Budi Satria Isman
  • About
  • Tanya Bisnis
  • Blog
  • Training & Workshop
  • News
  • Contact
  • Member Only
  • About
  • Tanya Bisnis
  • Blog
  • Training & Workshop
  • News
  • Contact
  • Member Only
Search by typing & pressing enter

YOUR CART

Everything You Experience Today Is The Result Of Choices You Have Made In The Past

19/10/2017 0 Comments

Inilah Pekerjaan Yang akan Hilang Akibat "Disruption" - Rhenald Kasali

Picture
Rhenald Kasali
Guru Besar Manajemen

​Mungkin Anda sempat menerima video tentang Google Pixel Buds. Wireless headphone seharga 159 dollar AS yang akan beredar bulan depan ini, dipercaya berpotensi menghapuskan pekerjaan para penerjemah.

Headphone ini mempunyai akses pada Google Assistant yang bisa memberikan terjemahan real time hingga 40 bahasa atas ucapan orang asing yang berada di depan Anda.

Teknologi seperti ini mengingatkan saya pada laporan PBB yang dikeluarkan oleh salah satu komisi yang dibentuk PBB – On Financing Global Opportunity – The Learning Generation (Oktober 2016).

Dikatakan, dengan pencepatan teknologi seperti saat ini, hingga tahun 2030, sekitar 2 miliar pegawai di seluruh dunia akan kehilangan pekerjaan. Tak mengherankan bila mulai banyak anak-anak yang bertanya polos pada orang tua, “mama, bila aku besar, nanti aku bekerja di mana?”

Otot Diganti Robot

Perlahan-lahan teknologi menggantikan tenaga manusia. Tak apa kalau itu membuat kita menjadi lebih manusiawi. Semisal kuli angkut pelabuhan yang kini diganti crane dan forklift.

Tetapi teknologi tak hanya mengganti otot. Manusia juga menggunakan teknologi untuk menggantikan pekerjaan-pekerjaan yang berbahaya.

Di sini kita sudah melihat robot dipakai untuk memasuki rumah yang dikuasai teroris dan memadamkan api.

Sekarang kita mendengar tenaga-tenaga kerja yang bertugas di pintu tol akan diganti dengan mesin. Pekerjaan di pintu-pintu tol semakin hari memang semakin berbahaya, baik bagi kesehatan (asap karbon kendaraan), keamanan maupun kenyamanan (tak dilengkapi toilet).

Sehingga, memindahkan mereka ke control room atau pekerjaan lain tentu lebih manusiawi.

Tetapi, teknologi juga menggantikan jarak sehingga pusat-pusat belanja yang ramai dan macet tiba-tiba sepi karena konsumen memilih belanja dari genggaman tangannya dan barangnya datang sendiri.

Maka sejak itu kita menyaksikan pekerjaan-pekerjaan yang eksis 20 tahun lalu pun perlahan-lahan akan pudar. Setelah petugas pengantar pos, diramalkan penerjemah dan pustakawan akan menyusul.

Bahkan diramalkan profesi dosen pun akan hilang karena kampus akan berubah menjadi semacam EO yang mengorganisir kuliah dari ilmuwan-ilmuwan kelas dunia. Kasir di supermarket, sopir taksi, loper koran, agen-agen asuransi, dan sejumlah besar akuntan juga diramalkan akan berkurang.

Kita tentu perlu memikir ulang pekerjaan-pekerjaan yang kita tekuni hari ini.

Pekerjaan-pekerjaan Baru

Sebulan yang lalu, di Cambridge – UK, saya menerima kunjungan dari mentee-mentee saya yang sedang melanjutkan study S2. Salah satunya, Icha yang sedang duduk di program S2 bidang perfilman.

Saya pun menggali apa saja yang ia pelajari dan  rencana-rencana ke depan yang bisa dijembatani yayasan yang saya pimpin.

Icha bercerita tentang ilmu yang didapatnya.

“Kami disiapkan untuk hidup mandiri,” ujarnya.

“Masa depan industri perfilman bukan lagi seperti yang kita kenal. Semua orang kini bisa membuat film tanpa produser dan middlemanseperti yang kita kenal. Kami diajarkan menjadi produser indies, tanpa aktor terkenal dengan kamera sederhana, dan pasarkan sendiri via Netflix.

Ucapan Icha sejalan dengan Adam, putera saya yang sedang mengambil studi fotografi di School of Visual Arts, New York. Ia tentu tidak sedang mempersiapkan diri menjadi juru potret seperti yang kita kenal selama ini, melainkan mempersiapkan keahlian baru di era digital yang serba kamera.

Adam bercerita tentang arahan dosennya yang mirip dengan Icha di UK. “Sepuluh tahun pertama, jangan berpikir mendapatkan gaji seperti para pegawai. Hidup mandiri, membangun keahlian dan persiapkan diri untuk 20 tahun ke depan. Tak mau susah, tak ada masa depan,” ucapnya menirukan advis para dosen yang rata-rata karyanya banyak bisa kita lihat di berbagai galeri internasional.

Adam dilatih hidup mandiri, berjuang sedari dini dari satu galeri ke galeri besar lainnya. Dari satu karya ke karya besar lainnya.

Memang, pekerjaan-pekerjaan lama akan banyak memudar walau tidak hilang sama sekali. Seperti yang saya ceritakan dalam buku baru saya, Disruption, pada pergantian abad 19 ke abad 20, saat mobil menggantikan kereta-kereta kuda. Ribuan peternak dan pekerja yang menunggu pesanan di bengkel-bengkel kereta kuda pun menganggur. Namun pekerjaan-pekerjaan baru seperti montir, pegawai konstruksi jalanan, pengatur lalu lintas, petugas asuransi, dan sebagainya pun tumbuh.

Kereta-kereta kuda tentu masih bisa kita lihat hingga hari ini, mulai dari jalan Malioboro di Yogyakarta sampai di kota New York, Paris, atau London melayani turis. Tetap ada, namun tak sebanyak pada eranya.

Namun pada saat ini kitapun menyaksikan munculnya pekerjaan-pekerjaan baru yang tak pernah kita kenal 10-20 tahun lalu: Barista, blogger, web developer, apps creator/developer, smart chief listener, smart ketle manager, big data analyst, cyber troops, cyber psichologyst, cyber patrol, forensic cyber crime specialist, smart animator, game developer, smart control room operator, medical sonographer, prosthodontist, crowd funding specialist, social entrepreneur, fashionista and ambassador, BIM Developer, Cloud computing services, cloud service specialist, Dog Whisperer, Drone operator dan sebagainya.

Kita membaca postingan dari para bankir yang mulai beredar, sehubungan dengan tawaran-tawaran untuk pensiun dini bagi sebagian besar karyawannya mulai dari teller, sampai officer kredit.

Kelak, bila Blockchain Revolusion seperti yang ditulis ayah-anak Don-Alex Tapscott menjadi kenyataan, maka bukan hanya mesin ATM yang menjadi besi tua, melainkan juga mesin-mesin EDC. Ini tentu akan merambah panjang daftar pekerjaan-pekerjaan lama yang akan hilang.

Jangan Tangisi Masa Lalu

Di beberapa situs kita pasti membaca kelompok yang menangisi hilangnya ribuan atau bahkan jutaan pekerjaan-pekerjaan lama. Ada juga yang menyalahkan pemimpinnya sebagai masalah ekonomi.  Tentu juga muncul kelompok-kelompok penekan yang seakan-akan sanggup menjadi “juru selamat” PHK.

Namun perlu disadari gerakan-gerakan itu akan berujung pada kesia-siaan. Kita misalnya menyaksikan sikap yang dibentuk oleh tekanan-tekanan publik seperti itu dari para gubernur yang sangat anti bisnis-bisnis online.

Mungkin mereka lupa, dunia online telah menjadi penyedia kesempatan kerja baru yang begitu luas. Larangan ojek online misalnya, bisa mematikan industri kuliner dan olahan rumah tangga yang menggunakan armada go-food dan go-send.

Berapa banyak tukang martabak yang kini tumbuh seperti jamur di musim hujan, rumah makan ayam penyet dan pembuat sabun herbal yang juga diantar melalui gojek.

Sama halnya dengan menghambat pembayaran noncash di pintu-pintu tol, kita mungkin kehilangan kesempatan untuk memberikan pelayanan-pelayanan baru yang lebih manusiawi dan lebih aman.

Satu hal yang pasti, kita harus mulai melatih anak-anak kita menjadi pekerja mandiri menjelajahi profesi-profesi baru. Ketika mesin dibuat menjadi lebih pandai dari manusia, maka pintar saja tidak cukup.

Anak- anak kita perlu dilatih hidup mandiri dengan mental self-driving, self-power, kreatifitas dan inovasi, serta perilaku baik dalam melayani dan menjaga tutur katanya di dunia maya (yang sekalipun memberi ruang kebebasan dan kepalsuan)

Editor: Bambang Priyo Jatmiko
​Sumber: http://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/18/060000426/inilah-pekerjaan-yang-akan-hilang-akibat-disruption-​
0 Comments

17/10/2017 1 Comment

Rajin Beramal, Bill Gates Bakal Tak Lagi Jadi Orang Terkaya di Dunia

Picture
NEW YORK, KOMPAS.com - Posisi pendiri Microsoft Bill Gates (61) sebagai orang terkaya di dunia sekali lagi bakal digeser oleh pendiri Amazon.com Inc Jeff Bezos (53). Akan tetapi, apabila Gates tidak gemar beramal, maka posisinya sebagai orang paling tajir akan tetap kokoh.

Menurut data Bloomberg Billionaires Index, kekayaan Gates saat ini mencapai 86,6 miliar dollar AS.

Apabila ia tidak menyumbangkan sekitar 700 juta saham Microsoft miliknya dan dana tunai maupun aset senilai 2,9 miliar dollar AS untuk amal, maka kekayaan Gates mencapai 150 miliar dollar AS.

Selain itu, pendiri Berkshire Hathaway Inc dan investor kawakan Warren Buffett (87) juga sebenarnya memiliki kekayaan 135 miliar dollar AS apabila tidak rajin beramal.

Buffett saat ini berada di bawah Gates dan Bezos dalam daftar orang terkaya di dunia, dengan kekayaan mencapai 80,6 miliar dollar AS.

Bezos sendiri saat ini kekayaannya mencapai 85,3 miliar dollar AS. Beberapa waktu lalu, Bezos sempat menggeser Gates sebagai orang terkaya di dunia hanya selama beberapa jam.

"Bill Gates dan Warren Buffett telah memasang ukuran baru dalam hal besaran donasi mereka. Saya berharap dan mengantisipasi ukuran itu akan ditembus suatu hari nanti, mungkin tidak dalam waktu dekat," jelas Jacob Harold, CEO GuideStar lembaga nirlaba yang mengumpulkan informasi amal, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (17/10/2017).

Gates dan Buffett menyumbangkan sebagian besar dana amal mereka melalui yayasan Bill & Melinda Gates Foundation, yang memiliki visi memperbaiki sejumlah isu global seperti layanan kesehatan dan kemiskinan.

Yayasan itu telah menyalurkan sumbangan senilai 41 miliar dollar AS dan menampung aset 40,3 miliar dollar AS.
Gates dan Buffett juga mendirikan gerakan Giving Pledge pada tahun 2010 lalu. Gerakan ini beranggotakan 168 orang terkaya lainnya yang berkomitmen menyumbangkan sebagain besar kekayaan mereka untuk kegiatan amal.

Adapun Bezos baru mulai fokus pada dunia filantropi. Pada Juni 2017 lalu, melalui akun Twitter pribadinya, Bezos meminta sumbangan ide bagaimana ia dapat membantu orang lain.

Sejak tahun 2002, Bezos telah menyumbangkan saham Amazon miliknya senilai 400 juta dollar AS.

Bezos menyatakan pada April 2017 lalu bahwa ia menjual saham Amazon senilai 1 miliar dollar AS tiap tahun untuk membiayai bisnis antariksanya, Blue Origin LLC, namun ia menjualnya sebulan kemudian.
​
Penulis: Sakina Rakhma Diah Setiawan
Editor: Aprillia Ika
Sumber: Bloomberg, http://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/17/160000126/rajin-beramal-bill-gates-bakal-tak-lagi-jadi-orang-terkaya-di-dunia
1 Comment

16/10/2017 0 Comments

Dari Bisnis Sewa Organ Tunggal, Setiawan Ichlas Akuisisi Bank Muamalat

Picture
JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Setiawan Ichlas mendadak populer pasca-memiliki 13,27 persen saham PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI). Apalagi, setelah PADI menyatakan bakal mengakuisisi 51 persen saham Bank Muamalat.

Mengutip Kontan.co.id, Selasa (17/10/2017), Setiawan Ichlas lahir dan besar dari keluarga sederhana di Palembang, 10 April 1977. Pria yang akrab disapa Iwan ini menyebut dirinya terjun ke dunia bisnis untuk pertama kalinya sejak masih duduk di bangku sekolah.

Dalam bisnis, Iwan menyebut dirinya tidak punya kerabat pengusaha. Seluruh usahanya, dimulai dari nol, tanpa bimbingan ayah kandungnya yang meninggal dunia saat usianya masih 16 tahun.

Iwan berkisah dirinya sangat tertarik berbisnis di sektor riil. Beberapa bisnis yang digarap Iwan antara lain, transportasi atau jasa, perkebunan, perdagangan, pertambangan batu bara, belakangan jasa keuangan.

Tidak berhenti di situ, dalam gurita bisnisnya Iwan juga memiliki sejumlah pelabuhan yang tersebar di Indonesia. Antara lain di Palembang, Lampung serta Kalimantan.

Publik kemudian baru mengenal namanya, setelah dia memiliki 13,27 persen saham PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI) awal Agustus 2017 lalu. Ia membeli saham PADI di harga Rp 350 per saham, alias bermodal Rp 525 miliar.

Akhir pekan lalu, harga saham PADI sudah Rp 1.410. Dus, potensi keuntungan Iwan sudah mencapai Rp 1,56 triliun.

Bukan kali ini saja, Iwan pernah terlibat dalam pembelian saham dalam jumlah besar. Asal tahu saja, pria yang kini baru berusia 40 tahun itu pernah menjadi pemegang saham mayoritas PT Bank Pundi Indonesia Tbk (BEKS) yang sekarang telah berganti nama menjadi PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BPD Banten).

Iwan sempat menguasai mayoritas saham Bank Pundi setelah membelinya dari Grup Recapital. Seiring berjalannya waktu, saham itu dia lepas kepada Pemprov Banten, hingga akhirnya menyisakan sekitar 20 persen hingga saat ini. Namun nama Iwan tak terlihat dalam struktur kepemilikan saham, karena saham yang dimilikinya disebar ke sejumlah kerabat.

Secara singkat, Iwan menyebut strategi bisnisnya dengan mengambil alih perusahaan bermasalah. Hal ini yang dilakukannya kala membeli Bank Pundi yang terpuruk karena biaya operasional dan pendapatan operasional (BOPO) serta kredit bermasalah (NPL) yang tinggi.

Hal yang sama, kini akan dia lakukan terhadap Bank Muamalat Indonesia. Dengan menggandeng sejumlah lembaga keuangan, seperti dana pensiun dan international sovereign fund, Iwan akan menginjeksi dana senilai Rp 4,5 triliun ke Bank Muamalat di bawah bendera Minna Padi.

Ia akan masuk dengan menjadi pembeli siaga rencana penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue Bank Muamalat. Kelak, Minna Padi akan menguasai minimal 51 persen saham Bank Muamalat.

Iwan lantas akan memberikan 2,5 persen saham Muamalat kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan 1-1,5 persen ke Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).

Ketua Umum MUI, Ma'ruf Amin menyambut rencana Iwan yang akan memberikan 2,5 persen saham Bank Muamalat ke MUI.

"Dulu, kami pernah rutin mendapatkan dividen, namun berhenti setelah investor dari Arab datang ke Bank Muamalat," tutur Ma'ruf, kepada Kontan, Minggu (15/10).

Ma'ruf mengaku tidak mengenal secara personal sosok Iwan. Ma'ruf yang juga anggota dewan syariah Bank Muamalat, baru tahu Iwan baru-baru ini saja.

Nama lain

Yang menarik, semasa bujang, Iwan akrab dikenal dengan nama Iwan Bomba. Awal mula nama ini muncul ketika Iwan berhasil sukses di Jakarta.

Merasa lebih dari cukup akan kesuksesannya, Iwan pun kembali ke kampung halamannya di Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Kala kembali ke tempat kelahirannya, Iwan pun sesegera mungkin mencari cara untuk mengubah dirinya. Alhasil, Iwan yang memiliki keterampilan dalam bidang elektronik ini mulai mendirikan sebuah usaha sewa organ tunggal.

Nama Bomba sendiri muncul dari sebuah merek Televisi Toshiba keluaran tahun 2000an. Lagi-lagi bisnis yang Ia jalani ini pun sukses, dan nama Iwan Bomba pun tersebar di kalangan rekan bisnis dan teman-teman Iwan di Palembang.
​
Editor: Bambang Priyo Jatmiko

Sumber: http://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/17/060722926/dari-bisnis-sewa-organ-tunggal-setiawan-ichlas-akuisisi-bank-muamalat​
0 Comments

15/10/2017 0 Comments

Lion Air Group Berencana Datangkan 1.000 Pesawat Baru

Picture
BATAM, KOMPAS.com - Lion Air Group menyatakan bakal terus melakukan ekspansi bisnis dengan menambah rute-rute penerbangan domestik maupun internasional. Selain itu, Lion Air Group juga bakal menambah jajaran armada pesawat yang dimilikinya.

Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait menyatakan, pihaknya berencana memesan 1.000 unit pesawat baru. Adapun jumlah pesawat yang sudah masuk tahap pemesanan mencapai 824 unit pesawat.

"Yang sudah diterima 272 pesawat. Itu belum ada separuhnya," kata Edward pada acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Perumahan Lion Residence di Nongsa, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (12/10/2017).

Terkait penggunaan pesawat, Edward mengingatkan bahwa luas wilayah Indonesia sangatlah luas. Indonesia mencakup sekitar 5.000 mil dan 17.000 pulau.

Dengan luas wilayah yang begitu besar dan berupa kepulauan, maka konektivitas tidak bisa dipenuhi dengan moda transportasi darat. Edward menuturkan, satu-satunya moda yang bisa menyambungkan pulau-pulau di Indonesia dengan mudah adalah moda transportasi udara.

"Kita tidak bisa membangun rel kereta api dari Sabang sampai Merauke, tetapi bangun bandara 1 sampai 2 tahun selesai," ungkap Edward.

Edward menyatakan, pemesanan pesawat-pesawat tersebut diperkirakan bakal selesai dikirim pada tahun 2031 mendatang. Pada bulan ini, imbuh dia, Lion Air Group akan kembali menandatangani kesepahaman pemesanan pesawat.

Soal dana untuk biaya pemesanan pesawat tersebut, Edward mengaku hampir 90 persen pendanaan berasal dari pihak asing. Ia menyebut beberapa bank seperti BNP Paribas, ADB, dan Export-Import Bank of the United States (EXIM US).

Editor: Aprillia Ika
Sumber: http://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/12/130704226/lion-air-group-berencana-datangkan-1000-pesawat-baru
0 Comments

15/10/2017 0 Comments

Stop Posting Hal Berikut Ini di Medsos Agar Karier Anda Aman

Picture
JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini penggunaan media sosial memang bisa berperan penting di dalam kehidupan masyarakat modern seperti saat ini. Bahkan, hampir semua hal dapat berkaitan dengan media sosial, termasuk masalah pekerjaan.

Terkadang media sosial memang bisa memberikan dampak positif yang cukup besar di dalam kehidupan, namun jika pengelolaannya tidak tepat, media social bisa menghambat bahkan memberhentikan kehidupan karier Anda dalam sekejap.

Untuk itu, akan lebih baik jika Anda berhenti me-posting hal-hal ini ke media sosial yang dimiliki jika tidak ingin karier hancur kedepannya. 

1. Tata Bahasa Tidak Baik

Jika Anda masih suka mengunggah foto atau video dengan caption yang menggunakan bahasa kurang baik, tidak beraturan, bahkan tidak pantas dibagikan, berhentilah.

Berdasarkan survei Jobvite¸ setidaknya sekitar 66 persen perusahaan menggunakan penilaian tersebut kepada karyawan.

Mulai dari ejaan yang tidak seharusnya, kata-kata yang kurang baik, dan lainnya bisa menurunkan penilaian kepada karyawan di perusahaannya.

2. Suka Komentar Frontal

Akan lebih baik jika Anda tidak terlalu frontal di media sosial Anda, hal ini akan memberikan pengaruh yang cukup buruk bagi perkembangan karier.

Dilansir dari CNN, mantan produser yang berada di Wanshington National Radio telah melontarkan komentar-komentar pedas yang cukup rasis dikarenakan kekalahan dari tim kesayangannya di dalam media sosial yang dimilikinya.

Akibat hal ini, dirinya mengalami masalah di dalam kehidupan kariernya. Bahkan, beberapa saat setelah kejadian tersebut, perusahaan tempatnya bekerja langsung memecatnya.

3. Pamer Tawaran Kerja Baru

Mendapat tawaran pekerjaan baru yang lebih dari pekerjaan saat ini? Tentunya Anda akan merasa senang.
Hal ini wajar-wajar saja terjadi, namun jangan sampai kesenangan tersebut dilontarkan dalam media sosial. Jadilah pribadi yang lebih dewasa.

Jika Anda mengunggah postingan-postingan mengenai tawaran pekerjaan baru di sosial media, bisa saja membuat Anda kehilangan tawaran pekerjaan tersebut karena perusahaan menganggap Anda kurang pantas mendapatkan pekerjaan tersebut.

Yang harus Anda selalu ingat adalah pihak Human Resources perusahaan tentu akan mencari informasi mengenai karyawan dan calon karyawannya.

4. Mencak-mencak Kebijakan Perusahaan

Jangan sekalipun mengeluhkan mengenai kebijakan perusahaan tempat Anda bekerja di media sosial, apalagi jika Anda sampai menggunakan bahasa yang kasar. Jika itu dilakukan, siap-siap untuk mengucapkan selamat tinggal pada pekerjaan.

Hal ini pernah dialami oleh pegawai California Pizza Kicthen, yaitu Timothy DeLaGhetto yang diberhentikan dari pekerjaannya karena tweet-nya mengenai kebijakan perusahaan yang mengatur seragam baru yang tidak disukainya.

Setelah posting-an ini, perusahaannya kemudian memutuskan untuk memberhentikan dari pekerjaannya.

5. Memberitahu Rahasia Perusahaan

Hal lainnya yang tidak boleh Anda posting dalam sosial media adalah mengenai rahasia perusahaan.

Tak perlu menunggu terlalu lama, pihak perusahaan akan segera memecat karyawannya yang menyebarkan mengenai rahasia yang ada di dalam perusahaannya.

Hal ini terjadi pada Nicole Crowther, ia dipecat dengan tidak hormat oleh perusahaannya karena membocorkan mengenai acara TV yang dibawakannya.

Bahkan, pemecatannya tersebut dilakukan via Twitter oleh pihak produser yang langsung membalas cuitan Nicole tersebut.

6. Menjelek-jelekkan Atasan
Tak hanya perusahaan saja, menjelek-jelekkan atasan di kantor juga dapat berakibat buruk pada karier yang sedang dijalani. Bahkan, bisa jadi Anda akan menerima pemecatan langsung secara mendadak.

Meskipun Anda tidak berteman dengan atasan sekalipun di sosial media, namun bisa saja hal ini akan dilaporkan oleh teman-teman sekantor yang lainnya.

7. Posting Minuman Beralkohol

Menjalani pekerjaan yang mewajibkan Anda menjaga citra seperti dosen, guru, pejabat, dan lainnya tentu harus menghindari postingan semacam ini.

Dengan me-posting foto yang memperlihatkan minuman beralkohol akan sangat memperlihatkan ketidakdewasaan seseorang.

Bahkan, hal ini juga bisa menimbulkan berbagai tanggapan miring mengenai Anda dari orang-orang lain di sekitar.

Bijaklah dalam Menggunakan Media Sosial

Media sosial memang dapat menjadi perantara hubungan dan komunikasi dengan teman-teman lainnya.
Namun, karena semua hal terbuka untuk publik, Anda harus pintar-pintar memilih kiriman yang ada di dalam media sosial.

Bijaklah dalam menggunakan media sosial, jangan sampai memengaruhi kehidupan karier Anda.

Editor: Aprillia Ika
Sumber: Cermati.com, http://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/15/070000426/stop-posting-hal-berikut-ini-di-medsos-agar-karier-anda-aman​
0 Comments

14/10/2017 0 Comments

Belanja gaya hidup konsumen makin besar

Picture
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perubahan cara masyarakat membelanjakan uangnya benar adanya. Tren belanja masyarakat secara online semakin meningkat. Konsumen juga semakin besar menghabiskan uangnya untuk kebutuhan yang terkait dengan kesenangan.

Berdasarkan riset Nielsen, pengeluaran masyarakat saat ini fokus pada tiga hal, yaitu makanan, pendidikan, serta kenyamanan dan gaya hidup (leisure dan lifestyle). Bahkan, pola tersebut terjadi pada seluruh kelompok masyarakat, baik masyarakat kelas, kelas menengah, maupun kelas bawah.

Secara rata-rata, pengeluaran untuk makanan pada tahun ini berkontribusi 24% terhadap total belanja, naik dari tahun lalu 23%. Pada periode yang sama, porsi belanja pendidikan naik dari 7% menjadi 10%, dan belanja gaya hidup naik dari 9% menjadi 10%.Pada saat bersamaan, pengeluaran untuk barang pokok bulanan menurun dari 12% menjadi 11%.

Cara belanja di ritel ini juga mulai berubah. Seiring banyaknya promosi di minimarket, konsumen semakin enggan berbelanja ke hipermarket maupun toko-toko biasa.

Selain itu, data Nielsen juga menunjukkan bahwa 38% pengguna internet yang disurvei merupakan pembeli online shop. Mereka mencatat pada tahun lalu transaksi belanja online di Indonesia mencapai Rp 74 triliun. Dari jumlah itu, lebih dari separuhnya untuk kebutuhan gaya hidup, yakni produk elektronik seperti gadget dan perjalanan.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan pemerintah menyadari perubahan pola belanja konsumen.

Oleh karena itu, berbagai kebijakan yang belakangan ini dikeluarkan untuk membantu pebisnis memanfaatkan perubahan pola konsumsi masyarakat. "Perpres Percepatan Kemudahan Usaha yang diumumkan akhir Agustus lalu sebenarnya sudah bisa meng-adress masalah itu," kata Iskandar kepada KONTAN, Jumat (13/10).

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Anton J Supit sependapat, ada perubahan pola konsumsi. Namun, pada saat bersamaan daya beli konsumen melemah. "Ini akibat penurunan lapangan pekerjaan," ujar Anton.

Peran swasta & insentif

Oleh karena itu, pemerintah harus meningkatkan jumlah lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya. Caranya, iklim investasi harus ditingkatkan lagi. Pemerintah juga harus memberikan ruang bagi kalangan swasta dalam proyek infrastruktur.

Ekonom Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira berpendapat, industri lifestyle membutuhkan insentif fiskal agar lebih berkembang. Dengan demikian, sektor tersebut semakin besar berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.


Reporter: Adinda Ade Mustami 
Editor: Yudho Winarto
Sumber: ​http://nasional.kontan.co.id/news/belanja-gaya-hidup-konsumen-makin-besar
0 Comments

14/10/2017 0 Comments

Anda Penggemar Pisang Goreng Madu Bu Nanik? Ini Kisah Suksesnya...

Picture
AKARTA, KOMPAS.com - Bagi Anda yang tinggal di Jakarta, khususnya Jakarta Barat, mungkin sudah tidak asing dengan kudapanpisang goreng madu Bu Nanik. Warna pisang goreng yang hitam seperti gosong itu justru membuat banyak orang tertarik mencobanya.

Toko pisang goreng madu Bu Nanik di Tanjung Duren, Jakarta Barat, tidak pernah sepi pengunjung dan pengemudi ojek yang menerima pesanan online.

Kepada Kompas.com beberapa waktu lalu, pemilik pisang goreng madu tersebut, Nanik Soelistiowati, menceritakan bahwa dia memulai usaha pisang goreng madu secara tidak sengaja. Nanik mengawali usahanya dengan membuka usaha katering pada 1994.

"Saat itu, katering saya yang namanya Nanik Katering memberi makan siang bagi karyawan hotel di Dharmawangsa, Harris, Parklane, Ciputra, Alila, Ibis. (menyiapkan makan siang untuk) sekitar 1200-2000 orang setiap harinya," kata Nanik.

Di dalam paket makan siang itu, kata Nanik, disertakan buah-buahan seperti kelengkeng, nanas, pisang, atau lainnya.

Saat itu, Nanik mengatakan sering membuang buah pisang karena kondisinya tidak bagus. Karena merasa sayang dibuang, akhirnya Nanik menggoreng pisang-pisang yang dianggap tidak bagus tersebut.

Nanik menggoreng pisang menggunakan adonan tepung, garam, dan gula. Namun, sang Ibu meminta Nanik tidak menggunakan gula lagi karena penyakit diabetes yang dideritanya.

"Akhirnya gula itu diganti pakai madu, karena tiap pagi saya kebiasaan minum lemon dicampur madu. Jadi pisang raja yang benar-benar matang sudah mengandung gula alami digoreng pakai madu," kata Nanik.

Awalnya, pisang goreng madu itu hanya dikonsumsi keluarganya sendiri. Kemudian, dia mencoba memberi pisang goreng madu itu ke dalam menu makan siang karyawan hotel.

Tiap Jumat, Katering Nanik memberi menu spesial untuk makan siang, seperti tekwan, lemper, dan risol, hingga dia mencoba memberikan pisang goreng madu untuk karyawan hotel.

Awalnya, banyak karyawan yang meminta dirinya tidak menyajikan pisang goreng madu lagi. Mereka menyebut pisang goreng madu itu dengan sebutan pisang goreng gosong, karena warnanya hitam.

Nanik menjelaskan, warna hitam pada pisang gorengnya itu merupakan karamelisasi dari campuran madu.

"Kami kasih di hotel, mercure rekso. Eh kok terus waktu itu ada karyawan Hotel Mercure yang bilang ke saya, 'Bu, istri saya suka pisang gosongnya, mau pesan untuk pengajian'. Saya bilang, 'pisang gorengnya tidak dijual, hanya untuk konsumsi katering', eh dia tetap mau pesan pisang goreng gosong 30 biji," kata Nanik.

Kemudian Nanik membuat pesanan tersebut. Nanik tidak mematok biaya untuk pisang goreng madu, karena dia memang tidak berniat menjual kudapan tersebut. Namun lama kelamaan, berkat "marketing" dari mulut ke mulut, jumah pemesan pisang goreng madunya semakin banyak.

Dia pun membuat selebaran pisang goreng madu dan menaruhnya di wiper mobil-mobil yang terparkir di masjid saat shalat Jumat dan gereja saat kebaktian hari Minggu. Selain itu, Nanik mencoba menjajakan pisang goreng madu di depan rumahnya.

Hanya saja, saat itu, banyak warga yang belum mengetahui pisang goreng madu dan mereka tidak tertarik dengan gorengan gosong tersebut.

"Sehari, 20 pisang saja enggak laku," kata Nanik.

Pisang goreng madu-nya semakin berkembang setelah Nanik mengikuti bazaar di beberapa lokasi pada 2009. Dia mengikuti bazzaar yang diselenggarakan Universitas Tarumanegara dan Pemerintah Kota Jakarta Barat.

Pada 2010, mulai banyak masyarakat yang mengenal produk pisang goreng madu Bu Nanik.

Kemudian pada 2014, dia menentukan pilihan untuk melanjutkan usaha katering atau pisang goreng madu. Setelah berembuk bersama keluarganya, Nanik memutuskan untuk membuka toko pisang goreng madu.

Dia juga tidak memperpanjang kontrak makan siang katering dengan hotel dan hanya menerima pesanan snack box jika ada acara atau kegiatan di hotel-hotel.

Dengan ketekunan dan keuletannya membangun usaha pisang goreng madu, kini Nanik sudah memiliki sebuah toko di Tanjung Duren. Dia juga menyediakan fasilitas pesan antar serta layanan Go-Food.

Jika dahulu pisang goreng madunya kerap tidak laku, kini ia bisa menghabiskan sekitar 5 peti pisang raja dalam sehari.

Selain pisang goreng madu, Nanik juga menjual makanan dan minuman lain di tokonya. Seperti nasi bakar, sukun goreng, bakwan, martabak granat, nasi pecel, sambal bawang Bu Rudi, dan lain-lain.

"Kebetulan setelah toko ini buka pada Oktober 2015, tokonya langsung ramai, karena kami jual barang-baran yang jarang ada di pasaran, dan konsumen saya kebetulan banyak Jawa-nya (orang Jawa)," kata perempuan asal Madiun tersebut.
​
Penulis: Kurnia Sari Aziza

Editor: Indra Akuntono
Sumber: ​http://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/08/152434526/anda-penggemar-pisang-goreng-madu-bu-nanik-ini-kisah-suksesnya
0 Comments

14/10/2017 0 Comments

Bolu Gulung Batik Singapura Viral, di Indonesia Kurang Diperhatikan Pemerintah

Picture
JAKARTA, KOMPAS.com - Bolu gulung batik beberapa waktu lalu sempat ramai dibicarakan publik lantaran seorang pengusaha asal Singapura berhasil memviralkan panganan tersebut secara online dengan mengandalkan motif-motif pesisiran khas Indonesia, dari megamendung sampai parang rusak. Ia adalah Nura Alkhatib, pemilik toko roti online Batikrolls di Singapura.

Kepada BBC, Nura mengaku sejak dijual online, bolu gulung batik ini viral dan banyak peminat. Khususnya di saat-saat menjelang Hari Raya Idul Fitri dan hari libur lainnya.

''Ada banyak juga wisatawan mancanegara yang datang ke Singapura memesan Batikrolls untuk oleh-oleh. Jadi, bolu gulung ini sudah merambah Taiwan, Australia, Swedia, Afrika Selatan, Jepang, Inggris, dan Jerman,'' kata Nura.

Tapi, Konsultan Pemberdayaan Masyarakat, Goris Mustaqim, mengingatkan unsur kontraprestasi dalam hal ini.
''Kalau dipakai bisnis, lain dengan pendidikan atau mungkin acara apresiasi, seharusnya ada kontraprestasi untuk yang punya motif. Karena itu terkait dengan intellectual property (hak akan kekayaan intelektual),'' kata Goris.

Lalu bagaimana kondisi bisnis bolu gulung batik di pasar dalam negeri? Seberapa perhatiankah pemerintah Indonesia dalam membina pebisnis bolu gulung batik?
​
Siswaty Elfin Bahtiar (58) adalah salah satu pebisnis sekaligus pengajar kursus bolu gulung batik di Baking Daily, Depok, Jawa Barat. Menurutnya, bisnis bolu gulung batik di Indonesia telah mulai bergeliat sejak dua tahun yang lalu.

"Saya sudah dua tahun lalu belajar buat bolu batik tapi kenapa baru sekarang booming? Padahal dari tiga tahun Baking Daily yang lalu sudah ada kursus bolu batik," kata Siswaty.

Siswaty Elfin Bachtiar memamerkan karya bolu batik buatannya saat ditemui KompasTravel di Depok, Jawa Barat, Selasa (10/10/2017). Siswaty mengaku bisa membuat bolu dengan motif batik dari Aceh hingga Papua.

Ia sendiri telah menguasai motif-motif batik dari Aceh hingga Papua untuk dicetak pada bolu. Mulai dari motif batik parang rusak, batik bali, megamendung, batik depok, batik aceh, dan motif-motif lainnya.

"Saya tak bilang bahwa saya pencetusnya di Indonesia. Banyak sebelum saya yang kembangkan tapi saya heran kenapa pemerintah ini, tak jauh-jauh pemerintah nasional, pemerintah Kota Depok saja, saya sudah pameran tak melirik (karya bolu gulung batik) saya," ujarnya.

Karya bolu gulung Siswaty bersama siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Depok sendiri pernah meraih juara pertama lomba cipta kreasi resep Bogasari tahun 2016 tingkat nasional yang diikuti ratusan peserta dari berbagai daerah di Indonesia.

Makanan hasil olahan yang diberi nama Bolu Batik Mini tersebut menyisihkan sejumlah menu makanan yang dilombakan.

"Yang saya bikin kesel itu beberapa bulan lalu dan tahun sebelumnya itu Walikota Depok buat pameran kreativitas siswa. Ada yang produk yang sekolah mesin pamerin mesin ditampilkan. Kami kan jurusan boga. Selalu kami tampilkan bolu batik Depok. Ini yang motif batik terbaru. Kami pajang dan dan jual, cuma lewat-lewat aja bu orang-orang pemerintahan. Ini kami jual murah biasa Rp 25.000 tapi kami jual Rp 15.000. Ini lho motif dan kami tawarkan gak ada yang tertarik," keluh Siswaty.

Ia menyayangkan mengapa lingkungan Pemerintah Daerah Depok kurang tertarik dan tak menghargai seni. Padahal, untuk membuat batik gulung batik sudah seperti membatik pada umumnya.

"Di Depok saja gak dilirik. Pemerintah belum pernah hubungi untuk mengembangkan bolu batik. Saya pernah dapat pesanan dari orang pemerintah daerah untuk pernikahan saudaranya di Cirebon. Tapi itu lewat sekolah tempat saya mengajar. Saya anterin langsung bolunya. Ternyata dia pembina UKM, dia harusnya sudah tahu saya. Abis itu dia tak hubung saya lagi," ujarnya.

Ia berharap suatu saat Presiden Joko Widodo bisa mengapresiasi karya-karya bolu gulung batik dari Indonesia. Siswaty bermimpi bisa membatik bolu di depan Jokowi.

"Misalnya Jokowi undang ke istana yang jago ngebatik di kue bolu. Ada tamu negara suruh (kami) ngebatik di depan mereka. Misalnya lima yang jago batik. Termasuk saya. He he. Bercanda-bercanda. Saya dari kemarin sampe bilang sama temen, kok Pak Jokowi gak ngelirik-lirik Facebook saya ya," ujarnya sambil tertawa penuh harap.

Ia mengajak bangsa Indonesia untuk membudayakan kreasi batik Indonesia melalui makanan seperti bolu gulung. Ia ingin dengan bolu batik, budaya Indonesia bisa terangkat.

"Kita sudah terlena sudah tiga tahun ini di kita. Kenapa singapura baru beberapa hari, kita sudah kebakaran jenggot," tutupnya.

Penulis: Wahyu Adityo Prodjo
Editor: Sri Anindiati Nursastri
Sumber: ​http://travel.kompas.com/read/2017/10/14/070300027/bolu-gulung-batik-singapura-viral-di-indonesia-kurang-diperhatikan-pemerintah
0 Comments

7/10/2017 0 Comments

Pendapatan Merosot, Taksi Express Harus Jual Aset dan PHK Pegawai

Picture
JAKARTA, KOMPAS.com - Operator taksi PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) menyatakan berencana menjual sejumlah aset, yakni tanah dan rumah toko (ruko). Selain itu, Express juga menyatakan telah melakukan pemutusan hubungan kerja ( PHK) terhadap 250 orang pegawai.

Hal tersebut diungkapkan operator taksi itu dalam surat jawaban atas pertanyaan Bursa Efek Indonesia (BEI). Kompas.com mengutip surat tersebut melalui keterbukaan informasi pada laman BEI, Rabu (4/10/2017).
"Perseroan melakukan pengkajian dan pemetaan kebutuhan karyawan dan tidak menutup kemungkinan adanya perubahan atau Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)," tulis TAXI dalam surat yang ditandatangani oleh Corporate Secretary Megawati Affan.

Hingga Juni 2017, jumlah pegawai yang terdampak PHK mencapai 250 orang. TAXI menyebut, pengurangan karyawan ditujukan untuk meningkatkan efektivitas kinerja dan efisiensi biaya.

Dalam surat itu, TAXI juga mengemukakan rencana penjualan aset tanah. Proses penjualan hingga saat ini masih berlangsung dan agen properti profesional telah ditunjuk guna membantu proses tersebut.

Di samping itu, TAXI juga bakal menjual 136 unit armada taksi. Pun 1 unit bus direncanakan juga bakal dijual.
Realisasi dana yang ditargetkan dari penjualan armada tersebut mencapai Rp 2,5 miliar pada periode ini. Adapun pada periode berikutnya, realisasi dana ditargetkan mencapai Rp 3,5 miliar.

AdvertismentDana tersebut akan digunakan untuk mengurangi kewajiban atau pembayaran utang jangka panjang perseroan. Dana tersebut juga digunakan untuk menunjang kegiatan usaha dan operasional TAXI.

Langkah-langkah tersebut dilakukan sejalan dengan upaya efisiensi. Pasalnya, pendapatan perseroan tercatat merosot.

Per Juni 2017, pendapatan TAXI tercatat hanya sebesar Rp 158,73 miliar. Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan pendapatan pada periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar Rp 374,06 miliar.

TAXI menyatakan, capaian pendapatan yang menurun disebabkan rendahnya utilitas atau tingkat perolehan penumpang. Dari 9.700 armada taksi milik Express Group, tingkat perolehan penumpang hanya 45 persen dari sebelumnya 50-55 persen.

Menurut pihak TAXI, tingkat utilitas armada taksi mengalami penurunan karena adanya peralihan ke jasa transportasi berbasis aplikasi.
​
Penulis: Sakina Rakhma Diah Setiawan
Editor: Aprillia Ika
Sumber: ​http://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/04/182038626/pendapatan-merosot-taksi-express-harus-jual-aset-dan-phk-pegawai
0 Comments

7/10/2017 0 Comments

Berapa Omzet yang Diterima Christine Klappertaart?

Picture
MANADO, KOMPAS.com - Elsje Christine Sumangkut sukses membangun usaha kue klappertaart di Manado. Dia memiliki dua outlet oleh-oleh "Christine Klappertaart" di Kairagi dan Tilaka.

Kue dengan bahan dasar kelapa buatannya juga diminati oleh warga luar Manado bahkan hingga luar negeri. Kemudian, apakah bisnis oleh-oleh klappertaart menguntungkan Christine? Berapa pendapatan yang diterima oleh Christine dari hasil jerih payahnya tersebut?

"Kalau bicara omzet itu ada sisi positif san negatifnya. Ada (pengusaha) yang takut (bilang) omzet besar (karena) dikejar pajak. Tapi saya orang taat pajak," kata Christine enggan mengungkapkan besaran omzet yang diterimanya, saat berbincang dengan wartawan dan tim #ExploreJNE Manado, di Manado, Kamis (28/9/2017).
Meski demikian, dia menyebut, pendapatannya selalu tumbuh tiap tahunnya. Contohnya saja, pada tahun 2016 ke 2017 ada pertumbuhan pendapatan hingga 50 persen. Dalam satu hari, "Christine Klappertaart" dapat menghabiskan 100-150 batok kelapa, atau setara dengan 50 klappertaart ukuran besar 50 atau 300 cup klappertaart ukuran kecil.

AdvertismentKlappertaart dengan delapan varian rasa itu dijual dengan range harga Rp 15.000 hingga Rp 200.000. Christine menjual klappertaart dengan rasa original, coklat, blueberry, keju, mocca, durian, cappuccino, dan Nutella.

"Kami juga sudah dapat sertifikat halal dari MUI. Di tempat lain, klappertaart nya tidak pakai rum, tapi belum ada sertifikasi halalnya," kata Christine.

Perempuan kelahiran Banjarmasin itu kini telah memiliki dua toko di Manado, yakni di Tilaka dan Kairagi.
Dia belum berencana melebarkan usaha di bidang online. Sebab, Christine sudah merasa kewalahan dengan mengelola dua tokonya tersebut. Meski kesuksesan telah dicapai, Christine mengatakan, dirinya tidak akan pelit berbagi resep kepada calon wirausaha lainnya.

"Saya rencana buka tempat kursus di toko untuk mengajari ibu-ibu, mungkin bisa buat tempat kumpul atau saya mengundang chef. Nanti tempat kursus ini bisa untuk mengajari ibi-ibu kurang mampu, saya sudah sering ajari ibu-ibu PKK dan ibu-ibu pinggir pantai," kata Christine.

Penulis: Kurnia Sari Aziza
Editor: Bambang Priyo Jatmiko
Sumber: ​http://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/02/100500826/berapa-omzet-yang-diterima-christine-klappertaart-
0 Comments
<<Previous
Forward>>

    News Archives

    August 2021
    January 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    October 2016
    September 2016
    August 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015

    News Categories

    All Ekonomi Entrepreneur Finance Hukum/Peraturan Human Resources Profile Inspirasi Technology Umkm Umum

    RSS Feed

    Picture
    try sociocaster