Budi Satria Isman
  • About
  • Tanya Bisnis
  • Blog
  • Training & Workshop
  • News
  • Contact
  • Member Only
  • About
  • Tanya Bisnis
  • Blog
  • Training & Workshop
  • News
  • Contact
  • Member Only
Search by typing & pressing enter

YOUR CART

Everything You Experience Today Is The Result Of Choices You Have Made In The Past

11/2/2016 0 Comments

Tuti Nurhayati, dari Buruh menjadi Pengusaha Sukses

Picture
JAKARTA, KOMPAS.com - Tuti Nurhayati tidak pernah membayangkan bisnis bonekanya bisa sebesar saat ini. 

Usaha boneka lucu yang diberinya nama Zhovy Toys kini sudah merambah berbagai kota di Indonesia. 

Bahkan Tuti pernah memamerkan koleksinya hingga ke Negeri Jiran Malaysia. 

Tuti menceritakan, sebelum memulai bisnis, ia bekerja sebagai pegawai di sebuah pabrik boneka milik investor asal Korea Selatan, tepatnya pada tahun 1995. 

Lima tahun kemudian, Tuti memutuskan untuk keluar dan mendirikan bisnis boneka miliknya sendiri. ​

Tuti tidak ingin selamanya menjadi pegawai. Ia ingin mandiri sekaligus membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain.

"Saya sebenarnya mulai usaha sendiri tahun 2000, tapi bisnisnya baru benar-benar jalan sejak 2002," kata Tuti ketika berbincang dengan Kompas.com, Senin (8/2/2016) di Jakarta. 

Awalnya, Tuti memasarkan boneka produksinya secara door to door dan di pasar tak jauh dari tempat tinggalnya. 

Sakina Rakhma Diah SetiawanToko Boneka Zhovy Toys milik Titi Nurhayati

Kini, produk boneka seperti boneka beruang Teddy Bear dan boneka satwa kreasi Tuti sudah dipasarkan di Jabodetabek, bahkan hingga ke Batam dan Pontianak. 

Tuti saat ini mempekerjakan sekitar 15 orang karyawan yang tak lain adalah rekan-rekannya di pabrik boneka tempat bekerjanya dulu. 

Menurut Tuti, salah satu kesulitan menjalankan bisnis boneka adalah kurangnya tenaga terampil untuk menciptakan boneka. 

"Membuat boneka itu berbeda dengan menjahit baju. Harus sangat teliti. Makanya sulit mencari tenaga ahlinya," ujar Tuti. 

Harga boneka yang dijual oleh Tuti beragam, tergantung ukuran boneka. 

Harga Rp 15.000 dipatok untuk boneka berukuran kecil, hingga Rp 200.000 untuk boneka yang besar. 

Menjalani bisnis hingga saat ini, Tuti mengaku tidak terlepas dari bantuan pembiayaan dari perbankan. 

Sejak tahun 2007 hingga sekarang, Tuti adalah nasabah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 

Awalnya, ia mengambil fasilitas kredit mikro Rp 5 juta. Saat ini ia menerima fasilitas pembiayaan Rp 150 juta. 

Menjadi nasabah perbankan diakui Tuti memberinya berbagai macam manfaat. 

Selain memperoleh pembiayaan, Tuti juga memperoleh beragam pelatihan hingga kesempatan untuk mengikuti pameran produk UMKM di berbagai tempat. 

"Saya juga pernah diikutsertakan pameran di Malaysia. Sempat ada yang mau memesan, berminat dengan produk saya, tapi kapasitas produksi saya belum bisa memenuhi. Jadi saya sampai sekarang belum bisa ekspor," jelas Tuti. 

Tuti menjelaskan, ia kini menargetkan untuk dapat memasarkan produknya hingga ke luar negeri. 

Selain itu, ia pun ingin bisnis yang digelutinya saat ini dapat terus berlangsung dan berkembang.

Penulis: Sakina Rakhma Diah Setiawan
Editor: M Fajar Marta

​http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/02/08/161709226/Tuti.Nurhayati.dari.Buruh.menjadi.Pengusaha.Sukses
0 Comments



Leave a Reply.

    News Archives

    August 2021
    January 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    October 2016
    September 2016
    August 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015

    News Categories

    All Ekonomi Entrepreneur Finance Hukum/Peraturan Human Resources Profile Inspirasi Technology Umkm Umum

    RSS Feed

    Picture
    try sociocaster