![]() JAKARTA - Hari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) diperingati pada 12 Agustus 2021. Pengamat Bisnis UMKM dari Biznis.id Budi Satria Isman menilai pelaku UMKM Tanah Air harus bisa menyesuaikan usaha di tengah kondisi seperti saat ini. Menurut dia, kondisi dunia terus berubah dan berkembang, khususnya di masa krisis seperti ini. Maka untuk bertahan dan tetap relevan maka UMKM harus tetap terus menyesuaikan diri. Bila kondisi bisnis UMKM tidak dalam kondisi yang bagus, maka dalam Smart Business Map (SBM) pelaku UMKM punya 3 pilihan strategi yang sederhana: 1. Divergent atau memperlebar kategori usaha. Caranya melalui diversifikasi usaha yang masih berhubungan. Seperti dari hanya perusahaan Taxi sekarang jadi perusahaan Transportasi. Baca Juga: Terdampak Pandemi, UMKM dan Dunia Usaha Butuh Bantuan Ini 2. Convergent atau perkecil dan lebih fokus menjadi spesialis yang areanya lebih sempit. Seperti usaha kecantikan jadi spesialis perawatan Jerawat (acne). 3. Lalu bila dua konsep pertama tidak bisa, maka opsi lain adalah pivot. Ini artinya pelaku bisnis keluar dari usaha intinya. Seperti usaha tranportasi masuk ke bisnis makanan. Baca Juga: UMKM Bangkit di Tengah Pandemi Covid-19, Ini Buktinya "Tidak perlu malu dan takut untuk pivot kalau kita sudah melihat untuk future business yang sekarang memang kecil harapan untuk berkembang," ujar Budi saat dihubungi Okezone di Jakarta (12/8/2021). Dia juga melihat masalah UMKM terbesar sekarang adalah konsumen yang masih tergantung kepada transaksi offline. Sehingga kalaupun mereka mencoba untuk pindah ke jalur online dan delivery tidak semudah membalikan telapak tangan. Bukan saja UMKM yang harus lebih banyak belajar tapi di sisi konsumennya masih tergantung offline. Ini juga harus bisa berubah kebiasaannya. "Sayangnya UMKM yang banyak di level Mikro memiliki ketergantungan ke offline sangat tinggi," katanya. Berikutnya dari sisi pemerintah juga harus mendukung. Salah satunya dengan berikan safety net UMKM. Karena dengan banyaknya UMKM yang sudah tidak bisa berjalan karena sudah kehabisan tabungan. "Maka untuk bisa survive mereka harus diberikan emergency fund minimal untuk bisa survive 3 bulan ini dengan harapan PPKM sudah bisa ke level yang rendah dan mobilitas masyarakat bisa kembali lebih normal," tegasnya. Hafid Fuad, Jurnalis · Kamis 12 Agustus 2021 10:20 WIB https://economy.okezone.com/read/2021/08/12/455/2454431/hari-umkm-nasional-intip-3-strategi-bisnis-agar-bertahan-di-tengah-covid-19?page=1
0 Comments
KOMPAS.com - Mendiang Presiden Kennedy pernah mengatakan, hati-hati menggunakan kata Crisis. Dan kata itu kembali menguat di akhir tahun ini, tatkala lembaga riset Forrester mengeluarkan outlook bisnis tahun 2018. Salah satu poin pentingnya, akan terjadinya digital crisis di tahun 2018.
Ini menjadi penting untuk anda yang tengah merumuskan visi 2018, sebab ekonomi digital benar-benar telah merasuki hampir seluruh kehidupan manusia. Dan bagi Forrester, digitalisasi bukanlah sebuah elective surgery,melainkan mandatory. Sementara 60 persen CEO merasa mereka sangat tertinggal. Di tanah air, bahkan lebih dari 80 persen CEO dan pengusaha lama merasa masih menjadi pemula (beginners) yang gaptek. Dan celakanya itu dialami perusahaan-perusahaan yang menjadi bintang bagi generasi X dan di atasnya. Merek-merek besar yang selalu unggul dan menguasai pasar dengan jaringan distribusi yang selama ini solid, tetapi serba manual dan eye-contact. Namun kalau kita mau kembali ke peringatan Kennedy, maka kata crises tidak boleh dibaca linear sebagai “keadaan yang berbahaya”, melainkan “ada kesempatan dalam bahaya.” Kemana hilangnya kapal-kapal layar? Supaya jelas kemana arah transformasi yang perlu dipersiapkan para pelaku usaha di tahun 2018, saya ajak anda membuka sedikit catatan sejarah ke belakang. Ya, ini soal kapal-kapal layar yang lenyap di era revolusi industri. Anda mungkin masih ingat gambar di buku-buku sejarah yang mengesankan perdagangan global dengan kemunculan ribuan kapal layar pengangkut segala barang, termasuk rempah-rempah. Kapal layar pernah berjaya merajut kesatuan nusantara dan penghubung perdagangan dunia. Entah itu kapal Pinisi, atau kapal VOC. Kapal-kapal layar itu hilang sejalan dengan munculnya mesin uap. Bagi kaum muda saat itu, mesin uap adalah opportunity untuk mengganti pemain-pemain lama yang enggan berubah. Namun bagi pengusaha lama, mesin uap adalah bahaya. Maka yang terjadi, mereka memang mengambil jalan transformasi, tetapi separoh hati. Ya, alih-alih melakukan transformasi yang penuh, para pemilik kapal hanya tergoda membeli mesin dan memasangnya di lambung kapal. Di atasnya tetap layar yang ditiup angin, namun di bawahnya ada mesin yang bisa memicu kecepatan. Sementara kapal-kapal baru bermunculan yang didesain tanpa layar sama sekali. Ukuran kapal pun berubah. Jumlah muatan yang diangkat terus diperbesar. Dan dermaga-dermaga baru di manca negara terus dibangun menyesuaikan diri dengan bentuk kapal-kapal baru. Kedalaman laut di tepian dermaga juga diperdalam karena bobot kapal lebih besar. Sementara di sini, dermaga-dermaga kita hingga tahun 2000 masih sama dengan keadaan 30-40 tahun sebelumnya. Pemilik kapal-kapal mesin baru itu adalah pengusaha-pengusaha baru. Sementara mesin-mesin kapal dibeli oleh para pemilik kapal layar yang masih menggunakan angin sebagai kekuatan dengan dimensi kapal yang tak berubah. Begitu terusan Suez dan terusan Panama dibuka, kapal-kapal layar perlahan-lahan mulai berguguran. Para pemiliknya bergumam, “Kami mati karena daya beli menurun, orang tak lagi melakukan perdagangan karena resesi ekonomi.” Padahal pemilik barang memilih berdagang dengan kapal-kapal baru yang jauh lebih cepat, dan biayanya jauh lebih murah. Kapal uap mulai dikenal pada tahun 1813. Menurut catatan Gale & Aarons (2017), kapal-kapal layar itu mulai kehilangan pasar pada tahun 1849 setelah dibangun terusan Panama yang membutuhkan kapal yang dimensinya lebih besar. Kecepatannya lebih tinggi dan daya angkut yang lebih, menyambut dunia yang lebih terbuka. Transformasi separoh hati Kisah tentang kapal-kapal layar yang dipasangi mesin-mesin uap itu kini tengah kita hadapi dalam perekonomian Indonesia. Khususnya ketika kita tengah memasuki perdagangan digital yang sangat disruptif. Perusahaan-perusahaan berlomba membeli teknologi dan menguasainya, tetapi bentuk kapalnya tetap sama. Demikian pulaleadership, business capabilities, customer engagement, mindsetpegawai dan corporate culture-nya. Semua masih hidup di atas “kapal layar,” yang kini diberi “mesin uap” (teknologi). Perusahaan-perusahaan demikian seperti tengah berkelahi melawan fakta-fakta baru bahwa bisnis mereka tengah berada dalam ancaman kematian. Semakin dekat kita memasuki perdagangan digital, maka semakin besar desakan kematian itu. Tengok saja saat manusia mulai mengeksplorasi dunia digital 50 tahun lalu, rata-rata perusahaan terkemuka di dunia bisa bertahan lebih dari 50 tahun dalam daftar Fortune 500. Tetapi kini, di tahun 2018 diperkirakan mereka hanya bisa ada dalam daftar itu sekitar 15 tahun saja. Raksasa-raksasa yang branded dan innovative itu begitu cepat digantikan pemain-pemain baru yang rata-rata CEOnya jauh lebih muda dan perusahan-perusahaannya sama sekali tidak dikenal di masa lalu. Mau berlindung pada pemerintah lewat aturan-aturan lama ternyata juga tak bisa karena netizen berkata lain lewat customer enggagementyang lebih intim. Mengapa raksasa-raksasa itu berguguran? Jawabannya adalah transformasi yang mereka lakukan benar-benar separuh hati, mereka membeli teknologi sekedar ikut-ikutan. Orang-orang lama tidak dilatih ulang, cara berpikirnya tidak diperbaiki, supply-chain management-nya tetap sama, sehingga cost structure-nya tidak berubah. Sepenuh hati Maka di tahun 2018, menurut catatan saya, akan bertambah banyak perusahaan-perusahaan besar lama, lintas kategori, yang akan semakin tegang memandang perubahan ini dan menyalahkan keadaan. Apakah itu sektor keuangan, industri pengolahan, perdagangan dan retail, media, transportasi, farmasi, hospital, otomotif, dan masih banyak lagi yang akan memasuki masa-masa yang sulit. Saya tentu tak bermaksud menakut-nakuti, melainkan menuntut perhatian agar eksekutif lebih berani mengambil langkah-langkah yang lebih mendasar. Ibarat kapal layar yang telah memberi kesempatan ekonomi yang besar di masa lalu, maka kehadiran mesin uap di awal abad 18 perlu disambut dengan kapal yang benar-benar baru, baik bentuk, dimensi, dan cara-cara kerja baru. Demikian pula kehadiran teknologi digital di abad 21, tak dapat dihadapi semata-mata dengan menambah kapabilitas teknis. Harap diingat, 75 persen software-software baru yang powerful yang dibeli perusahaan dalam lima tahun belakangan ini pun kurang berhasil mengantarkan kemajuan perusahaan. Masalahnya, perusahaan hanya mengandalkan orang-orang IT saja untuk menginstalasi software, sementara cara berpikir dan leadership capabilities manajemen tidak berubah. Hanya dengan transformasi “sepenuh hati” perusahaan-perusahaan Indonesia bisa berlayar lebih cepat. Untuk itu, cara para pemimpin dan pengamat ekonomi dalam mengkontekstualisasi dunia ini, pun harus berubah. Sebab mereka juga mengantarkan cara berpikir para CEO dan pemimpin. Selamat berselancar dalam gelombang besar perubahan yang penuh kesempatan, bagi mereka yang sepenuh hati. Editor: Aprillia Ika Sumber: http://ekonomi.kompas.com/read/2017/12/28/070000926/arah-tranformasi-dan-digital-crisis-2018 NEW YORK, KOMPAS.com - Berbicara tentang kesuksesan, pendiri Microsoft dan orang terkaya di dunia Bill Gates tampaknya bisa menjadi acuan. Tidak hanya sukses dalam karier, Gates juga gemar mendonasikan kekayaannya untuk beragam kegiatan amal.
Nah, apabila pada tahun 2018 nanti Anda ingin memperoleh kemajuan dalam karier, Gates pun memberikan sejumlah pandangannya. Mengutip CNBC, Minggu (31/12/2017), Gates mendeskripsikan beberapa karakter yang dapat sukses dalam pasar pekerjaan. Gates sering bekerja dengan para inventor dan mereka yang mendisrupsi industri. Selain itu, Gates juga gemar membaca buku mengenai masa depan kemanusiaan dan mendanai sejumlah proyek untuk memajukan masyarakat. Berdasarkan data yang dihimpunnya, Gates menyimpulkan bahwa orang-orang yang memiliki tiga latar belakang tertentu akan sangat sukses dan diincar dalam hal pekerjaan. Tiga latar belakang itu adalah sains, teknik, dan ekonomi. "Keahlian pada tiga keilmuan itu akan menjadi agen perubahan pada semua institusi," ujar Gates. Ia pun menyebutkan, pengetahuan dasar mengenai sains, kemampuan matematika, dan ekonomi akan sangat berguna dalam karier. Ketiga bidang tersebut akan sangat dibutuhkan. Meskipun demikian, Gates menyatakan seseorang tidak perlu menguasai teknik pengodean atau tabel periodik untuk bisa sukses dalam pekerjaan. Namun, memiliki kemampuan berpikir layaknya mereka yang ahli sains dan matematika akan sangat membantu karier Anda. "Bukan berarti Anda akan menulis kodem namun Anda harus mengetahui apa yang dilakukan para insinyur dan apa yang tidak bisa mereka lakukan," kata Gates. Penulis: Sakina Rakhma Diah Setiawan Editor: Erlangga Djumena Sumber: CNBC, http://ekonomi.kompas.com/read/2017/12/31/164600626/kata-bill-gates-orang-seperti-ini-yang-akan-sukses-dalam-pekerjaan JAKARTA, KOMPAS.com — Bisnis tanpa modal adalah jenis bisnis yang banyak dicari sebagian besar orang saat ini. Pasalnya, sebagian bisnis biasanya selalu memerlukan modal terlebih dulu. Terkadang orang bisa mengurungkan niatnya untuk berbisnis, juga karena minim modal.
Di zaman ini, sepertinya kamu harus menghilangkan pandangan semacam itu karena kamu bisa membuat bisnis yang bahkan nyaris tanpa modal, yaitu hanya bermodalkan Instagram. Hanya dengan akun Instagram, kamu sudah bisa memulai bisnis tanpa modal. Instagram adalah media sosial yang mengedepankan foto dan gambar untuk kemudian saling berinteraksi di dalamnya. Untuk berbisnis tanpa modal, sepertinya Instagram memang pilihan yang tepat. Bisnis tanpa modal juga berhasil membawa keuntungan yang maksimal bagi sebagian orang yang sudah menjalankannya. Di bawah ini adalah enam bisnis yang bisa kamu coba untuk mendapatkan keuntungan dari Instagram. 1. Menjadi Food Lovers Sekilas, memang benar bahwa ini merupakan bisnis daring yang bergerak di bidang makanan. Khusus untuk kamu yang punya hobi makan, mengapa tidak mencoba bisnis semacam ini. Tugas kamu hanya melakukan pemotretan berkonsep dan bagus untuk foto sebuah makanan, lalu lakukan ulasan dan promosi dengan cukup detail. Keuntungan lainnya adalah kamu bisa mengunjungi berbagai restoran atau kafe di sekitar kota tempat tinggal kamu. Kegiatan seperti ini menjadikan hobi dan bisnis bisa dijalankan bersamaan. 2. Menjadi "Traveller" Ini juga bisnis yang tepat untuk para traveller. Menjadi traveller juga banyak diminati kaum muda saat ini. kegiatannya sangat menyenangkan karena kita bisa jalan-jalan ke sejumlah kota hingga mancanegara. Tugas yang harus dilakukan seorang traveller juga hanya mengunggah foto perjalanan dengan bagus dan berkonsep. Foto yang baik akan mendatangkan respons yang baik juga dari pengikutkamu. Kamu bisa mendapatkan keuntungan dari melakukan ulasan tempat wisata atau negara yang sedang kamu kunjungi tersebut dari tawaran endorsement yang datang. 3. Menjadi "Media Partner" Bisnis lewat Instagram selanjutnya adalah menjadi media partner. Tugas atau pekerjaannya adalah mencari atau menggalang dana untuk sebuah kegiatan yang akan dilaksanakan. Untuk melakukan promosi lewat sosial media, kamu bisa membuat akun Instagram dan promosikan acara atau kegiatan yang pernah dibuat. Usahakan akun Instagram kamu lebih fokus untuk acara tertentu. Pasanglah tarif untuk setiap organisasi atau instansi yang ingin dipromosikan kegiatannya oleh media partner kamu. 4. Buka Bisnis Daring Bisnis tanpa modal, yakin bisa? Tentu saja, mulai lakukan bisnis daring. Walaupun terkesan umum, bisnis daring milik kamu bisa dibuat sedikit berbeda dengan bisnis daring lainnya. Misalnya, dengan menjual produk kecantikan atau mode wanita daring. Lakukan promosi secara berkala untuk bisnis daring tersebut. Buatlah konsumen selalu suka dengan produk dan pelayanan dari usaha kita. Awali dengan menjadi dropshipper produk yang sedang populer saat ini untuk mendapatkan konsumen yang lebih banyak. 5. Jadi Selebgram Belakangan ini, selebritis Instagram (selebgram) menjadi profesi bagi seseorang yang memiliki banyak pengikut di Instagram-nya. Profesi ini sepertinya sama sekali tanpa modal. Kamu harus fokus dalam mengisi akun Instagram tersebut agar selalu ditunggu oleh para pengikut. Tentukan, apakah Instagram milik kamu lebih cenderung pada hal yang lucu, kontroversi, atau unik dan cantik. Akan banyak merek yang ingin dipromosikan produknya lewat Instagram kamu. Keuntungan maksimal bisa didapatkan dari sana. 6. Bikin Bisnis Jual Foto Karena Instagram hanya untuk mem-posting foto, kesempatan ini bisa digunakan untuk menjual foto kita. Coba kamu unggah hasil foto terbaik kamu di beberapa situs, seperti InstaStock Images. Seseorang bernama Daniel Arnold juga pernah berhasil menjalankan bisnis semacam ini. Ia menjual fotonya yang bertemakan urban. Dari situ, ia berhasil meraih keuntungan hingga ratusan juta rupiah dalam waktu satu hari. Wah, luar biasa ya. Rajin "Posting" di Instagram Bisnis Jika ingin maksimal berbisnis dalam Instagram dan ingin Instagram kita cepat dikenal, kamu harus rajin melakukan posting untuk konten gambar bisnis tersebut. Dengan begitu, konten gambar kamu akan sering muncul di jendela explore teman di Instagram. Target market juga akan lebih mudah mengenali Instagram bisnis kamu. Editor: Aprillia Ika Sumber: Cermati.com, http://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/04/140000726/inilah-cara-menghasilkan-rupiah-dengan-hanya-bermodal-instagram KOMPAS.com - Membangun usaha ternyata bukan cuma butuh modal dan sumber daya manusia. Membangun usaha juga membutuhkan strategi pengembangan yang tepat, termasuk dari sisi pemasaran untuk meningkatkan omzet penjualan.
Kesimpulan ini semakin relevan dan menemukan momentumnya sekarang, di saat banyak toko ritel modern dikabarkan berguguran. Setelah Matahari menutup beberapa gerainya, Lotus dan Debenhams kini menyusul. Dua ritel modern milik PT Mitra Adiperkasa (MAP) ini megap-megap sehingga mengumumkan menutup semua gerainya di akhir tahun ini. Sebelumnya, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk menutup delapan supermarket pada 28 Agustus 2017. Begitu juga Matahari yang menutup gerainya di Pasaraya Blok M dan Manggarai. Sebelum itu, PT Modern Sevel Indonesia juga menutup seluruh gerai 7-Eleven pada akhir Juni 2017 lalu. Bergugurannya sejumlah usaha milik sebuah grup usaha besar ini membuktikan modal dan sumber daya saja tidak cukup bagi sebuah perusahaan yang menjual produk langsung ke konsumen. Perusahaan perlu strategi pemasaran yang handal dan efektif agar perusahaan terus berkembang. Dengan strategi pemasaran yang efektif, omzet penjualan perusahaan terus bertumbuh dan berpengaruh positif pada capaian laba usaha, terlebih bila usaha mampu dijalankan dengan efisien. Bagaimana cara mudah mengerek omzet usaha? Anda bisa mencoba trik mengerek omzet usaha berikut ini: 1. Kualitas Produk Selain sangat berpengaruh pada intergritas usaha kita, kualias produk juga sangat berpengaruh pada angka penjualan produk kita. Sudah menjadi hal wajib bagi semua usaha untuk selalu mempertahankan kualitas produk mereka. Ini sangat sederhana, namun cukup sulit dilakukan. Jika kualitas sudah jempolan, konsumen pun akan loyal dan terus akan berbelanja di toko anda. Apalagi jika usaha Anda di bidang makanan. Jadi teruslah menjaga dan meningkatkan kualitas produk Anda. Rasanya tidak masalah sedikit menaikan harga asalkan kualitas produk kita selalu terjaga. 2. Promosi dan branding Ini hal penting kedua yang harusnya Anda lakukan jika ingin meningkatkan penjualan. Kekuatan promosi dan branding ini meningkatkan omzet usaha Anda. Tidak harus mahal dan ribet. Lakukanlah promosi dan branding sesuai dengan kemampuan usaha Anda dan bermacam cara. Contoh saja jika Anda memiliki usaha wisata murah, promo travel, dan sejenisnya, Anda bisa berpromosi di social media, bahkan bisa melalui pemasaran digital (digital marketing) untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan sesuai target. Contoh lain, jika Anda memiliki usaha yang bersentuhan langsung dengan konsumen, tidak ada salahnya kamu menggelar promosi diskon di pertengahan bulan agar omzet usaha Anda tetap tinggi di tanggal tua tersebut. Tapi ingat, produk bagus akan tetapi sering diobral, bisa memengaruhi gengsi dan customer behavior. Orang akan menunda pembelian dan sekadar menunggu Anda menggelar diskon. Maka itu, ciptakan musim promo tersendiri. Anda bisa memanfaatkan momentum umum seperti Harbolnas, perayaan hari nasional, dan lain sebagainya. Tapi, dapat pula Anda menciptakan lagi waktu promo khusus yang menjadi kekhasan produk Anda. 3. Layanan Terbaik Dengan semakin banyaknya pesaing di luar sana, salah satu kunci untuk menang dalam persaingan itu adalah dengan meningkatkan kualitas layanan kita. Taruhlah kita memiliki jenis produk yang sama dengan harga yang hampir sama, maka hal terpenting yang akan menjadi pertimbangan para konsumen tentu saja adalah pelayanannya. Pelayanan yang cepat bagi konsumen, ramah memperlakukan pelanggan, hingga menambah fasilitas tambahan seperti koneksi internet gratis di tempat usaha Anda, ini akan membuat pelayanan kepada konsumen bisa memiliki nilai tambah. Atau menambah layanan lain yang bisa membuat konsumen datang dan berlama-lama di gerai Anda. 4. Belajar strategi pemasaran digital Setiap pengusaha tidak hanya sekadar menjalankan usahanya. Mereka juga dituntut untuk selalu belajar. Terutama belajar pemasaran atau marketing. Dan saat ini, belajar strategi pemasaran sudah bukan dengan cara konvensional lagi, melainkan perlahan-lahan harus bisa belajar pemasaran digital. Terutama strategi memasarkan melalui social media yang popular seperti instagram, facebook, dan pemasaran melalui mesin pencari Google. Bahan bacaan dari para praktisi digital marketing dengan mudah bisa Anda temui di situs blog dan media, dan kamu cari melalui layanan pencarian di Google. Memang, meningkatkan omzet penjualan adalah sebuah hal yang gampang-gampang susah. Tapi jika kita membiarkan terus omzet usaha Anda turun, semakin lama usaha Anda akan gulung tikar. Jadi sebelum omzet usaha turun lebih dalam lagi, cobalah perbaiki dari sekarang. 5. Strategi kanal pemasaran Produk yang bagus tanpa didukung distribusi pemasaran yang oke, akan jalan di tempat. Anda perlu merumuskan strategi pemasaran yang tepat dari sisi distribusi. Sebagai contoh, bila produk Anda menyasar pasar umum atau massal dan tidak eksklusif, memperbanyak kanal pemasaran di kanal yang memungkinkan, perlu Anda tempuh. Sebaliknya, bila produk dibungkus sebagai barang eksklusif, Anda perlu menentukan kanal-kanal mana saja yang bakal efektif mendukung distribusi pemasaran. 6. Jangan pelit berkolaborasi Era media sosial sekarang, memungkinkan Anda menjangkau pasar yang tak terbatas. Anda bisa memanfaatkan para selebgram, social influencer, atau blogger untuk membantu promosi produk Anda sehingga omzet bisa terdongkrak. Memakai jasa social influencer tidak harus berbayar. Cari saja kalangan influencer yang bisa barter jasa alih-alih memasang tarif promosi. Editor: Aprillia Ika Sumber: HaloMoney.co.id, http://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/30/080000126/ritel-modern-berguguran-begini-strategi-mengerek-omzet-penjualan JAKARTA, KOMPAS.com - Pada kuartal III 2017, PT Astra International Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 14,184 atau meningkat 26 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 11,277 triliun.
Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto mengatakan, pihaknya optimis kinerja perseroan akan terus positif seiring dengan penguatan harga komoditas. "Prospek kinerja hingga akhir tahun ini diperkirakan tetap positif karena penguatan harga komoditas yang terus berlanjut, meskipun ada tantangan dari peningkatan kompetisi di pasar mobil serta bertambahnya provisi kredit pada beberapa aktivitas grup jasa keuangan," ujar Prijono melalui keterangan resmi, Selasa (31/10/2017). Peningkatan laba bersih tersebut ditopang oleh pendapatan bersih konsolidasi grup pada kuartal III 2017 yang meningkat 14 persen menjadi Rp 150,2 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 132,2 triliun. Lini bisnis perseroan yang mendukung kinerja perseroan berdasarkan segmen bisnis, terdiri dari bisnis otomotif yang membukukan peningkatan laba bersih 10 persen menjadi Rp 6,6 triliun, meskipun terjadi peningkatan tekanan pemberian diskon di pasar mobil. Kemudian, laba bersih dari bisnis jasa keuangan naik 42 persen menjadi Rp 2,9 triliun, sebagian besar karena keuntungan yang kembali dihasilkan oleh PT Bank Permata Tbk. Selain itu, lanjut Prijono, dari segmen bisnis alat berat dan pertambangan juga meningkat sebesar 80 persen menjadi Rp 3,4 trilliun. Kemudian dari segmen agribisnis, mencatatkan laba bersih meningkat sebesar 23 persen menjadi Rp 1,1 trilliun. Bisnis properti juga mengalami peningkatan laba sebesar 15 persen menjadi Rp 97 miliar. Sementara laba bersih dari segmen teknologi informasi tercatat stabil sebesar Rp 105 miliar. Dari segmen bisnis infrastruktur dan logistik, Prijono mengatakan, perseroan mencatat kerugian bersih sebesar Rp 66 miliar, dibandingkan dengan laba bersih sebesar Rp 213 miliar pada periode sama tahun lalu. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh kerugian awal dari ruas jalan tol baru Cikopo-Palimanan. Penulis: Pramdia Arhando Julianto Editor: Bambang Priyo Jatmiko Sumber: http://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/01/053533426/kuartal-iii-2017-astra-international-bukukan-laba-bersih-rp-142-triliun GARUT, KOMPAS.com - Memiliki usaha kuliner dengan nama Ranjang 69 yang saat ini telah memiliki 14 gerai di 13 kota, tidak membuat pengusaha muda Rizqa Rahman Sidiq dan Rizqi Rahmanul Hakim besar kepala.
Anak muda yang terlahir kembar ini, tetap tak mau sombong dan terus belajar demi kemajuan usahanya dari siapapun. Terutama, dari pengusaha-pengusaha senior. "Saya banyak belajar dari para senior, mereka punya pengalaman yang tidak dimiliki anak muda," jelas Izqa. Ini juga menurut Izqa menjadi rahasia kesuksesannya membangun usaha kuliner di Garut hingga bisa melebar ke banyak daerah. Karena banyak pengusaha muda saat ini merasa jumawa dengan ilmu yang mereka miliki hingga meninggalkan etika dan tata krama hingga usaha yang dijalani sulit maju. "Soal ilmu, anak muda sekarang lebih pintar. Namun, orangtua dan pengusaha senior punya pengalaman, mereka jatuh bangun usaha, ini yang tidak dimiliki pengusaha muda," katanya. Pengusaha muda dari generasi milenial saat ini, menurut Izqa, memang generasi instan. Semua mudah didapat oleh generasi milenial dengan kemajuan teknologi. Namun, ada efek negatif yang tidak disadari oleh generasi milenial yaitu kurangnya menghargai proses. "Generasi sekarang memang generasi instan, semua bisa ada di handphone, bisa cepat dapat informasi apapun," katanya. Generasi milenial saat ini, lebih banyak melihat hasil akhir tanpa mau melihat dan menikmati proses. Melihat orang sukses usaha di satu bidang, lantas ikut usaha tersebut tanpa mau melihat proses yang dialami seorang pengusaha sebelum bisa ada di puncak kesuksesan. "Jadi pengusaha harus kuat mental dan mau menikmati proses, karena proses tidak akan mengkhianati hasil," katanya. Izqa sendiri melihat, wirausaha di kalangan anak muda saat ini memang tengah menjadi tren. Banyak anak muda membuka usaha sendiri. Namun, tidak sedikit yang usahanya tumbang di tengah jalan dan akhirnya kapok. Izqa mengaku, saat ini Ranjang 69 sengaja membuat wadah berupa Forum Diskusi Ranjang yang bisa menjadi tempat sharing anak muda. Ini menurutnya salah satu upaya Ranjang untuk membentengi generasi saat ini dari dampak pengaruh global dari kemajuan teknologi. Ada budaya-budaya timur Indonesia yang harus tetap dipegang teguh oleh generasi milenial, salah satunya adalah soal etika dan tata krama. "Sampai sekarang saya masih suka keliling ke sekolah-sekolah, bertemu guru dan mengajak mereka makan, nanti juga para guru cerita ke murid-muridnya," katanya. Sebagai orang asli Garut, Izqa dan Izqi mengaku saat ini memilih lebih fokus usaha di kampung halaman. Menurutnya, Garut menjadi tanah kelahirannya dan juga jadi tempat kelahiran usahanya harus dijaga sebagai pondasi usaha. "Starbucks aja yang gerainya sudah ada di mana-mana di kampung halamannya sangat kuat, saya masih mencari "intan"-nya Garut, kan Garut Kota Intan," katanya. Izqa mengakui, masa keemasan restoran ramen saat ini telah mulai memudar. Makanya, untuk dapat terus bertahan kunci utamanya adalah terus berinovasi. Saat ini, di Purwokerto Ranjang membangun warung jajanan bukan hanya mie ramen. Penulis: Kontributor Garut, Ari Maulana Karang Editor: Amir SodikinSumber: http://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/29/095654626/saran-untuk-generasi-milenial-dari-pengusaha-kembar-hargailah-proses JAKARTA, KOMPAS.com - PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP) memastikan akan menghentikan secara total operasional toko ritelDebenhams di Indonesia pada akhir tahun 2017.
Hal ini dilakukan sebagai bagian dari restrukturisasi usaha perseroan menyusul tinjauan strategis pada bulan Juni 2017 lalu. Sebelumnya, MAP juga mengumumkan rencana untuk menghentikan operasional Lotus Department Store pada akhir bulan Oktober 2017. Head of Corporate Communication MAP, Fetty Kwartati mengatakan, bisnis MAP kedepan akan fokus pada gerai department store yang lain, yakni SOGO, SEIBU, dan Galeries Lafayette. “Di berbagai belahan dunia, generasi millenials telah menjauh dari department store, dan mereka lebih memilih untuk belanja di toko-toko khusus. Tak terkecuali di Indonesia,” kata Fetty melalui keterangan resmi, Kamis (26/10/2017). Menurutnya, keputusan untuk menutup toko ini dilakukan setelah mempertimbangkan perubahan tren ritel global secara hati-hati. Melalui penutupan ini, Fetty mengatakan, pihaknya juga akan lebih banyak berinvestasi pada lini bisnis lain, seperti toko-toko bermerk seperti Adidas, Converse, serta Payless. Hingga lini bisnis yang bergerak di sektor makanan dan minuman, seperti Starbucks, Domino’s Pizza, maupun Burger King. Kendati demikian, guna mengikuti perkembangan e-commerce di Indonesia, pihaknya berupaya menyesuaikan perkembangan tersebut dengan terjun kepada bisnis digital. “Menanggapi fenomena ini, MAP telah merilis gerai online yang diberi nama MAPeMall. Secara intens, kami akan mengembangkan bisnis O2O (Online to offline) kami sebagai bagian dari visi perusahaan untuk menjadi peritel omni-channel terdepan di Asia,” ungkap Fetty. Penulis: Pramdia Arhando Julianto Editor: Bambang Priyo Jatmiko Sumber: http://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/26/135957226/akhir-tahun-map-pastikan-tutup-gerai-ritel-debenhams NEW YORK, KOMPAS.com - Menjadi pemimpin memiliki banyak makna, termasuk menjadi wirausaha maupun pemimpin tim di tempat kerja. Saat ini, sudah banyak kaum muda yang sukses merangkak menjadi pemimpin dan sukses dalam menjalankan perannya itu.
Namun, menjadi pemimpin muda tentu bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Mengutip Forbes, Kamis (12/10/2017), ada lima hal yang wajib Anda lakukan agar bisa menjadi pemimpin muda sukses. 1. Terus Belajar Dunia bisnis berubah dalam sekejap dan laju perubahan tersebut akan terus pesat dengan kemajuan teknologi. Untuk para pemimpin bisnis, agar sukses, penting bagi Anda untuk terus belajar. Terus mengedukasi diri dapat dilakukan dalam berbagai hal. Ada banyak kursus online soal bisnis dan kepemimpinan yang bisa Anda ikuti, seperti Coursera dan Khan Academy. Selain itu, Anda bisa juga mengikuti konferensi tentang area bisnis spesifik, untuk mempelajari keahlian baru dan membangun jejaring. 2. Lebih Banyak Mendengar ketimbang Bicara Pebisnis dan miliarder Richard Branson meyakini bahwa Anda harus lebih banyak mendengar ketimbang berbicara. Pernyataan Branson masuk akal juga. Kepemimpinan yang efektif membutuhkan pemahaman pemikiran, perasaan, dan kebutuhan tim Anda. Berdasarkan hal-hal itu, pemimpin harus mengambil keputusan yang matang dan terinformasi dengan baik. Gagal untuk mendengar kolega atau anggota tim Anda dapat menyebabkan frustrasi dan mengarah pada hasil bisnis yang buruk. 3. Berkomunikasi Nonverbal Profesor psikologi UCLA Albert Mehrabian menyatakan, banyak komunikasi berasal dari sisi nonverbal. Menurut Mehrabian, sekitar 55 persen komunikasi adalah nonverbal, 38 persen berdasarkan nada suara, dan hanya 7 persen berasal dari pilihan kata. Komponen penting dalam kepemimpinan yang efektif adalah dapat berkomunikasi secara efektif. Untuk bisa melakukan hal itu, pastikan Anda melakukan kontak mata, serta tampil percaya diri dan tetap tenang. 4. Tetap Rendah Hati Menurut sebuah studi yang dipublikasikan di Harvard Business Review, pemimpin yang rendah hati cenderung lebih efektif. Adapun studi tersebut mendefinisikan bahwa pemimpin yang efektif adalah yang bisa secara akurat menimbang kekuatan dan kelemahannya. Akhirnya, pegawai dan anggota tim akan menghargai opini sang pemimpin jika mereka meyakini bahwa Anda bisa mengembangkan opini tanpa mencampurkan ego di dalamnya. 5. Hadapi Perubahan Beberapa pemimpin bisnis terbaik dapat menghadapi perubahan dengan baik pula, bahkan jika perubahan itu berat. Elon Musk bisa mengembangkan Tesla dan SpaceX setelah hengkang dari PayPal, demikian pula dengan mendiang Steve Jobs dan Apple. Menangani perubahan dapat membuat Anda menjadi pemimpin bisnis yang sukses. Penulis: Sakina Rakhma Diah Setiawan Editor: Aprillia Ika Sumber: Forbes, http://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/12/120000726/ingin-jadi-pemimpin-muda-sukses-lakukan-5-hal-ini. JAKARTA, KOMPAS.com - Pengunjung pusat perbelanjaan Lotus hari ini terpaksa tutup lebih cepat. Pihak management Lotus mengumumkan jam tutup pusat perbelanjaan hari ini melalui selembar pengumuman yang ditempel di depan pintu masuk.
"Pemberitahuan, kepada seluruh pelanggan Lotus dept. store, pada hari ini Lotus tutup jam 19.00," demikian isi pengumuman seperti dikutip Kompas.com, Rabu (25/10/2017). Pintu-pintu gulung pusat perbelanjaan tersebut telah tertutup. Namun hingga pukul 20.45 WIB, satu pintu keluar masih terbuka. "Ini masih banyak pengunjung yang di dalem buat antre bayar," kata seorang petugas yang berjaga di pintu keluar Lotus. Ia mengatakan, hari ini Lotus sengaja ditutup lebih cepat karena kondisi barang-barang dagangan di dalam pusat perbelanjaan telah porak poranda. "Di dalem udah berantakan, udah semrawut. Jadi enggak memungkinkan dibuka lebih malam," sebutnya. Meski demikian awak media tak diizinkan memasuki gedung mal yang berada di gedung Djakarta Theater XXI, Thamrin, Jakarta Pusat tersebut. "Lotus masih buka sampai tanggal 31 Oktober (2017) tapi jam buka tutupnya belum pasti. Kalau enggak molor besok buka jam 12.00 WIB, kalau tutupnya belum tau," kata dia. Suasana rusuhnya pengunjung dengan barang-barang yang sudah berantakan salah satunya terekam dalam video yang diunggah akun Instagram @anggayana14, kemudian diunggah ulang oleh akun @jktinfo. Lotus akan berhenti beroperasi per 31 Oktober 2017. Seperti umumnya ritel yang ingin gulung tikar, manajemen Lotus pun memberikan diskon besar-besaran untuk seluruh produk jualannya, mulai dari baju, celana, tas, sepatu, hingga kosmetik. Besar diskonnya hingga 80 persen. Penulis: Sherly Puspita Editor: Dian MaharaniSumber: http://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/25/21483971/pengunjung-membeludak-dan-rusuh-lotus-thamrin-tutup-lebih-awal |
News Archives
August 2021
News CategoriesAll Ekonomi Entrepreneur Finance Hukum/Peraturan Human Resources Profile Inspirasi Technology Umkm Umum |