NEW YORK, KOMPAS.com - Menjadi pemimpin memiliki banyak makna, termasuk menjadi wirausaha maupun pemimpin tim di tempat kerja. Saat ini, sudah banyak kaum muda yang sukses merangkak menjadi pemimpin dan sukses dalam menjalankan perannya itu.
Namun, menjadi pemimpin muda tentu bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Mengutip Forbes, Kamis (12/10/2017), ada lima hal yang wajib Anda lakukan agar bisa menjadi pemimpin muda sukses. 1. Terus Belajar Dunia bisnis berubah dalam sekejap dan laju perubahan tersebut akan terus pesat dengan kemajuan teknologi. Untuk para pemimpin bisnis, agar sukses, penting bagi Anda untuk terus belajar. Terus mengedukasi diri dapat dilakukan dalam berbagai hal. Ada banyak kursus online soal bisnis dan kepemimpinan yang bisa Anda ikuti, seperti Coursera dan Khan Academy. Selain itu, Anda bisa juga mengikuti konferensi tentang area bisnis spesifik, untuk mempelajari keahlian baru dan membangun jejaring. 2. Lebih Banyak Mendengar ketimbang Bicara Pebisnis dan miliarder Richard Branson meyakini bahwa Anda harus lebih banyak mendengar ketimbang berbicara. Pernyataan Branson masuk akal juga. Kepemimpinan yang efektif membutuhkan pemahaman pemikiran, perasaan, dan kebutuhan tim Anda. Berdasarkan hal-hal itu, pemimpin harus mengambil keputusan yang matang dan terinformasi dengan baik. Gagal untuk mendengar kolega atau anggota tim Anda dapat menyebabkan frustrasi dan mengarah pada hasil bisnis yang buruk. 3. Berkomunikasi Nonverbal Profesor psikologi UCLA Albert Mehrabian menyatakan, banyak komunikasi berasal dari sisi nonverbal. Menurut Mehrabian, sekitar 55 persen komunikasi adalah nonverbal, 38 persen berdasarkan nada suara, dan hanya 7 persen berasal dari pilihan kata. Komponen penting dalam kepemimpinan yang efektif adalah dapat berkomunikasi secara efektif. Untuk bisa melakukan hal itu, pastikan Anda melakukan kontak mata, serta tampil percaya diri dan tetap tenang. 4. Tetap Rendah Hati Menurut sebuah studi yang dipublikasikan di Harvard Business Review, pemimpin yang rendah hati cenderung lebih efektif. Adapun studi tersebut mendefinisikan bahwa pemimpin yang efektif adalah yang bisa secara akurat menimbang kekuatan dan kelemahannya. Akhirnya, pegawai dan anggota tim akan menghargai opini sang pemimpin jika mereka meyakini bahwa Anda bisa mengembangkan opini tanpa mencampurkan ego di dalamnya. 5. Hadapi Perubahan Beberapa pemimpin bisnis terbaik dapat menghadapi perubahan dengan baik pula, bahkan jika perubahan itu berat. Elon Musk bisa mengembangkan Tesla dan SpaceX setelah hengkang dari PayPal, demikian pula dengan mendiang Steve Jobs dan Apple. Menangani perubahan dapat membuat Anda menjadi pemimpin bisnis yang sukses. Penulis: Sakina Rakhma Diah Setiawan Editor: Aprillia Ika Sumber: Forbes, http://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/12/120000726/ingin-jadi-pemimpin-muda-sukses-lakukan-5-hal-ini.
0 Comments
Rhenald Kasali
Guru Besar Manajemen Mungkin Anda sempat menerima video tentang Google Pixel Buds. Wireless headphone seharga 159 dollar AS yang akan beredar bulan depan ini, dipercaya berpotensi menghapuskan pekerjaan para penerjemah. Headphone ini mempunyai akses pada Google Assistant yang bisa memberikan terjemahan real time hingga 40 bahasa atas ucapan orang asing yang berada di depan Anda. Teknologi seperti ini mengingatkan saya pada laporan PBB yang dikeluarkan oleh salah satu komisi yang dibentuk PBB – On Financing Global Opportunity – The Learning Generation (Oktober 2016). Dikatakan, dengan pencepatan teknologi seperti saat ini, hingga tahun 2030, sekitar 2 miliar pegawai di seluruh dunia akan kehilangan pekerjaan. Tak mengherankan bila mulai banyak anak-anak yang bertanya polos pada orang tua, “mama, bila aku besar, nanti aku bekerja di mana?” Otot Diganti Robot Perlahan-lahan teknologi menggantikan tenaga manusia. Tak apa kalau itu membuat kita menjadi lebih manusiawi. Semisal kuli angkut pelabuhan yang kini diganti crane dan forklift. Tetapi teknologi tak hanya mengganti otot. Manusia juga menggunakan teknologi untuk menggantikan pekerjaan-pekerjaan yang berbahaya. Di sini kita sudah melihat robot dipakai untuk memasuki rumah yang dikuasai teroris dan memadamkan api. Sekarang kita mendengar tenaga-tenaga kerja yang bertugas di pintu tol akan diganti dengan mesin. Pekerjaan di pintu-pintu tol semakin hari memang semakin berbahaya, baik bagi kesehatan (asap karbon kendaraan), keamanan maupun kenyamanan (tak dilengkapi toilet). Sehingga, memindahkan mereka ke control room atau pekerjaan lain tentu lebih manusiawi. Tetapi, teknologi juga menggantikan jarak sehingga pusat-pusat belanja yang ramai dan macet tiba-tiba sepi karena konsumen memilih belanja dari genggaman tangannya dan barangnya datang sendiri. Maka sejak itu kita menyaksikan pekerjaan-pekerjaan yang eksis 20 tahun lalu pun perlahan-lahan akan pudar. Setelah petugas pengantar pos, diramalkan penerjemah dan pustakawan akan menyusul. Bahkan diramalkan profesi dosen pun akan hilang karena kampus akan berubah menjadi semacam EO yang mengorganisir kuliah dari ilmuwan-ilmuwan kelas dunia. Kasir di supermarket, sopir taksi, loper koran, agen-agen asuransi, dan sejumlah besar akuntan juga diramalkan akan berkurang. Kita tentu perlu memikir ulang pekerjaan-pekerjaan yang kita tekuni hari ini. Pekerjaan-pekerjaan Baru Sebulan yang lalu, di Cambridge – UK, saya menerima kunjungan dari mentee-mentee saya yang sedang melanjutkan study S2. Salah satunya, Icha yang sedang duduk di program S2 bidang perfilman. Saya pun menggali apa saja yang ia pelajari dan rencana-rencana ke depan yang bisa dijembatani yayasan yang saya pimpin. Icha bercerita tentang ilmu yang didapatnya. “Kami disiapkan untuk hidup mandiri,” ujarnya. “Masa depan industri perfilman bukan lagi seperti yang kita kenal. Semua orang kini bisa membuat film tanpa produser dan middlemanseperti yang kita kenal. Kami diajarkan menjadi produser indies, tanpa aktor terkenal dengan kamera sederhana, dan pasarkan sendiri via Netflix. Ucapan Icha sejalan dengan Adam, putera saya yang sedang mengambil studi fotografi di School of Visual Arts, New York. Ia tentu tidak sedang mempersiapkan diri menjadi juru potret seperti yang kita kenal selama ini, melainkan mempersiapkan keahlian baru di era digital yang serba kamera. Adam bercerita tentang arahan dosennya yang mirip dengan Icha di UK. “Sepuluh tahun pertama, jangan berpikir mendapatkan gaji seperti para pegawai. Hidup mandiri, membangun keahlian dan persiapkan diri untuk 20 tahun ke depan. Tak mau susah, tak ada masa depan,” ucapnya menirukan advis para dosen yang rata-rata karyanya banyak bisa kita lihat di berbagai galeri internasional. Adam dilatih hidup mandiri, berjuang sedari dini dari satu galeri ke galeri besar lainnya. Dari satu karya ke karya besar lainnya. Memang, pekerjaan-pekerjaan lama akan banyak memudar walau tidak hilang sama sekali. Seperti yang saya ceritakan dalam buku baru saya, Disruption, pada pergantian abad 19 ke abad 20, saat mobil menggantikan kereta-kereta kuda. Ribuan peternak dan pekerja yang menunggu pesanan di bengkel-bengkel kereta kuda pun menganggur. Namun pekerjaan-pekerjaan baru seperti montir, pegawai konstruksi jalanan, pengatur lalu lintas, petugas asuransi, dan sebagainya pun tumbuh. Kereta-kereta kuda tentu masih bisa kita lihat hingga hari ini, mulai dari jalan Malioboro di Yogyakarta sampai di kota New York, Paris, atau London melayani turis. Tetap ada, namun tak sebanyak pada eranya. Namun pada saat ini kitapun menyaksikan munculnya pekerjaan-pekerjaan baru yang tak pernah kita kenal 10-20 tahun lalu: Barista, blogger, web developer, apps creator/developer, smart chief listener, smart ketle manager, big data analyst, cyber troops, cyber psichologyst, cyber patrol, forensic cyber crime specialist, smart animator, game developer, smart control room operator, medical sonographer, prosthodontist, crowd funding specialist, social entrepreneur, fashionista and ambassador, BIM Developer, Cloud computing services, cloud service specialist, Dog Whisperer, Drone operator dan sebagainya. Kita membaca postingan dari para bankir yang mulai beredar, sehubungan dengan tawaran-tawaran untuk pensiun dini bagi sebagian besar karyawannya mulai dari teller, sampai officer kredit. Kelak, bila Blockchain Revolusion seperti yang ditulis ayah-anak Don-Alex Tapscott menjadi kenyataan, maka bukan hanya mesin ATM yang menjadi besi tua, melainkan juga mesin-mesin EDC. Ini tentu akan merambah panjang daftar pekerjaan-pekerjaan lama yang akan hilang. Jangan Tangisi Masa Lalu Di beberapa situs kita pasti membaca kelompok yang menangisi hilangnya ribuan atau bahkan jutaan pekerjaan-pekerjaan lama. Ada juga yang menyalahkan pemimpinnya sebagai masalah ekonomi. Tentu juga muncul kelompok-kelompok penekan yang seakan-akan sanggup menjadi “juru selamat” PHK. Namun perlu disadari gerakan-gerakan itu akan berujung pada kesia-siaan. Kita misalnya menyaksikan sikap yang dibentuk oleh tekanan-tekanan publik seperti itu dari para gubernur yang sangat anti bisnis-bisnis online. Mungkin mereka lupa, dunia online telah menjadi penyedia kesempatan kerja baru yang begitu luas. Larangan ojek online misalnya, bisa mematikan industri kuliner dan olahan rumah tangga yang menggunakan armada go-food dan go-send. Berapa banyak tukang martabak yang kini tumbuh seperti jamur di musim hujan, rumah makan ayam penyet dan pembuat sabun herbal yang juga diantar melalui gojek. Sama halnya dengan menghambat pembayaran noncash di pintu-pintu tol, kita mungkin kehilangan kesempatan untuk memberikan pelayanan-pelayanan baru yang lebih manusiawi dan lebih aman. Satu hal yang pasti, kita harus mulai melatih anak-anak kita menjadi pekerja mandiri menjelajahi profesi-profesi baru. Ketika mesin dibuat menjadi lebih pandai dari manusia, maka pintar saja tidak cukup. Anak- anak kita perlu dilatih hidup mandiri dengan mental self-driving, self-power, kreatifitas dan inovasi, serta perilaku baik dalam melayani dan menjaga tutur katanya di dunia maya (yang sekalipun memberi ruang kebebasan dan kepalsuan) Editor: Bambang Priyo Jatmiko Sumber: http://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/18/060000426/inilah-pekerjaan-yang-akan-hilang-akibat-disruption- JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini penggunaan media sosial memang bisa berperan penting di dalam kehidupan masyarakat modern seperti saat ini. Bahkan, hampir semua hal dapat berkaitan dengan media sosial, termasuk masalah pekerjaan.
Terkadang media sosial memang bisa memberikan dampak positif yang cukup besar di dalam kehidupan, namun jika pengelolaannya tidak tepat, media social bisa menghambat bahkan memberhentikan kehidupan karier Anda dalam sekejap. Untuk itu, akan lebih baik jika Anda berhenti me-posting hal-hal ini ke media sosial yang dimiliki jika tidak ingin karier hancur kedepannya. 1. Tata Bahasa Tidak Baik Jika Anda masih suka mengunggah foto atau video dengan caption yang menggunakan bahasa kurang baik, tidak beraturan, bahkan tidak pantas dibagikan, berhentilah. Berdasarkan survei Jobvite¸ setidaknya sekitar 66 persen perusahaan menggunakan penilaian tersebut kepada karyawan. Mulai dari ejaan yang tidak seharusnya, kata-kata yang kurang baik, dan lainnya bisa menurunkan penilaian kepada karyawan di perusahaannya. 2. Suka Komentar Frontal Akan lebih baik jika Anda tidak terlalu frontal di media sosial Anda, hal ini akan memberikan pengaruh yang cukup buruk bagi perkembangan karier. Dilansir dari CNN, mantan produser yang berada di Wanshington National Radio telah melontarkan komentar-komentar pedas yang cukup rasis dikarenakan kekalahan dari tim kesayangannya di dalam media sosial yang dimilikinya. Akibat hal ini, dirinya mengalami masalah di dalam kehidupan kariernya. Bahkan, beberapa saat setelah kejadian tersebut, perusahaan tempatnya bekerja langsung memecatnya. 3. Pamer Tawaran Kerja Baru Mendapat tawaran pekerjaan baru yang lebih dari pekerjaan saat ini? Tentunya Anda akan merasa senang. Hal ini wajar-wajar saja terjadi, namun jangan sampai kesenangan tersebut dilontarkan dalam media sosial. Jadilah pribadi yang lebih dewasa. Jika Anda mengunggah postingan-postingan mengenai tawaran pekerjaan baru di sosial media, bisa saja membuat Anda kehilangan tawaran pekerjaan tersebut karena perusahaan menganggap Anda kurang pantas mendapatkan pekerjaan tersebut. Yang harus Anda selalu ingat adalah pihak Human Resources perusahaan tentu akan mencari informasi mengenai karyawan dan calon karyawannya. 4. Mencak-mencak Kebijakan Perusahaan Jangan sekalipun mengeluhkan mengenai kebijakan perusahaan tempat Anda bekerja di media sosial, apalagi jika Anda sampai menggunakan bahasa yang kasar. Jika itu dilakukan, siap-siap untuk mengucapkan selamat tinggal pada pekerjaan. Hal ini pernah dialami oleh pegawai California Pizza Kicthen, yaitu Timothy DeLaGhetto yang diberhentikan dari pekerjaannya karena tweet-nya mengenai kebijakan perusahaan yang mengatur seragam baru yang tidak disukainya. Setelah posting-an ini, perusahaannya kemudian memutuskan untuk memberhentikan dari pekerjaannya. 5. Memberitahu Rahasia Perusahaan Hal lainnya yang tidak boleh Anda posting dalam sosial media adalah mengenai rahasia perusahaan. Tak perlu menunggu terlalu lama, pihak perusahaan akan segera memecat karyawannya yang menyebarkan mengenai rahasia yang ada di dalam perusahaannya. Hal ini terjadi pada Nicole Crowther, ia dipecat dengan tidak hormat oleh perusahaannya karena membocorkan mengenai acara TV yang dibawakannya. Bahkan, pemecatannya tersebut dilakukan via Twitter oleh pihak produser yang langsung membalas cuitan Nicole tersebut. 6. Menjelek-jelekkan Atasan Tak hanya perusahaan saja, menjelek-jelekkan atasan di kantor juga dapat berakibat buruk pada karier yang sedang dijalani. Bahkan, bisa jadi Anda akan menerima pemecatan langsung secara mendadak. Meskipun Anda tidak berteman dengan atasan sekalipun di sosial media, namun bisa saja hal ini akan dilaporkan oleh teman-teman sekantor yang lainnya. 7. Posting Minuman Beralkohol Menjalani pekerjaan yang mewajibkan Anda menjaga citra seperti dosen, guru, pejabat, dan lainnya tentu harus menghindari postingan semacam ini. Dengan me-posting foto yang memperlihatkan minuman beralkohol akan sangat memperlihatkan ketidakdewasaan seseorang. Bahkan, hal ini juga bisa menimbulkan berbagai tanggapan miring mengenai Anda dari orang-orang lain di sekitar. Bijaklah dalam Menggunakan Media Sosial Media sosial memang dapat menjadi perantara hubungan dan komunikasi dengan teman-teman lainnya. Namun, karena semua hal terbuka untuk publik, Anda harus pintar-pintar memilih kiriman yang ada di dalam media sosial. Bijaklah dalam menggunakan media sosial, jangan sampai memengaruhi kehidupan karier Anda. Editor: Aprillia Ika Sumber: Cermati.com, http://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/15/070000426/stop-posting-hal-berikut-ini-di-medsos-agar-karier-anda-aman KONTAN.CO.ID - PT Podjok Halal Sejahtera mengungkapkan ketertarikan untuk mengambil alih seluruh bekas gerai 7-Eleven yang tergolong bagus. Perusahaan juga berminat untuk membeli aset-aset 7-Eleven dengan harga wajar, jika kreditur 7-Eleven ini berniat menjualnya.
Pendiri Podjok Halal Yusuf Hamka mengatakan, Podjok Halal tertarik untuk memanfaatkan bekas gerai 7-Eleven guna mendukung pertumbuhan bisnis minimarket Podjok Halal ke depan. Pengembangan bisnis gerai ini dalam rangka membangkitkan ekonomi umat Islam di Indonesia dalam jangka panjang. Meski tertarik dengan aset tersebut, dia menegaskan, Podjok Halal tidak memiliki hubungan maupun teraffiliasi dengan pengelola 7-Eleven, PT Modern Sevel Indonesia maupun induknya PT Modern Internasional Tbk (MDRN). “Kami tidak memiliki hubungan dengan Modern Sevel maupun Modern International. Podjok Halal merupakan pengelola mini market halal pertama di Indonesia yang berkeinginan untuk membangkitkan ekonomi umat Islam di Indonesia,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (28/9). Dia menambahkan, Podjok Halal akan menjadi sarana belajar bagi umat Islam untuk berbisnis, selain menawarkan produk-produk halal yang sesuai akidah Islam. Gerai Podjok Halal ini juga sebagai salah satu cara untuk mengharumkan nama Islam dengan memberikan tempat bersantai “Nongkrong” yang halal bagi kalangan anak mudah ke bawah. Terkait pengembangan gerai ke depan, Yusuf mengatakan, Podjok Halal akan memprioritaskan kerja sama dengan seluruh elemen umat Islam. Pihaknya akan menggandeng organisasi massa maupun umat Islam untuk penambahan gerai ke seluruh berbagai daerah. Saat ini, gerai pertama Podjok Halal sudah berdiri di Jalan Yos Sudarso Kav 28, Jakarta Utara. Gerai kedua rencananya dibuka di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam waktu dekat dan ditargetkan penambahan 10 gerai hingga akhir tahun ini. “Kami akan menggandeng seluruh massa umat Islam untuk mengembangkan gerai ini. Saya bersama dengan kawan-kawan pendiri sudah sepakat untuk mendedikasikan bisnis ini untuk umat. Gerai Podjok Halal nantinya untuk peningkatan ekonomi seluruh umat Islam. Ormas Islam maupun umat Islam yang memiliki lahan dibuka kesempatan seluas-luasnya untuk bekerja sama dengan kami dalam menambah gera,” terangnya. Umat Islam yang berniat membuka gerai ini, menurut dia, akan mendapatkan suvervisi dan manajemen pengelolaan dari Podjok Halal. Hal ini bertujuan agar seluruh gerai sesuai dengan kriteria Podjok Halal, seperti seluruh produk yang dijual harus sudah memiliki sertifikat halal dari MUI, pengelolaan harus dilakukan sesuai akidah Islam, dan harga jual produk tetap murah. Podjok Halal juga akan mencarikan pendanaan bagi pemilik lahan yang ingin bekerja sama membuka gerai. “Kami sudah memiliki kerja sama dengan Bank Artha Graha dan Bank Muamalat untuk mendanai pembukaan gerai-gerai baru yang dikerjasamakan dengan umat Islam,” terangnya. Podjok Halal diklaim sebagai minimarket ritel halal pertama di Indonesia. Gerai ini didirikan oleh Yusuf Hamka bersama dengan beberapa pengusaha. Yusuf Hamka dikenal sebagai pebisnis jalan tol. Dengan tangan dinginnya, Yusuf Hamka, PT Citra Marga Nusaphala Tbk (CMNP) bertumbuh dengan pesat, baik dalam jumlah ruas tol dan kinerja keuangan. Reporter: Yudho Winarto Editor: Yudho Winarto Sumber: http://industri.kontan.co.id/news/podjok-halal-melirik-bekas-gerai-7-eleven JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir mengaku kaget dengan beredarnya surat dari Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait adanya risiko gagal bayar utang PLN yang membuat heboh publik.
Menurut Sofyan, surat tersebut merupakan hal yang wajar bagi PLN. Meski begitu, ia mengatakan bahwa tidak perlu ada yang dikhawatirkan mengenai keuangan PLN. “Enggak ada yang perlu dikhawatirkan, memang biasa begitu, cuma biasanya lisan,” ujarnya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (27/9/2017). Menurut Sofyan, surat Menkeu terkait risiko gagal bayar utang merupakan pengingat untuk menjalankan perusahaan lebih baik ke depan. Ia memastikan, kondisi keuangan PLN dalam kondisi baik. Bahkan, menurut Sofyan PLN tergolong perusahaan kaya. “Kami punya plafon Rp 31 triliun buat pinjam, jadi setiap saat bisa bayar. Kami punya tagihan subsidi yang tertunda Rp 18 triliun bahkan tahun ini Rp 51 triliun. (Jadi) orang kaya PLN itu,” kata Sofyan. Penulis: Yoga Sukmana Editor: Muhammad Fajar Marta Sumber: http://ekonomi.kompas.com/read/2017/09/27/204047026/tanggapi-surat-sri-mulyani-dirut-pln-sebut-tak-ada-yang-perlu-dikhawatirkan JAKARTA, KOMPAS.com - Ada yang mengatakan bahwa perbedaan antara orang kelas atas dan orang kelas menengah tampak dari cara pandangnya.
Cara pandang orang kelas atas selalu fokus pada satu hal yang menurutnya dapat menguntungkan dengan mempertimbangkan risikonya. Selain itu, orang kelas atas juga selalu memiliki mimpi yang sangat tinggi sehingga bekerja keras tanpa henti untuk bisa mewujudkanya. Walaupun begitu, orang kelas menengah kadang sering menganggap bahwa hal tersebut tidak mungkin bisa dicapai. Perbedaan tersebut yang menjadikan mengapa orang kelas atas bisa semakin kaya. Sementara orang kelas menengah membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa menjadi orang kelas atas. Ada beberapa cara pandang yang sepertinya harus dimiliki kita ingin sukses seperti orang-orang kelas atas di luar sana. Cara pandangnya cukup sederhana dan penuh perhitungan pastinya. Berikut ini cara pandang yang harus diubah orang kelas menengah agar bisa mengikuti langkah orang kelas atas. 1.Kelas Atas Mengejar Pemasukan, sedangkan Kelas MenengahMenumpuk Simpanan Mungkin dari dulu hingga sekarang, kita selalu berpikir bahwa orang yang rajin menabung akan menjadi kaya. Nyatanya, orang kelas atas bisa semakin kaya bukan karena mereka rajin menabung. Namun, karena mereka rajin memikirkan untuk terus menambah pendapatan mereka supaya semakin kaya. Oleh sebab itu, orang kelas atas hanya fokus pada pemasukan yang diperolehnya. Orang kelas atas juga lebih berani untuk berinvestasi dengan tujuan agar pemasukannya jadi maksimal. Namun, untuk bisa seperti itu, orang kelas atas tidak menjalankan bisnis dalam skala kecil. Hanya bisnis tertentu seperti properti yang prospeknya memang menjanjikan. Saat orang kelas atas penuh keyakinan dalam menambah pemasukannya, orang kelas menengah malah sibuk memikirkan risiko apabila mereka juga melakukan hal yang sama. 2.Kelas Atas Membuat Uangnya Bertumbuh, Kelas Menengah Menghamburkan Uangnya Orang kelas atas yang identik dengan banyak uang, selalu mendapat stigma sebagai orang yang boros. Sebab orang kelas atas pasti akan belanja banyak hal, seperti barang-barang bagus, pakaian bagus, hingga makanan-makanan enak. Tapi, tahukah Anda ternyata yang sering melakukan hal seperti ini adalah orang kelas menengah? AdvertismentSaat punya uang, orang kelas menengah cenderung akan menghabiskan uang supaya terlihat sudah punya banyak uang. Sebaliknya, orang kelas atas malah cenderung membuat uangnya bertumbuh dengan tujuan akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi dari sebelumnya. 3.Kelas Atas Tak Puas dengan Pengetahuannya, Kelas Menengah Merasa Cukup Pintar Ternyata orang-orang kelas atas tidak pernah merasa sudah cukup segalanya, termasuk dalam menimba ilmu tentang berbagai hal. Orang kelas menengah selalu ingin belajar hal baru dan mengasah kemampuannya. Untuk mempelajari hal baru tersebut, kelas menengah bahkan tidak segan untuk menyediakan waktu luang cuma untuk belajar. 4.Orang Kelas Atas Jauh dari Kesan Konsumtif Karena mungkin saat perjuangan hingga bisa berada di atas, mereka sangat menghargai hal tersebut. Sebab untuk meraihnya tidaklah mudah. Hal tersebut juga yang membuat mereka tidak memiliki gaya hidup yang konsumtif. Sebagian dari mereka bahkan ada yang menjalani hidup secara sederhana saja. Kelas menengah terkadang bisa lebih konsumtif dengan banyak membeli barang yang hanya diinginkan, bukan yang dibutuhkan. 5.Kelas Atas Selalu Optimis, Kelas Menengah Sebentar-Sebentar Sudah Pesimis Berbicara soal mimpi, ternyata banyak orang kelas atas yang sukses karena punya mimpi. Seperti lagu Band Nidji, bahwa “Mimpi adalah kunci untuk menaklukan dunia”. Antara orang kelas atas dan orang kelas menengah, mereka sama-sama punya mimpi yang sedang berusaha untuk diraih. Tapi, orang kelas atas ternyata memiliki mimpi yang sangat tinggi. Mungkin menurut kita, mimpi orang kelas atas kadang tidak rasional dan mustahil. Namun, orang kelas atas secara spontan membentuk cara pandangnya dengan sangat baik. Selain itu, mereka juga memusatkan seluruh usahanya untuk meraih mimpinya. Ubah Cara Pandang Mulai dari Hal yang Sederhana Tidak usah terlalu memaksakan diri untuk mengubah total cara pandang agar sama dengan pemikiran orang-orang kelas atas. Anda bisa mulai mengubah cara pandang dari hal-hal yang sederhana terlebih dulu. Misalnya, lebih giat mencari tambahan pemasukan ataupun berhenti hidup boros. Jika sudah begitu, silakan Anda mulai mengikuti semua cara pandan orang kelas atas agar hidup jauh lebih baik. Editor: Aprillia Ika Sumber: Cermati.com, http://ekonomi.kompas.com/read/2017/09/16/083000726/5-penyebab-orang-kelas-menengah-sulit-naik-jadi-kelas-atas KONTAN.CO.ID - Status pailit yang membelit PT Njonja Meneer mengharuskan perusahaan ini menemukan investor yang bersedia mengambil alih perusahaan jamu yang eksis sejak tahun 1919 tersebut. Sebab bila tidak, sudah dipastikan bahwa Njonja Meneer hanya akan tinggal nama saja.
Solusinya saat ini hanya menunggu investor atau perusahaan menjual aset yang dimilikinya untuk membayar utang kepada kreditur. Harapan muncul ketika Rachmat Gobel melalui perusahaannya Gobel Internasional disebut-sebut akan masuk dan membenahi manajemen perusahaan ini. Ini termasuk dengan pembayaran tagihan kreditur konkuren yang memiliki tagihan di bawah Rp 5 miliar dengan cara dicicil dalam dua tahun. Sedangkan untuk kreditur yang memiliki tagihan di atas Rp 5 miliar akan dicicil selama tiga tahun. Dan bagi utang baru yang belum terdaftar akan dicicil selama setahun yang seluruhnya akan dimulai pada September tahun depan. Sebelumnya beredar kabar bahwa akuisisi tersebut batal dan Njonja Meneer terancam gulung tikar. Namun kabar tersebut buru-buru dibantah oleh Njonja Meneer dan manajemen mengaku proses masih berlanjut. Artinya, Njonja Meneer dan pihak kreditur tidak perlu khawatir mengenai kehadiran Rachmat Gobel yang menjadi solusi permasalahan pailit tersebut. "Semua masih jalan sesuai arahan dari Pak RG (Rachmat Gobel), masih jalan sesuai dengan program kerja legalnya," ujar Charles Saerang, Direktur Utama Njonja Meneer kepada KONTAN, Jumat (8/9). Dalam waktu yang tidak lama lagi seluruh proses masuknya investor baru tersebut akan selesai. Charles berharap kegiatan usaha bisa berlangsung kembali secara normal. Oleh karena itu, kabar soal batalnya akuisisi itu tidak benar dan proses akuisisi akan selesai sebelum 26 September 2017 yang merupakan tenggat waktu terakhir lelang eksekusi hak tanggungan. "Semoga minggu depan (akuisisinya) selesai ya. Mudah-mudahan ya (sesuai tenggat waktu)," lanjutnya. Kabar kegagalan proses akuisisi juga dibantah oleh Kuasa Hukum Njonja Meneer, Azwar. Dia mengaku belum mendapatkan kabar mengenai kegagalan akuisisi oleh Rachmat Gobel Internasional. Namun dirinya enggan membeberkan lebih jauh mengenai progres negosiasi dan keputusan final mengenai akuisisi tersebut. Beredarnya kabar mengenai batalnya akuisisi Njonja Meneer berawal dari adanya surat yang berasal dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Semarang mengenai lelang eksekusi hak tanggungan PT Njonja Meneer. Dalam surat tertanggal 29 Agustus 2017 tersebut, PT Bank Pembangunan Daerah Papua Tbk akan melakukan lelang eksekusi hak tanggungan dengan close bidding. Menurut surat tersebut, ada 11 bidang lahan dengan total luas mencapai 45.870 meter persegi dengan nilai limit Rp 74,71 miliar dan jaminan lelang sebesar Rp 14,94 miliar. Disebutkan bahwa batas akhir penawaran dilakukan pada tanggal 26 September 2017 pada pukul 14.00 WIB dengan pelunasan harga lelang berlaku lima hari kerja setelah pelaksanaan lelang dan bea lelang pembeli sebesar 2%. Reporter Andy Dwijayanto Editor Rizki Caturini Sumber : http://industri.kontan.co.id/news/njonja-meener-akuisisi-gobel-selesai-minggu-depan JAKARTA, KOMPAS.com - Kaum millennial yang lahir mulai tahun 1980 kini tengah banyak memasuki dunia kerja profesional.
Di usia yang masih relatif muda, mereka sudah memiliki pendapatan yang cukup dan gaya hidup modern. Secara umum, pakar psikologi Dr Thomas Armstrong membagi populasi masyarakat menjadi tiga kelompok dilihat dari kebutuhan finansial serta perspektif mereka tentang makna kekayaan. Kelompok tersebut adalah Milleninal, Dreamer dan Legacy. Kelompok Millennial baru memasuki dunia kerja. Dengan demikian, sumber pemasukan mereka masih terbatas. "Untuk kelompok ini kekayaan dilambangkan oleh jumlah uang dalam tabungan, jumlah followers ataupun like di media sosial serta gaya hidup kekinian mereka," kata Direktur Retail Banking Bank Permata Bianto Surodjo, pada acara Wealth Wisdom di Jakarta, Rabu (2/8/2017). Kelompok Dreamer merupakan kelompok yang sudah berkeluarga dan memiliki bermacam macam tujuan hidup serta tujuan finansial. Mampu mencukupi kebutuhan keluarga, memiliki memori berkesan bersama keluarga serta terus meningkatkan standar kehidupan mereka merupakan makna kekayaan bagi para Dreamers. Adapun kelompok Legacy sudah mapan finansial sehingga makna kekayaan adalah bagaimana mereka bisa mewariskan hal tersebut ke generasi selanjutnya. Namun demikian, menurut hasil riset, 80 persen dari orang Indonesia belum sadar finansial. Selain itu, keuangan adalah hal paling tabu nomor dua untuk dibicarakan. Oleh karena itu, edukasi terkait keuangan perlu dilakukan sejak dini. Ini bisa dimulai dari kebiasaan baik keterbukaan soal uang di dalam keluarga dan lingkungan terdekat. "Hal ini diharapkan dapat menciptakan sebuah interaksi yang positif di lingkungan keluarga dan para orang tua dapat dengan aktif mengaiarkan anak anaknya untuk dapat menghargai setiap nilai uang yang mereka miliki," ujar Bianto. Penulis: Sakina Rakhma Diah Setiawan Editor: Bambang Priyo Jatmiko Sumber: http://ekonomi.kompas.com/read/2017/08/02/121843126/salah-satu-ukuran-kekayaan-bagi-kaum-millennial-adalah-jumlah-followers- JAKARTA, KOMPAS.com - PT Modern lnternasional Tbk (MDRN) menungkapkan akusisi 7-Eleven oleh PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) batal dilakukan karena tidak tercapainya kesepakatan dengan pihak lain.
Pihak yang dimaksud yakni Charoen Pokphand dan Master Franchisor Seven Eleven Inc (SEI) di Amerika Serikat (AS). "Pembatalan karena tidak tercapainya kesepakatan atas pihak-pihak yang berkepentingan. Kami sendiri tidak tahu kenapa, karena kami tidak ikut dalam perundingan tersebut," ujar Komisaris MDRN, Donny Sutanto, saat paparan publik di Kantor Modern International di Matraman, Jakarta, Jumat (14/7/2017). Kendati demikian, Direktur MDRN Chandra Wijaya mengatakan, sejak tahun 2015 pihaknya sudah mencari investor strategis. Akan tetapi, Seven Eleven Inc (SEI) tidak memberikan dukungan dengan maksimal. Salah satunya ada persyaratan yang membuat para investor merasa keberatan, yakni hanya diberikan waktu masa berlaku franchise selama 1 tahun bagi investor dalam menyelesaikan berbagai masalah. "Dengan syarat-syarat yang memberatkan tersebut, hal ini mengakibatkan para investor potensial yang telah diusahakan mengurungkan niatnya untuk melakukan investasi," ungkap Chandra. Chandra mengatakan, penutupan seluruh gerai 7-Eleven di Indonesia memang menjadi pilihan terbaik bagi perseroan, karena bisnis 7-Eleven tldi Indonesia terus mengalami kerugian yang dan menggerus modal kerja perseroan. "Perseroan juga mendapatkan pembelajaran bahwa ekspansi gerai 7-Eleven dilakukan terlalu cepat di awal di mana sebagian besar kebutuhan ekspansi tersebut dibiayai oleh pinjaman, kewajiban pembayaran bunga dan pokok pinjaman yang signifikan menggangu modal kerja yang dapat digunakan untuk operasi bisnis 7-Eleven," jelas Chandra. PT Modern International Tbk mengumumkan menutup seluruh gerai 7-Eleven pada 30 Juni 2017. Sebelumnya, PT Charoen Pokphand Tbk diberitakan akan mencaplok bisnis convenience store 7-Eleven dengan nilai akuisisi 7-Eleven tersebut mencapai Rp 1 triliun, namun belakangan akuisisi tersebut batal dilakukan karena idak tercapainya kesepakatan antara Charoen Pokphand dan Master Franchisor Seven Eleven Inc (SEI) di Amerika Serikat (AS). Penulis: Pramdia Arhando Julianto Editor: Bambang Priyo Jatmiko Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/07/14/140419626/ini-sebab-akusisi-sevel-batal-dilakukan-hingga-akhirnya-tutup JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro memastikan kajian rencana pemindahan ibu kota selesai tahun ini.
Bambang memastikan, ibu kota tidak akan berada di Pulau Jawa. Saat ini, ibu kota Republik Indonesia berada di DKI Jakarta. "Kemungkinan besar (ibu kota dipindah) di Pulau Kalimantan. Tapi spesifik dimananya di Kalimantan, itu yang masih akan kami finalkan," kata Bambang, di kantor Bappenas, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (3/7/2017). Beredar kabar sebelumnya ibu kota akan dipindah dari Jakarta ke Palangkaraya, ibu kota Kalimantan Tengah. Wacana pemindahan ibu kota ke Palangkaraya ini digagas pertama kali oleh Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno dan dimunculkan kembali oleh Presiden Joko Widodo. Hanya saja, Bambang enggan menyebutkan detail kota mana yang akan menjadi pusat administratif tersebut. Penentuan lokasi menjadi salah satu hal yang dibahas dalam kajianpemindahan ibu kota. Selain itu, permasalahan mengenai estimasi pendanaan dan tata kota juga akan dikaji. Dia menargetkan, kajian selesai tahun ini. "Maka tahun 2018 atau 2019 sudah mulai ada kegiatan terkait dengan pemindahan pusat administrasi pemerintahan," kata Bambang. Nantinya Bappenas yang akan memimpin kementerian dan lembaga lain dalam menjalankan rencana ini. Dia mengatakan, pemerintah memerlukan waktu sekitar tiga tahun untuk menjadikan suatu kota menjadi ibu kota. "Mungkin butuh waktu 3-4 tahun untuk menyelesaikan seluruh infrastruktur dasar maupun gedung-gedung pemerintahnnya," kata Bambang. Dasar kajian pemindahan ibu kota yakni fakta bahwa pembangunan ekonomi antara di Pulau Jawa dengan pulau lainnya tidak seimbang. Pembangunan di Pulau Jawa lebih tinggi daripada di pulau lainnya di Indonesia. Jika hasil kajian menunjukkan Ibu Kota dipindahkan ke kota lainnya, maka kantor pemerintahan saja yang dipindahkan ke sana. Di sana juga akan dibangun Kantor Presiden serta kantor kementerian. Sementara, Jakarta akan menjadi pusat bisnis serta keuangan. Penulis: Kurnia Sari Aziza Editor: Aprillia Ika Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/07/03/155550626/kemungkinan.besar.ibu.kota.akan.dipindah.ke.kalimantan |
News Archives
August 2021
News CategoriesAll Ekonomi Entrepreneur Finance Hukum/Peraturan Human Resources Profile Inspirasi Technology Umkm Umum |