![]() NEW YORK, KOMPAS.com - Mayoritas mata uang dunia terhempas. Real Brazil, misalnya, sudah anjlok 28 persen versus dollar AS di sepanjang tahun ini. Sementara, lira Turki merosot 20 persen, peso Kolombia melorot 23 persen, dan rupiah Indonesia melemah 11 persen pada periode yang sama. Bertepatan dengan kondisi tersebut, ada strategi ekstrem yang dipilih sejumlah negara dalam kebijakan mata uang mereka. Yakni, dengan memangkas nilai tukar mereka atau yang lazim dikenal dengan devaluasi mata uang. China, contohnya. Pemerintah Negeri Panda ini mendevaluasi yuansebesar 2 persen pada bulan lalu yang merupakan langkah terbesar dalam dua dekade terakhir. Sejumlah analis meyakini, motivasi utama dari kebijakan ini adalah untuk membuat ekspor China semakin menarik di mata pembeli internasional. Memang, mata uang yang lemah dapat mengerek ekspor, hingga pada akhirnya mendongkrak perekonomian.
0 Comments
![]() JAKARTA, KOMPAS.com - Rata-rata orang di Indonesia menghabiskan waktu selama 5,5 jam per hari menatap layar ponsel pintarnya. Selain itu, waktu yang digunakan untuk menggunakan smartphone paling banyak dilakukan saat sore hingga malam hari. Pengguna smartphone di waktu itu menjadi terbesar kedua di bawah penonton televisi. Hal tersebut diungkapkan oleh Google Indonesia melalui hasil survei yang dilakukannya di lima kota besar di Indonesia pada periode Desember 2014 hingga Februari 2015 llu. "Tren sekarang orang sudah mulai beralih ke mobile," ujar Henky Prihatna, Country Industry Head Google Indonesia saat dijumpai di kantor Google Indonesia di Jakarta, Kamis (3/9/2015). ![]() JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Andri Yansyah mengimbau layanan Uber Taxi untuk mengikuti aturan transportasi umum yang ada di Jakarta. Sebab hingga saat ini pihak Uber tak kunjung mengajukan administrasi kelegalan operasional mereka meski sudah hampir 1 tahun beroperasi di Ibu Kota. "Taksi Uber prinsip sih gini aja, yang penting kalau seumpamanya dia ingin menjadi taksi legal ya ikutin saja syarat-syarat berlaku, harus berbadan hukum, berplat kuning. Supaya apa, supaya kita bisa mengawasi mereka dengan baik," ujar Andri di kantor Dishub, Rabu (5/8/2015). 2/9/2015 0 Comments Orang yang Suka Menakut-nakuti![]() KOMPAS.com - Sejak kecil kita sering mendengar orang dewasa menakut-nakuti dengan setan. Dan akhirnya kita jadi urung melangkah. Malam hari kita bisa dicekam ketakutan, dan bermimpi yang aneh-aneh. Sewaktu remaja, hal serupa juga berulang. Saat akan mendaki gunung misalnya, selalu ada saja yang mengatakan itu berbahaya, akan tersesat, kelaparan, dirampok, tersedak asap belerang, tergelincir dan seterusnya. Nyatanya, kita malah melihat puncak yang indah, dan hamparan bunga edelweis yang menakjubkan. Memang kaki kita babak belur, dan sepanjang perjalanan ada jalur yang licin dan membuat Anda terjatuh. Tetapi semuanya bisa diatasi. |
News Archives
August 2021
News CategoriesAll Ekonomi Entrepreneur Finance Hukum/Peraturan Human Resources Profile Inspirasi Technology Umkm Umum |