Budi Satria Isman
  • About
  • Tanya Bisnis
  • Blog
  • Training & Workshop
  • News
  • Contact
  • Member Only
  • About
  • Tanya Bisnis
  • Blog
  • Training & Workshop
  • News
  • Contact
  • Member Only
Search by typing & pressing enter

YOUR CART

Everything You Experience Today Is The Result Of Choices You Have Made In The Past

1/1/2018 1 Comment

Kata Bill Gates, Orang Seperti Ini yang Akan Sukses dalam Pekerjaan

Picture
NEW YORK, KOMPAS.com - Berbicara tentang kesuksesan, pendiri Microsoft dan orang terkaya di dunia Bill Gates tampaknya bisa menjadi acuan. Tidak hanya sukses dalam karier, Gates juga gemar mendonasikan kekayaannya untuk beragam kegiatan amal.

Nah, apabila pada tahun 2018 nanti Anda ingin memperoleh kemajuan dalam karier, Gates pun memberikan sejumlah pandangannya.

Mengutip CNBC, Minggu (31/12/2017), Gates mendeskripsikan beberapa karakter yang dapat sukses dalam pasar pekerjaan.

Gates sering bekerja dengan para inventor dan mereka yang mendisrupsi industri. Selain itu, Gates juga gemar membaca buku mengenai masa depan kemanusiaan dan mendanai sejumlah proyek untuk memajukan masyarakat.

Berdasarkan data yang dihimpunnya, Gates menyimpulkan bahwa orang-orang yang memiliki tiga latar belakang tertentu akan sangat sukses dan diincar dalam hal pekerjaan. Tiga latar belakang itu adalah sains, teknik, dan ekonomi.

"Keahlian pada tiga keilmuan itu akan menjadi agen perubahan pada semua institusi," ujar Gates.

Ia pun menyebutkan, pengetahuan dasar mengenai sains, kemampuan matematika, dan ekonomi akan sangat berguna dalam karier. Ketiga bidang tersebut akan sangat dibutuhkan.

Meskipun demikian, Gates menyatakan seseorang tidak perlu menguasai teknik pengodean atau tabel periodik untuk bisa sukses dalam pekerjaan. Namun, memiliki kemampuan berpikir layaknya mereka yang ahli sains dan matematika akan sangat membantu karier Anda.

"Bukan berarti Anda akan menulis kodem namun Anda harus mengetahui apa yang dilakukan para insinyur dan apa yang tidak bisa mereka lakukan," kata Gates.

Penulis: Sakina Rakhma Diah Setiawan
Editor: Erlangga Djumena
Sumber: CNBC, ​http://ekonomi.kompas.com/read/2017/12/31/164600626/kata-bill-gates-orang-seperti-ini-yang-akan-sukses-dalam-pekerjaan
1 Comment

29/10/2017 0 Comments

Saran untuk Generasi Milenial dari Pengusaha Kembar: Hargailah Proses

Picture
GARUT, KOMPAS.com - Memiliki usaha kuliner dengan nama Ranjang 69 yang saat ini telah memiliki 14 gerai di 13 kota, tidak membuat pengusaha muda Rizqa Rahman Sidiq dan Rizqi Rahmanul Hakim besar kepala.

Anak muda yang terlahir kembar ini, tetap tak mau sombong dan terus belajar demi kemajuan usahanya dari siapapun. Terutama, dari pengusaha-pengusaha senior.

"Saya banyak belajar dari para senior, mereka punya pengalaman yang tidak dimiliki anak muda," jelas Izqa.

Ini juga menurut Izqa menjadi rahasia kesuksesannya membangun usaha kuliner di Garut hingga bisa melebar ke banyak daerah. Karena banyak pengusaha muda saat ini merasa jumawa dengan ilmu yang mereka miliki hingga meninggalkan etika dan tata krama hingga usaha yang dijalani sulit maju.

"Soal ilmu, anak muda sekarang lebih pintar. Namun, orangtua dan pengusaha senior punya pengalaman, mereka jatuh bangun usaha, ini yang tidak dimiliki pengusaha muda," katanya.

Pengusaha muda dari generasi milenial saat ini, menurut Izqa, memang generasi instan. Semua mudah didapat oleh generasi milenial dengan kemajuan teknologi. Namun, ada efek negatif yang tidak disadari oleh generasi milenial yaitu kurangnya menghargai proses.

"Generasi sekarang memang generasi instan, semua bisa ada di handphone, bisa cepat dapat informasi apapun," katanya.

Generasi milenial saat ini, lebih banyak melihat hasil akhir tanpa mau melihat dan menikmati proses. Melihat orang sukses usaha di satu bidang, lantas ikut usaha tersebut tanpa mau melihat proses yang dialami seorang pengusaha sebelum bisa ada di puncak kesuksesan.

"Jadi pengusaha harus kuat mental dan mau menikmati proses, karena proses tidak akan mengkhianati hasil," katanya.

Izqa sendiri melihat, wirausaha di kalangan anak muda saat ini memang tengah menjadi tren. Banyak anak muda membuka usaha sendiri. Namun, tidak sedikit yang usahanya tumbang di tengah jalan dan akhirnya kapok.

Izqa mengaku, saat ini Ranjang 69 sengaja membuat wadah berupa Forum Diskusi Ranjang yang bisa menjadi tempat sharing anak muda. Ini menurutnya salah satu upaya Ranjang untuk membentengi generasi saat ini dari dampak pengaruh global dari kemajuan teknologi.

Ada budaya-budaya timur Indonesia yang harus tetap dipegang teguh oleh generasi milenial, salah satunya adalah soal etika dan tata krama.

"Sampai sekarang saya masih suka keliling ke sekolah-sekolah, bertemu guru dan mengajak mereka makan, nanti juga para guru cerita ke murid-muridnya," katanya.

Sebagai orang asli Garut, Izqa dan Izqi mengaku saat ini memilih lebih fokus usaha di kampung halaman. Menurutnya, Garut menjadi tanah kelahirannya dan juga jadi tempat kelahiran usahanya harus dijaga sebagai pondasi usaha.

"Starbucks aja yang gerainya sudah ada di mana-mana di kampung halamannya sangat kuat, saya masih mencari "intan"-nya Garut, kan Garut Kota Intan," katanya.

Izqa mengakui, masa keemasan restoran ramen saat ini telah mulai memudar. Makanya, untuk dapat terus bertahan kunci utamanya adalah terus berinovasi. Saat ini, di Purwokerto Ranjang membangun warung jajanan bukan hanya mie ramen.
​
Penulis: Kontributor Garut, Ari Maulana Karang

Editor: Amir SodikinSumber: http://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/29/095654626/saran-untuk-generasi-milenial-dari-pengusaha-kembar-hargailah-proses​
0 Comments

17/10/2017 1 Comment

Rajin Beramal, Bill Gates Bakal Tak Lagi Jadi Orang Terkaya di Dunia

Picture
NEW YORK, KOMPAS.com - Posisi pendiri Microsoft Bill Gates (61) sebagai orang terkaya di dunia sekali lagi bakal digeser oleh pendiri Amazon.com Inc Jeff Bezos (53). Akan tetapi, apabila Gates tidak gemar beramal, maka posisinya sebagai orang paling tajir akan tetap kokoh.

Menurut data Bloomberg Billionaires Index, kekayaan Gates saat ini mencapai 86,6 miliar dollar AS.

Apabila ia tidak menyumbangkan sekitar 700 juta saham Microsoft miliknya dan dana tunai maupun aset senilai 2,9 miliar dollar AS untuk amal, maka kekayaan Gates mencapai 150 miliar dollar AS.

Selain itu, pendiri Berkshire Hathaway Inc dan investor kawakan Warren Buffett (87) juga sebenarnya memiliki kekayaan 135 miliar dollar AS apabila tidak rajin beramal.

Buffett saat ini berada di bawah Gates dan Bezos dalam daftar orang terkaya di dunia, dengan kekayaan mencapai 80,6 miliar dollar AS.

Bezos sendiri saat ini kekayaannya mencapai 85,3 miliar dollar AS. Beberapa waktu lalu, Bezos sempat menggeser Gates sebagai orang terkaya di dunia hanya selama beberapa jam.

"Bill Gates dan Warren Buffett telah memasang ukuran baru dalam hal besaran donasi mereka. Saya berharap dan mengantisipasi ukuran itu akan ditembus suatu hari nanti, mungkin tidak dalam waktu dekat," jelas Jacob Harold, CEO GuideStar lembaga nirlaba yang mengumpulkan informasi amal, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (17/10/2017).

Gates dan Buffett menyumbangkan sebagian besar dana amal mereka melalui yayasan Bill & Melinda Gates Foundation, yang memiliki visi memperbaiki sejumlah isu global seperti layanan kesehatan dan kemiskinan.

Yayasan itu telah menyalurkan sumbangan senilai 41 miliar dollar AS dan menampung aset 40,3 miliar dollar AS.
Gates dan Buffett juga mendirikan gerakan Giving Pledge pada tahun 2010 lalu. Gerakan ini beranggotakan 168 orang terkaya lainnya yang berkomitmen menyumbangkan sebagain besar kekayaan mereka untuk kegiatan amal.

Adapun Bezos baru mulai fokus pada dunia filantropi. Pada Juni 2017 lalu, melalui akun Twitter pribadinya, Bezos meminta sumbangan ide bagaimana ia dapat membantu orang lain.

Sejak tahun 2002, Bezos telah menyumbangkan saham Amazon miliknya senilai 400 juta dollar AS.

Bezos menyatakan pada April 2017 lalu bahwa ia menjual saham Amazon senilai 1 miliar dollar AS tiap tahun untuk membiayai bisnis antariksanya, Blue Origin LLC, namun ia menjualnya sebulan kemudian.
​
Penulis: Sakina Rakhma Diah Setiawan
Editor: Aprillia Ika
Sumber: Bloomberg, http://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/17/160000126/rajin-beramal-bill-gates-bakal-tak-lagi-jadi-orang-terkaya-di-dunia
1 Comment

16/10/2017 0 Comments

Dari Bisnis Sewa Organ Tunggal, Setiawan Ichlas Akuisisi Bank Muamalat

Picture
JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Setiawan Ichlas mendadak populer pasca-memiliki 13,27 persen saham PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI). Apalagi, setelah PADI menyatakan bakal mengakuisisi 51 persen saham Bank Muamalat.

Mengutip Kontan.co.id, Selasa (17/10/2017), Setiawan Ichlas lahir dan besar dari keluarga sederhana di Palembang, 10 April 1977. Pria yang akrab disapa Iwan ini menyebut dirinya terjun ke dunia bisnis untuk pertama kalinya sejak masih duduk di bangku sekolah.

Dalam bisnis, Iwan menyebut dirinya tidak punya kerabat pengusaha. Seluruh usahanya, dimulai dari nol, tanpa bimbingan ayah kandungnya yang meninggal dunia saat usianya masih 16 tahun.

Iwan berkisah dirinya sangat tertarik berbisnis di sektor riil. Beberapa bisnis yang digarap Iwan antara lain, transportasi atau jasa, perkebunan, perdagangan, pertambangan batu bara, belakangan jasa keuangan.

Tidak berhenti di situ, dalam gurita bisnisnya Iwan juga memiliki sejumlah pelabuhan yang tersebar di Indonesia. Antara lain di Palembang, Lampung serta Kalimantan.

Publik kemudian baru mengenal namanya, setelah dia memiliki 13,27 persen saham PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI) awal Agustus 2017 lalu. Ia membeli saham PADI di harga Rp 350 per saham, alias bermodal Rp 525 miliar.

Akhir pekan lalu, harga saham PADI sudah Rp 1.410. Dus, potensi keuntungan Iwan sudah mencapai Rp 1,56 triliun.

Bukan kali ini saja, Iwan pernah terlibat dalam pembelian saham dalam jumlah besar. Asal tahu saja, pria yang kini baru berusia 40 tahun itu pernah menjadi pemegang saham mayoritas PT Bank Pundi Indonesia Tbk (BEKS) yang sekarang telah berganti nama menjadi PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BPD Banten).

Iwan sempat menguasai mayoritas saham Bank Pundi setelah membelinya dari Grup Recapital. Seiring berjalannya waktu, saham itu dia lepas kepada Pemprov Banten, hingga akhirnya menyisakan sekitar 20 persen hingga saat ini. Namun nama Iwan tak terlihat dalam struktur kepemilikan saham, karena saham yang dimilikinya disebar ke sejumlah kerabat.

Secara singkat, Iwan menyebut strategi bisnisnya dengan mengambil alih perusahaan bermasalah. Hal ini yang dilakukannya kala membeli Bank Pundi yang terpuruk karena biaya operasional dan pendapatan operasional (BOPO) serta kredit bermasalah (NPL) yang tinggi.

Hal yang sama, kini akan dia lakukan terhadap Bank Muamalat Indonesia. Dengan menggandeng sejumlah lembaga keuangan, seperti dana pensiun dan international sovereign fund, Iwan akan menginjeksi dana senilai Rp 4,5 triliun ke Bank Muamalat di bawah bendera Minna Padi.

Ia akan masuk dengan menjadi pembeli siaga rencana penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue Bank Muamalat. Kelak, Minna Padi akan menguasai minimal 51 persen saham Bank Muamalat.

Iwan lantas akan memberikan 2,5 persen saham Muamalat kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan 1-1,5 persen ke Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).

Ketua Umum MUI, Ma'ruf Amin menyambut rencana Iwan yang akan memberikan 2,5 persen saham Bank Muamalat ke MUI.

"Dulu, kami pernah rutin mendapatkan dividen, namun berhenti setelah investor dari Arab datang ke Bank Muamalat," tutur Ma'ruf, kepada Kontan, Minggu (15/10).

Ma'ruf mengaku tidak mengenal secara personal sosok Iwan. Ma'ruf yang juga anggota dewan syariah Bank Muamalat, baru tahu Iwan baru-baru ini saja.

Nama lain

Yang menarik, semasa bujang, Iwan akrab dikenal dengan nama Iwan Bomba. Awal mula nama ini muncul ketika Iwan berhasil sukses di Jakarta.

Merasa lebih dari cukup akan kesuksesannya, Iwan pun kembali ke kampung halamannya di Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Kala kembali ke tempat kelahirannya, Iwan pun sesegera mungkin mencari cara untuk mengubah dirinya. Alhasil, Iwan yang memiliki keterampilan dalam bidang elektronik ini mulai mendirikan sebuah usaha sewa organ tunggal.

Nama Bomba sendiri muncul dari sebuah merek Televisi Toshiba keluaran tahun 2000an. Lagi-lagi bisnis yang Ia jalani ini pun sukses, dan nama Iwan Bomba pun tersebar di kalangan rekan bisnis dan teman-teman Iwan di Palembang.
​
Editor: Bambang Priyo Jatmiko

Sumber: http://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/17/060722926/dari-bisnis-sewa-organ-tunggal-setiawan-ichlas-akuisisi-bank-muamalat​
0 Comments

14/10/2017 0 Comments

Anda Penggemar Pisang Goreng Madu Bu Nanik? Ini Kisah Suksesnya...

Picture
AKARTA, KOMPAS.com - Bagi Anda yang tinggal di Jakarta, khususnya Jakarta Barat, mungkin sudah tidak asing dengan kudapanpisang goreng madu Bu Nanik. Warna pisang goreng yang hitam seperti gosong itu justru membuat banyak orang tertarik mencobanya.

Toko pisang goreng madu Bu Nanik di Tanjung Duren, Jakarta Barat, tidak pernah sepi pengunjung dan pengemudi ojek yang menerima pesanan online.

Kepada Kompas.com beberapa waktu lalu, pemilik pisang goreng madu tersebut, Nanik Soelistiowati, menceritakan bahwa dia memulai usaha pisang goreng madu secara tidak sengaja. Nanik mengawali usahanya dengan membuka usaha katering pada 1994.

"Saat itu, katering saya yang namanya Nanik Katering memberi makan siang bagi karyawan hotel di Dharmawangsa, Harris, Parklane, Ciputra, Alila, Ibis. (menyiapkan makan siang untuk) sekitar 1200-2000 orang setiap harinya," kata Nanik.

Di dalam paket makan siang itu, kata Nanik, disertakan buah-buahan seperti kelengkeng, nanas, pisang, atau lainnya.

Saat itu, Nanik mengatakan sering membuang buah pisang karena kondisinya tidak bagus. Karena merasa sayang dibuang, akhirnya Nanik menggoreng pisang-pisang yang dianggap tidak bagus tersebut.

Nanik menggoreng pisang menggunakan adonan tepung, garam, dan gula. Namun, sang Ibu meminta Nanik tidak menggunakan gula lagi karena penyakit diabetes yang dideritanya.

"Akhirnya gula itu diganti pakai madu, karena tiap pagi saya kebiasaan minum lemon dicampur madu. Jadi pisang raja yang benar-benar matang sudah mengandung gula alami digoreng pakai madu," kata Nanik.

Awalnya, pisang goreng madu itu hanya dikonsumsi keluarganya sendiri. Kemudian, dia mencoba memberi pisang goreng madu itu ke dalam menu makan siang karyawan hotel.

Tiap Jumat, Katering Nanik memberi menu spesial untuk makan siang, seperti tekwan, lemper, dan risol, hingga dia mencoba memberikan pisang goreng madu untuk karyawan hotel.

Awalnya, banyak karyawan yang meminta dirinya tidak menyajikan pisang goreng madu lagi. Mereka menyebut pisang goreng madu itu dengan sebutan pisang goreng gosong, karena warnanya hitam.

Nanik menjelaskan, warna hitam pada pisang gorengnya itu merupakan karamelisasi dari campuran madu.

"Kami kasih di hotel, mercure rekso. Eh kok terus waktu itu ada karyawan Hotel Mercure yang bilang ke saya, 'Bu, istri saya suka pisang gosongnya, mau pesan untuk pengajian'. Saya bilang, 'pisang gorengnya tidak dijual, hanya untuk konsumsi katering', eh dia tetap mau pesan pisang goreng gosong 30 biji," kata Nanik.

Kemudian Nanik membuat pesanan tersebut. Nanik tidak mematok biaya untuk pisang goreng madu, karena dia memang tidak berniat menjual kudapan tersebut. Namun lama kelamaan, berkat "marketing" dari mulut ke mulut, jumah pemesan pisang goreng madunya semakin banyak.

Dia pun membuat selebaran pisang goreng madu dan menaruhnya di wiper mobil-mobil yang terparkir di masjid saat shalat Jumat dan gereja saat kebaktian hari Minggu. Selain itu, Nanik mencoba menjajakan pisang goreng madu di depan rumahnya.

Hanya saja, saat itu, banyak warga yang belum mengetahui pisang goreng madu dan mereka tidak tertarik dengan gorengan gosong tersebut.

"Sehari, 20 pisang saja enggak laku," kata Nanik.

Pisang goreng madu-nya semakin berkembang setelah Nanik mengikuti bazaar di beberapa lokasi pada 2009. Dia mengikuti bazzaar yang diselenggarakan Universitas Tarumanegara dan Pemerintah Kota Jakarta Barat.

Pada 2010, mulai banyak masyarakat yang mengenal produk pisang goreng madu Bu Nanik.

Kemudian pada 2014, dia menentukan pilihan untuk melanjutkan usaha katering atau pisang goreng madu. Setelah berembuk bersama keluarganya, Nanik memutuskan untuk membuka toko pisang goreng madu.

Dia juga tidak memperpanjang kontrak makan siang katering dengan hotel dan hanya menerima pesanan snack box jika ada acara atau kegiatan di hotel-hotel.

Dengan ketekunan dan keuletannya membangun usaha pisang goreng madu, kini Nanik sudah memiliki sebuah toko di Tanjung Duren. Dia juga menyediakan fasilitas pesan antar serta layanan Go-Food.

Jika dahulu pisang goreng madunya kerap tidak laku, kini ia bisa menghabiskan sekitar 5 peti pisang raja dalam sehari.

Selain pisang goreng madu, Nanik juga menjual makanan dan minuman lain di tokonya. Seperti nasi bakar, sukun goreng, bakwan, martabak granat, nasi pecel, sambal bawang Bu Rudi, dan lain-lain.

"Kebetulan setelah toko ini buka pada Oktober 2015, tokonya langsung ramai, karena kami jual barang-baran yang jarang ada di pasaran, dan konsumen saya kebetulan banyak Jawa-nya (orang Jawa)," kata perempuan asal Madiun tersebut.
​
Penulis: Kurnia Sari Aziza

Editor: Indra Akuntono
Sumber: ​http://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/08/152434526/anda-penggemar-pisang-goreng-madu-bu-nanik-ini-kisah-suksesnya
0 Comments

7/10/2017 0 Comments

Berapa Omzet yang Diterima Christine Klappertaart?

Picture
MANADO, KOMPAS.com - Elsje Christine Sumangkut sukses membangun usaha kue klappertaart di Manado. Dia memiliki dua outlet oleh-oleh "Christine Klappertaart" di Kairagi dan Tilaka.

Kue dengan bahan dasar kelapa buatannya juga diminati oleh warga luar Manado bahkan hingga luar negeri. Kemudian, apakah bisnis oleh-oleh klappertaart menguntungkan Christine? Berapa pendapatan yang diterima oleh Christine dari hasil jerih payahnya tersebut?

"Kalau bicara omzet itu ada sisi positif san negatifnya. Ada (pengusaha) yang takut (bilang) omzet besar (karena) dikejar pajak. Tapi saya orang taat pajak," kata Christine enggan mengungkapkan besaran omzet yang diterimanya, saat berbincang dengan wartawan dan tim #ExploreJNE Manado, di Manado, Kamis (28/9/2017).
Meski demikian, dia menyebut, pendapatannya selalu tumbuh tiap tahunnya. Contohnya saja, pada tahun 2016 ke 2017 ada pertumbuhan pendapatan hingga 50 persen. Dalam satu hari, "Christine Klappertaart" dapat menghabiskan 100-150 batok kelapa, atau setara dengan 50 klappertaart ukuran besar 50 atau 300 cup klappertaart ukuran kecil.

AdvertismentKlappertaart dengan delapan varian rasa itu dijual dengan range harga Rp 15.000 hingga Rp 200.000. Christine menjual klappertaart dengan rasa original, coklat, blueberry, keju, mocca, durian, cappuccino, dan Nutella.

"Kami juga sudah dapat sertifikat halal dari MUI. Di tempat lain, klappertaart nya tidak pakai rum, tapi belum ada sertifikasi halalnya," kata Christine.

Perempuan kelahiran Banjarmasin itu kini telah memiliki dua toko di Manado, yakni di Tilaka dan Kairagi.
Dia belum berencana melebarkan usaha di bidang online. Sebab, Christine sudah merasa kewalahan dengan mengelola dua tokonya tersebut. Meski kesuksesan telah dicapai, Christine mengatakan, dirinya tidak akan pelit berbagi resep kepada calon wirausaha lainnya.

"Saya rencana buka tempat kursus di toko untuk mengajari ibu-ibu, mungkin bisa buat tempat kumpul atau saya mengundang chef. Nanti tempat kursus ini bisa untuk mengajari ibi-ibu kurang mampu, saya sudah sering ajari ibu-ibu PKK dan ibu-ibu pinggir pantai," kata Christine.

Penulis: Kurnia Sari Aziza
Editor: Bambang Priyo Jatmiko
Sumber: ​http://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/02/100500826/berapa-omzet-yang-diterima-christine-klappertaart-
0 Comments

6/10/2017 0 Comments

Purwati, Pedagang Kopi Keliling yang Anaknya Berangkat ke Kanada

Picture
JAKARTA, KOMPAS.com - "Benar enggak sih anak saya berangkat ke Kanada?" tanya Purwati saat ditemui di tempat tinggalnya di persimpangan Jalan Gandastuli, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2017) petang. Pertanyaan itu terus-menerus dilontarkan Purwati ketika berbicara dengan Kompas.com.

Purwati tak tahu Kanada berada di mana. Ia bahkan selalu menyebutnya dengan 'Cendana' sebelum tahu penyebutan yang benar adalah 'Kanada'.

Ia bukan tak percaya kepada kemampuan dan keberuntungan anaknya, tetapi Purwati lebih sering bertemu dengan kemalangan dalam hidupnya. Ia merasa aneh ketika nasib baik menghampirinya.

Nama dan wajah Purwati muncul dalam pemberitaan setelah kisah soal Monica (15), anak yang berhasil dipilih berangkat ke Kanada, nyaris gagal berangkat karena Purwati tak bisa ditemukan untuk diminta tanda tangannya.

"Iya ini, saya di-SMS terus beberapa hari sebelumnya. Katanya mau ketemu minta tanda tangan, ngabarin kalau Monic juara gitu, ke luar negeri. Tapi ya saya enggak percaya makanya saya diemin," ujar Purwati.

Monica adalah anak ketiga Purwati. Bocah itu lulus seleksi untuk berangkat ke Kanada setelah mengirimkan artikel tentang mengakhiri kekerasan anak.

Monica mendapat undangan pertemuan The WHO 8th Milestone of Global Campaign for Violence Prevention, di Ottawa, Canada pada 19-20 Oktober 2017. Pertemuan itu akan dihadiri oleh perwakilan anak, pemerintah, NGO (non-governmental organization/lembaga swadaya masayarakat) sedunia.

Tanda tangan Purwati di visa Monica diperlukan agar Monica bisa berangkat. Rabu siang, pihak Dinas Sosial mencari Purwati. Setelah ditemukan, pengurus keberangkatan Monica bergegas berangkat ke Kuningan City untuk menyerahkan dokumen itu. Mereka tiba tepat sebelum batas akhir penyerahan dokumen.

Hidup dalam kemiskinan

Monica tak tinggal bersama Purwati. Bocah itu tinggal di Yogjakarta bersama kakaknya, David (18) di bawah pengasuhan 'Mbah', dermawan yang menolong Purwati belasan tahun silam ketika ia hidup tak menentu.

Masa kecil Purwati dihabiskan di bawah asuhan ibu angkatnya di daerah Kramat, Senen. Dengan pendidikan terbatas, Purwati sering bekerja sebagai petugas kebersihan.

Ia kemudian bertemu dengan ayah Monica dan menikahinya. Mereka memiliki tiga anak yakni Devi (21), David, dan Monica. Sayangnya ketika Monica masih bayi, ayahnya meninggal akibat kecelakaan saat berangkat kerja.

Tanpa pekerjaan, Purwati seorang diri menghidupi anak-anaknya. Ia tinggal di rumah gubuk dengan berjualan sabun colek. Ketika itu, sabun merk Boom harga ecerannya masih Rp 2.500. Purwati menjualnya seharga Rp 5.000 sehingga bisa menghidupi anak-anaknya.

Ia kemudian tak sengaja dihampiri dermawan yang bergabung dalam komunitas agama. 'Mbah' yang prihatin akan nasib Purwati, menawarkan agar dua anak Purwati yang masih kecil, David dan Monica, diasuh oleh "Si Mbah" di Jogja.

Purwati mengalahkan seluruh egonya dan merelakan mereka. Ia berpikir, bersekolah di Jogja merupakan jalan hidup terbaik bagi mereka.

Purwati tetap di Kramat, Senen, bersama Devi. Usai lulus SD, Devi dimasukkan ke SMP Kanisius, Menteng, Jakarta Pusat. Devi hampir putus sekolah karena Purwati tak sanggup membiayai anaknya itu.

Advertisment"Itu sekolah favorit dan mahal. Sebulan bayarannya Rp 600.000. Saya enggak sanggup," ujar Purwati.

Beruntung, Devi anak yang cerdas. Ia memenangkan lomba cerdas cermat dan memenangkan beasiswa untuk SMA dan kuliah.

Selepas SMA, Devi berkuliah di daerah Muara Karang dan kini tingal di daerah sana sembari bekerja dan menyelesaikan kuliahnya.

Prestasi David dan Monica di Jogja tak kalah hebat. David yang sekolah kejuruan bagian elektronika, pernah dapat Kalpataru Jogja atas kreasinya tentang daur ulang.

"Senang banget saya anak-anak pintar, bangga sekali," ujarnya.

Ingin terus bekerja

Purwati sendiri di Jakarta sempat menikah lagi dan punya anak yang kemudian beri nama Subehi. Sayangnya, ayah Subehi tak jelas rimbanya dan tidak bertanggung jawab. Purwati kembali seorang diri membesarkan Subehi.

Ia berjualan kopi keliling, sempat ditipu, jadi korban pencurian, dan tak punya tempat tinggal.

"Sempat saya ditolong Pak Lurah. Terus saya kabur-kaburan. Kerja di Jogja enggak cocok, akhirnya balik lagi ke Senen," ujarnya.

Beberapa bulan lalu rumah gubuk Purwati di Jalan Dahlia digusur. Ia kini tinggal di pinggir got pertigaan Jalan Gandastuli, dengan meja besi beralaskan kardus sebagai kasur.

Purwati menunjukkan lebam dan lecet di kakinya. Ia menjadi korban kecelakaan pesawat terbang dan tsunami dalam mimpinya. Kenyataannya, ia jatuh tercemplung di got saat sedang tidur dua hari lalu.

Pinggir got itu merupakan bagian dari tanah rumah yang ada di sampingnya. Purwati dibolehkan untuk menaruh barangnya di sepetak tanah itu, asalkan siap angkat kaki ketika bangunan itu akan diperluas sebagai indekos.

"Sekarang musim hujan, kalau hujan saya tidurnya di teras atau di musala," kata Purwati.

Sembari berbahagia untuk nasib baik ketiga anaknya yang berprestasi, Purwati terus berjuang di Ibu Kota. Ia ingin bekerja apapun agar bisa menyekolahkan Subehi seperti kakak-kakaknya. Subehi saat ini mengenyam pendidikan di panti asuhan.

"Saya punya mimpi, punya gerobak kecil gitu di lahan kosong, supaya Subehi bisa tidur ada atapnya dan saya bisa berjualan," kata Purwati.

Penulis: Nibras Nada Nailufar
Editor: Egidius Patnistik
Sumber: ​http://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/06/10091681/purwati-pedagang-kopi-keliling-yang-anaknya-berangkat-ke-kanada?
0 Comments

24/9/2017 0 Comments

Jungkir Balik dan Kena Tipu, Mantan Wartawan Ini Sukses Jalankan Bisnis Serbuk Minuman

Picture
JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa bilang mendirikan usaha itu mudah seperti membalikkan tangan. Kenyataannya mendirikan usaha itu butuh perjuangan.

Hal tersebut yang dialami mantan pewarta photo di media nasional Muhammad Syakir mendirikan usaha minuman serbuk berasa.

Pasalnya, dia pernah dicurangi oleh rekanannya saat berbisnis minuman serbuk berasa.

Setelah keluar bekerja menjadi pewarta photo pada 2010, Syakir sapaan akrab memulai bisnis dengan menjual minuman bubble teasecara kelontong di sebuah minimarket daerah Depok.

Kemudian, setelah 1-2 bulan menjalankan usaha minuman bubble tea, Syakir mempunyai ide mewaralabakan usahanya ke orang lain.

Dituliskannya secarik kertas yang bertulis 'buka franchise' dan nomor telepon yang ditempelkan di gerobak usahanya.

"Saya pikir boleh juga jualan minuman. Akhirnya, saya iseng-iseng buka franchise bisnis minuman. Saya tulis nomor telpon di gerobak minuman saya. Setelah itu banyak orang telpon karena tertarik, cuma waktu itu saya cuma iseng saja jadi enggak diterima tawarannya," ujar Syakir.

Penolakan itu dikarenakan bahan minuman bubble tea tidak murni menggunakan serbuk minuman.

Dia masih mencampur dengan sirup berasa agar untuk menambah rasa minumannya. Sehingga, hal ini yang membuat biaya operasional menjadi mahal.

Oleh karena itu, Pria asal Makassar ini mencari pemasok serbuk minuman di Indonesia lewat dunia maya (internet).

Pencarian di dunia maya pun membuahkan hasil, dia mendapatkan pemasok besar serbuk minuman untuk seluruh Indonesia.

"Namun setelah 2-3 bulan saya mengambil serbuk minuman, saya ditawarkan menjadi agen di Makassar. Tanpa berpikir panjang, dengan modal dari jual kamera dan tempat milik orang tua, saya ke Makassar untuk menjadi agen," imbuh dia.

Namun, menjadi agen di Makassar tidak bertahan seperti umur tanaman jagung. Hal ini dikarenakan, karena kecurangan yang dilakukan oleh pemasok.

"Jadi agen bangkrut juga. Karena pemasok ini curang. Dia (pemasok) juga menjual serbuk minuman ke penjual di Makassar. Padahal ada agen disitu yang bisa menjual serbuk. Harusnya kalau ada agen, pusat enggak masok lagi ke penjual lainnya," ungkap dia.

Akan tetapi, kejadian tersebut tidak membuat Syakir patah arang. Kali ini, Pria 43 tahun kembali mencari pembuat serbuk minuman di Indonesia melalui dunia maya lagi.

Tanpa memakan waktu lama, Syakir kembali mendapat pembuat serbuk minuman. Namun, dari pengalaman pahit yang menderanya, Syakir membuat sistem makloon untuk mengambil serbuk minuman dari pembuat serbuk tersebut.

AdvertismentSistem makloon yang dimaksud adalah Syakir hanya pemberi modal, dan pihak lain yang akan membuat dan mengemas serbuk . Saat itu, serbuk minuman yang dijualnya mempunyai 8 rasa.

"Pas punya makloon ini. Saya waktu yang sebelumnya distributor mengajak teman-teman distributor cobain produk saya. Akhirnya mereka tertarik dan mengambil serbuk minuman dari saya. Saya dapat untung gede disitu," tutur dia.

Setelah untung gede, Syakir berinisiatif membuat CV dengan nama CV Jakarta Powder Drink. Hal ini dibuatnya agar mendapat pembiayaan dari perbankan. Dia juga menyewa toko di daerah depok sebagai tempat pusat penjualan.

"Setelah jalan enam bulan. Saya mulai diteken sama pihak pembuat serbuk minuman. Setelah melihat prospek penjualan serbuk minuman cerah. Tadinya kan semua dikerjakan pihak pemasok, tetapi saat itu saya disuruh kemas sendiri. Saya waktu itu enggak mampu, akhirnya saya memutus kontrak pemasok," ungkap dia.

Terlepas dari putus kontrak, pria tiga anak masih menjual serbuk minuman di tokonya sambil mencari pembuat minuman serbuk. Gayung bersambut, setelah beberapa pemuda mendatangi tokonya yang kebetulan juga sebagai pembuat serbuk minuman.

"Mereka (anak muda) ini menanyakan siapa yang buat serbuk minuman. Mereka bilang bisa membuat serbuk minuman. Akhirnya kami kerja sama dan saya ikut belajar membuat serbuk minuman. Saya sampai ngontrak rumah untuk belajar," imbuh dia.

Adanya pembuat serbuk membuat semangat berbisnis Syakir timbul lagi. Dia pun langsung meminjam modal ke perbankan sebesar Rp 500 juta untuk membeli mesin. Akan tetapi, di tengah jalan beberapa pemuda meninggalkannya, karena mempunyai proyek lain.

Namun disitu, Syakir mempunyai keuntungan lebih karena telah bisa membuat serbuk minuman atas belajar dengan pemuda tersebut.

Berbekal dari pinjaman bank yang hanya cair Rp 100 juta, Syakir kembali merintis bisnis dari awal lagi pada 2012.

Dari pinjaman tersebut, Syakir membeli mesin produk serbuk minuman. Dia pun mengajak tetangganya di Depok yang bekerja kuli panggul sehari-hari untuk menjadi karyawannya.

Setelah produksi sendiri, Syakir kini mempunyai 30 rasa serbuk minuman dengan produk reguler dan premium.
Dalam sebulan, Syakir dapat menjual 8 ton produk reguler dengan harga Rp 65 .000 - Rp 75.000 per kilogram, dan 1 ton produk premium dengan harga Rp 135.000-Rp180.000.

Sehingga dengan penjualan tersebut, Syakir meraih pendapatan kotor sebanyak Rp 780 juta per bulan.
"Kami juga sekarang memasok di cafe-cafe besar di Jakarta. Hasil ini merupakan hasil keseriusan saya dan tidak putus asa dalam berbisnis," pungkas dia.
​
Penulis: Achmad Fauzi

Editor: Aprillia Ika
Sumber: ​http://ekonomi.kompas.com/read/2017/09/08/173000126/jungkir-balik-dan-kena-tipu-mantan-wartawan-ini-sukses-jalankan-bisnis.
0 Comments

10/9/2017 0 Comments

10 Anak Muda Ini Hartanya Triliunan walau Belum 40 Tahun

Picture
JAKARTA, KOMPAS.com - Usia muda bukanlah halangan untuk meraih kesuksesan. Di era teknologi internet yang demikian digdaya ini, menggapai kesuksesan finansial agaknya semakin mudah saja.

Buktinya, kian banyak nama-nama yang masih muda beli nangkring di daftar orang terkaya di dunia, belakangan ini. Yang menarik, kebanyakan dari mereka adalah para pengusaha muda yang menggeluti industri teknologi informasi.

Mengutip Forbes.com, terdapat 56 anak muda berusia di bawah 40 tahun yang berhasil dalam daftar anak muda paling kaya versi Forbesterbaru tahun 2017.

Sebanyak 30 orang di antaranya adalah anak muda kaya raya dari hasil kerja kerasnya sendiri, kekayaannya bukan berasal dari warisan orangtua.

Tercatat ada 23 orang dalam daftar orang terkaya usia muda tersebut mencetak kekayaan di industri teknologi informasi, lalu tujuh orang berlatar belakang industri kesehatan dan sisanya dari industri beraneka ragam.
Usia muda dengan nilai kekayaan luar biasa seakan menjadi bukti, tidak ada yang tidak mungkin diraih selama ada kerja keras, inovasi, dan keberuntungan yang banyak.

Penasaran apa yang membuat anak-anak muda ini berhasil menjadi orang terkaya di usia muda belia? Mari melihat daftarnya berikut ini:

1. Mark Zuckerberg, 33 tahun
Pendiri Facebook yang baru saja dikaruniai anak kedua ini, tak tergoyahkan namanya dalam daftar anak muda terkaya di dunia. Usia Zuckerberg baru menginjak 33 tahun, pada tahun 2017 ini.

Namun, nilai kekayaan dia sudah luar biasa melimpah berkat kejeniusan Zuckerberg melahirkan Facebook.
Forbes.com mencatat, nilai kekayaan Zuckerberg pada tahun 2017 menembus angka 55,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 750 triliun.

Zuckerberg yang terkenal berkepribadian sederhana, pertama kali mencatatkan nama dalam jajaran anak muda terkaya di dunia di usia sangat belia yaitu 23 tahun!

Yang juga mengagumkan, kekayaan melimpah ruah itu bukanlah warisan orangtua melainkan hasil kerja keras Zuckerberg membesarkan Facebook, media sosial paling populer yang digunakan miliaran manusia di seluruh dunia.

2. Dustin Moskovitz, 33 tahun

Facebook terbukti telah menjadi ladang uang yang sangat subur bagi para perintisnya. Selain Zuckerberg, nama Dustin Moskovitz juga muncul dalam jajaran anak muda paling tajir sedunia tahun 2017. Moskovitz adalah sekondan Zuckerberg ketika melahirkan Facebook.

Nilai kekayaan Moskovitz ditaksir mencapai 13,5 miliar dollar AS yang sebagian besar berasal dari nilai saham dia di Facebook sebesar 2,34 persen walau telah meninggalkan Facebook tahun 2008 silam. Moskovitz juga tercatat sebagai angel investor terbesar di Path, media sosial ternama.

3. Lukas Walton, 30 tahun

Nama Lukas Walton tercatat sebagai satu-satunya pendatang baru dalam daftar orang terkaya di dunia berusia di bawah 40 tahun. Siapakah Lukas Walton?

Dialah pewaris jarinngan ritel terkemuka di Amerika Serikat, Walmart. Pada tahun 2005, ayah Lukas yaitu John Walton meninggal dunia. Kekayaan besar ayahnya diwariskan pada Lukas termasuk saham di Walmart dan First Solar.

Forbes mencatat, nilai kekayaan yang dimiliki oleh Lukas Walton mencapai 11,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 150-an triliun.

Lukas Walton menyelesaikan pendidikan di Colorado College dan telah diwisuda tahun 2010 silam. Tercatat sebagai pewaris Walmart, Lukas justru tidak tercatat sebagai pengurus aktif perusahaan milik orangtuanya. Saat ini, dia dikenal sebagai investor yang aktif dan seorang filantropis.

4. Scott Duncan, 33 tahun

Scott Duncan adalah anak triliuner asal Amerika Serikat, Dan Duncan yang menguasai Enterprise Product, sebuah perusahaan gas alam ternama.

Ketika ayahnya meninggal dunia pada tahun 2010, Scott Duncan mewarisi 3,1 miliar dollar AS kekayaan orangtuanya. Catatan Forbes, saat ini kekayaan Scott Duncan sekitar 6,3 miliar dollar AS. Scott Duncan termasuk low profile dan jauh dari sorotan media.

5. Andres Santo Domingo, 38 tahun

Andres Santo Domingo masuk dalam daftar anak muda terkaya di dunia di bawah umur 40 tahun sejak ayahnya memberikan warisan saham perusahaan bir raksasa SABMiller.

Perusaahaan bir ini menjadi induk dari beberapa merek ternama seperti Miller Lite, Milwaukee Best dan Leinenkugel.

Nilai kekayaan Andres ditaksir sekitar 4,8 miliar dollar AS dan terus bertambah dari tahun ke tahun.

6. Alejandro Santo Domingo, 39 tahun

Alejandro adalah kakak kandung Andres Santo Domingo, sama-sama mewarisi kekayaan dari ayahnya, pemilik perusahaan bir terkenal dalam payung Santo Domingo Group.

Nilai kekayaan Alejandro mencapai 4,8 miliar dollar AS dan membuatnya masuk dalam daftar anak muda terkaya di dunia di bawah usia 40 tahun.

Saat ini Alejandro menjabat sebagai chairman dari Grup Empresarial Bavaria S.A. yang berada di bawah kelompok SABMiller, perusahaan bir milik Santo Domingo Group.

7. Nathan Blezcharczyk, 33 tahun

Nathan adalah pendiri AirBnB, startup marketplace untuk akomodasi para pelancong yang fenomenal. Saat ini, Nathan tercatat sebagai Chief Strategy Officer di AirBnB.

Di usianya yang masih belia, Nathan telah berhasil membangun kekayaan 3,3 miliar dollar AS dan membuatnya tercatat dalam World’s Billionaire List 2017.

8. Robert J Pera, 38 tahun

Pria kelahiran tahun 1978 ini mendirikan Ubiquiti Networks Inc, sebuah perusahaan teknologi komunikasi global sejak tahun 2011. Ubiquiti merupakan perusahaan yang bergerak di segmen peralatan wireless.

Kesuksesan Pera dengan perusahaan ini mengantarkannya masuk dalam jajaran anak muda paling kaya di seluruh dunia dengan nilai kekayaan 3,2 miliar dollar AS.

9. Sean Parker, 37 tahun

Sean Parker adalah nama yang cukup ternama di kalangan para techies, pegiat industri teknologi dunia. Parker tercatat sebagai pendiri Napster dan menjadi presiden pertama di awal mula perjalanan Facebook ketika usianya baru 26 tahun.

Kini Parker masih aktif dikenal sebagai pemodal ventura yang melahirkan banyak startup potensial. Di usianya yang masih belia, pria kelahiran tahun 1979 ini, namanya nangkring di daftar anak muda paling tajir sedunia dengan nilai kekayaan 2,4 miliar dollar AS.

10. Evan Spiegel, 26 tahun

Usianya masih sangat muda, baru 26 tahun. Namun, Evan Spiegel sudah berhasil membangun kekayaan hingga triliunan rupiah.

Kekayaan pendiri Snapchat ini ditaksir mencapai  2,1 miliar dollar AS atau hampir Rp 30 triliun! Evan Spiegel menikahi model terkenal Amerika Serikat, Miranda Kerr, tahun 2015 lalu.
​
Editor: Aprillia Ika

Sumber: HaloMoney.co.id, ​http://ekonomi.kompas.com/read/2017/09/10/060000226/10-anak-muda-ini-hartanya-triliunan-walau-belum-40-tahun
0 Comments

31/8/2017 1 Comment

Kisah Ali Muharam Bangun Bisnis Makaroni Ngehe hingga Hasilkan Rp 3 Miliar Per Bulan

Picture
JAKARTA, KOMPAS.com - Merintis sebuah bisnis dari awal hingga menghasilkan pundi-pundi rupiah membutuhkan kerja keras, tekad, semangat dan tidak mudah putus asa.

Ali Muharam (31), selaku pemilik usaha kuliner Makaroni Ngehe mengungkapkan bagaimana kisah-kisah pilu dirinya merintis usaha tersebut hingga seperti saat ini.

Pada tahun 2013, Ali memberanikan diri membuka usaha kuliner Makaroni Ngehe  dengan bermodalkan pinjaman dari kawannya sebesar Rp 20 juta.

Dengan modal tersebut Ali menyewa dan menghias toko kecil berukuran 2x3,5 meter yang akan dijadikan outlet pertama Makaroni  Ngehe di Kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

"Disana saya jalankan sendiri, belanja sendiri, melayani sendiri, sampai mengkonsep toko sendiri," ujar Ali saat berbincang dengan Kompas.com di kantor Makaroni Ngehe Meruya, Jakarta Barat, Rabu (23/8/2017).

Menurutnya, momen tersebut tak pernah dirinya lupakan karena merupakan bagian cerita dalam mengembangkan bisnis kulinernya.

Karena menjalankan aktivitas bisnis sendirian, Ali mulai mengalami hambatan, salah satunya disaat bahan baku habis dan harus melakukan pemesanan ke Tasikmalaya untuk makaroni.

"Kalau habis bahan baku itu repot, pertama saya telepon ke Tasik untuk pesan, kemudian barang dikirimkan via Bus menuju teminal Lebak Bulus, dan saya harus ambil kesana (Lebak Bulus), sewa angkot, angkat-angkat bahan baku sendiri, makanya outlet suka tutup," ungkap Ali.

Kemudian, hal yang menjadi kesan membangun bisnis tersebut, Ali harus tidur di outlet yang berukuran 2x3,5 meter termasuk didalamnya  ada peralatan memasak seperti kompor, penggorengan, dan bahan baku masakan.

Hal ini dilakukan Ali, untuk meminimalisir biaya yang keluar sehingga dirinya memutuskan untuk tidur didalam outlet pertamanya, sebab, Ali harus mengembalikan pinjaman modal sebesar Rp 20 juta yang harus dicicil per bulan.

"Setiap habis operasional jam 22.00 WIB saya bersihkan lumuran minyak, saya pel, kemudian pakai alas kertas roti dan tumpukan selimut untuk tidur setiap harinya," cerita Ali.

Ali berujar, dari fase-fase perjuangan yang dirinya lewati dirinya belajar untuk lebih tekun dalam mengembangkan usahanya.

Segala keraguan dan pandangan sebelah mata dari orang lain terhadap usahanya pun, dia mentahkan dengan segala kegigihannya. 

"Semakin saya diragukan, semakin kuat saya ingin membuktikan," tegas Ali.

Kini Makaroni Ngehe sudah merambah di berbagai kota mulai dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, hingga Yogyakarta dan mampu menghabiskan makaroni 30 ton per bulan.

"Dulu awal-awal satu outlet omzetnya Rp 30.000 per hari, kini sudah ada 30 outlet dan rata-rata Rp 3 sampai 5 juta, kalau total kurang lebih Rp 3 miliar per bulan," ungkap Ali.

Ali pun bahagia telah membuka lapangan pekerjaan bagi 400 orang yang berkerja dengan dirinya, tak hanya itu, Makaroni Ngehe juga  tengah membuka cabang baru yang diberi nama Makaroni Ngehe Premium dimana oultet  tersebut dibuka di mal atau pusat perbelanjaan di Jakarta dan Yogyakarta.

Mengapa Makaroni Ngehe?

Ali bercerita, nama Makaroni Ngehe dipilih karena berdasarkan perjalanan hidup dirinya yang dia jalani sebelum membangun bisnis kuliner tersebut sangat memprihatinkan dalam artian "ngehe" menurut Ali.

Mulai dari menggeluti pekerjaan Office Boy, pedagang makanan, pejaga toko baju, hingga mengalami kelaparan, tidak memiliki tempat tinggal adalah beberapa hal yang membuat dirinya menjadi seperti saat ini.

"Kenapa Makaroni Ngehe namanya? karena fase-fase hidup saya yang ngehe banget, saya harus kelaparan, minum air keran, dimaki-maki atasan, dibodoh-bodohin depan orang banyak," kata Ali.

Namun demikian, lanjut Ali, dari sisi branding atau merek, menurutnya kata 'ngehe' memiliki arti yang kuat, simple atau mudah diingat.
​
"Dari kehidupan ngehe itulah saya bertekad untuk memertahankan bisnis ini, menjaga sustainability-nya," pungkas Ali. 

Penulis: Pramdia Arhando Julianto
Editor: Aprillia Ika
Sumber: http://ekonomi.kompas.com/read/2017/08/24/073000626/kisah-ali-muharam-bangun-bisnis-makaroningehe-hingga-hasilkan-rp-3-miliar
1 Comment
<<Previous

    News Archives

    August 2021
    January 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    October 2016
    September 2016
    August 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015

    News Categories

    All Ekonomi Entrepreneur Finance Hukum/Peraturan Human Resources Profile Inspirasi Technology Umkm Umum

    RSS Feed

    Picture
    try sociocaster