![]() JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Selasa (11/8/2015) petang hingga malam, melakukan pertemuan empat mata di Istana Merdeka, Jakarta. Selain membahas soal kesiapan pidato kenegaraan pada 14 Agustus mendatang, pertemuan itu juga membahas soal penundaan pemilihan kepala daerah secara serentak di empat kabupaten kota dan kelangkaan daging sapi. Keduanya juga membahas khusus soal pergantian menteri di Kabinet Kerja. Dari informasi yang ditelusuri Kompas di Istana, Selasa malam, pergantian enam menteri akan dilakukan pada Rabu (12/8/2015) siang sekitar pukul 14.00 WIB di Istana Negara. Disebutkan, cara Presiden Jokowi mengganti kabinetnya akan berbeda dengan pergantian kabinet yang dilakukan para Presiden sebelumnya.
0 Comments
![]() Penulis: Reza Wahyudi | Selasa, 11 Agustus 2015 | 07.09 WIB KOMPAS.com — Sebuah berita mengejutkan diumumkan perusahaan internet Google pada Senin (10/8/2015) waktu setempat. Raksasa mesin pencari ini mengumumkan "pembubaran" Google dengan membuat perusahaan baru bernama Alphabet. "Perusahaan kami (Google) masih beroperasi dengan baik, tetapi kami pikir kami bisa membuatnya lebih baik dan mumpuni. Jadi, kami membuat sebuah perusahaan baru, bernama Alphabet," kata CEO Google Larry Page dalam sebuah posting-an blog yang dikutip KompasTekno, Selasa pagi. ![]() JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah diperkenalkan di Jakarta pada Mei lalu, komputer mini Intel Compute Stick sudah dapat dipesan mulai Jumat (7/8/2015) ini. Intel membanderol Compute Stick dengan harga Rp 2,4 juta. Selama masa pre-order, komputer yang dilengkapi dengan Windows 8.1 ini dibanderol mulai Rp 2,1 juta. Pemesanan awal komputer seukuran flashdisk ini dapat dilakukan di situs belanja Blibli.com dan Erafone.com. Harganya bervariasi tergantung metode pembelian, yakni tunai dan jenis kartu kredit yang digunakan. ![]() BANDUNG, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan masyarakat Indonesia semakin konsumtif dan mulai meninggalkan kebiasaan menabung. Hal itu tecermin dari menurunnya Marginal Propensity to Save (MPS) dalam 3 tahun terakhir dan naiknya Marginal Prosperity to Consume (MPC). Anggota Dewan Komisioner OJK Kusumaningtuti S. Soetiono menjelaskan tren penurunan MPS terjadi sejak 2011, dan pada 2013 akhir rasio tersebut berada di bawah MPC. "Ini artinya masyarakat lebih banyak mengeluarkan uang untuk konsumsi ketimbang untuk ditabung," ujarnya dalam acara Focus Group Discussion (FGD) Sabtu (8/8/2015). ![]() 9 Agustus DEPOK, KOMPAS — Posisi sektor ekonomi kreatif akan semakin penting bagi masa depan perekonomian Indonesia. Ekonomi kreatif menjadi penting dan strategis karena tulang punggung perekonomian yang selama ini menjadi andalan tidak bisa diandalkan secara berkelanjutan. Krisis global pada 2008-2009 merupakan akhir dari ekonomi berbasis komoditas. Sementara pendekatan industrialisasi dengan membangun sumber daya dari hulu sampai hilir sudah tidak memadai lagi. "Ekonomi kreatif adalah kekuatan baru ekonomi yang tumbuh di Indonesia untuk menjawab tantangan globalisasi dan mencapai pembangunan berkelanjutan," kata Mari Elka Pangestu pada pidato pengukuhan sebagai Guru Besar Tidak Tetap Bidang Ekonomi Internasional Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, di Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/8). ![]() Lily Rusna Fajriah Kamis, 6 Agustus 2015 − 12:02 WIB JAKARTA - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengungkapkan, setidaknya terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan pemerintah agar perekonomian Indonesia pulih. Meskipun untuk tumbuh sesuai harapan butuh waktu lebih lama dan tenaga ekstra. Direktur Indef Enny Sri Hartati menyebut, dalam sisa lima bulan ke depan di tahun ini, anggaran pemerintah harus difokuskan untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Pasalnya, daya beli masyarakat sudah tergerus oleh berbagai kenaikan harga barang kebutuhan pokok dan transportasi. "Anggaran harus fokus untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Nah, itu bisa naik dengan catatan ada kesempatan kerja," katanya saat dihubungi Sindonews, Kamis (6/8/2015). ![]() KOMPAS.com - Twitter sedang giat-giatnya mendorong fitur video dalam layanan jejaring sosialnya. Setelah memperkenalkan fitur berbagi video bulan lalu, kini Twitter dilaporkan mengakuisisi perusahaan startup video Periscope. Dikutip KompasTekno dari Recode, Senin (9/3/2015), Periscope adalah sebuah perusahaan rintisan digital (startup) yang fokus dalam layanan streaming video secara livedari smartphone. Walau menurut situs web Periscope aplikasi mereka masih Beta, namun ternyata hal itu tidak menghentikan niat Twitter untuk mengakuisisinya. ![]() Jumat, 7 Agustus 2015 | 14:34 WIB JAKARTA, KOMPAS.com - Demi mendorong pertumbuhan sektor mikro yang identik dengan Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM), pemerintah memberikan subsidi bunga kredit kepada bank pelaksana kredit mikro agar suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) turun. Tata cara subsidi bunga KUR ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) terbaru Nomor 146/PMK.05/2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan Subsidi Bunga untuk Kredit Usaha Rakyat. Dalam beleid ini, untuk pertama kalinya, besaran subsidi bunga ditulis. Untuk bank pelaksana, pemerintah akan membayarkan sebesar 7 persen per tahun untuk kredit mikro, 3 persen per tahun untuk kredit ritel, dan 12 persen per tahun untuk kredit tenaga kerja Indonesia. Penetapan besaran subsidi bunga dilakukan oleh Menteri Keuangan dengan mempertimbangkan kemampuan pemerintah menyediakan alokasi belanja subsidi. ![]() Sabtu, 8 Agustus 2015 | 03:22 WIB MAKASSAR, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta, agar Muhammadiyah membantu pemerintah dalam mencetak calon-calon pengusaha. Menurut dia, tantangan ke depan yang akan dihadapi Indonesia yakni bagaimana mempercepat proses akselerasi pertumbuhan ekonomi. "Pertumbuhan ekonomi, pendapatan perkapita, semua itu punya ukuran. Maka itu selain pendidikan dan kesehatan, saya dukung upaya memajukan perekonomian bangsa," kata Kalla saat menutup Muktamar ke-47 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Makassar, Jumat (7/8/2015). ![]() Ketut Krisna Wijaya 3:13 pm on August 6, 2015 Irawan Surya Kusuma tidak memiliki latar belakang teknologi informasi, tapi pria lulusan teknik material ITB tahun 2010 ini sempat membuatstartup teknologi bernama Opepper pada tahun 2013. Opepper merupakan sebuah aplikasi media sosial khusus yang memberikan rekomendasi kuliner. Namun tidak berselang lama, ia harus membubarkan tim yang telah dibentuk karena masalah internal dan finansial. Pada saat yang hampir bersamaan Zomato — startup penyedia informasi restoran asal India — juga masuk ke Indonesia dan meluncurkan fitur yang serupa dengan Opepper. Irwan sempat mencoba mempertahankan Opepper dengan mencari partneruntuk melanjutkan pengembangan aplikasi tersebut. Singkat cerita ia kemudian bertemu dengan Dondi Hananto dan Fajar Anugerah dari Kinara dan mendapat masukan untuk memfokuskan aplikasi tersebut menjadi penyedia informasi makanan yang enak dan halal. |
News Archives
August 2021
News CategoriesAll Ekonomi Entrepreneur Finance Hukum/Peraturan Human Resources Profile Inspirasi Technology Umkm Umum |