YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ada cerita unik dari pemilik resto Bumi Langit saat diberi tahu mengenai rencana Barack Obama akan mengunjungi tempatnya berjualan di Jalan Imogiri- Mangunan, Bantul, Yogyakarta, Kamis (29/6/2017) sekitar pukul 08.00 WIB.
Tak ada persiapan khusus, bahkan dia sempat mengira akan didatangi polisi untuk menangkapnya. "Saya gak persiapan apa-apa, bangun tidur. Saya kira mau nangkap saya karena jenggot kepanjangan he-he," ujar pemilik resto Bumi Langit,Iskandar Woworuntu Kamis (29/6/2017). Namun setelah dijelaskan, Iskandar baru mengetahui perihal rencana kedatangan presiden Amerika Serikat ke-44 tersebut. Tak ada persiapan khusus menyambut Obama dan rombongan.Iskandar menyediakan makanan yang biasa diolah resto tersebut. Warga keturunan Inggris yang menikah dengan Darmila Hayati ini mengaku makanan yang disediakan pun bervariasi mulai dari termurah Rp 20.000 sampai Rp 50.000 per porsi. "Total makanan yang harus dibayar rombongan Obama yang berjumlah 12 orang sekitar Rp 4 juta," katanya. Pun termasuk hidangan yang disediakan tak menyebutkan jumlah porsi, karena makanan seperti mi letek, sambel terong dan berbagai makanan lainnya disajikan tersebut untuk disantap secara prasmanan. Restoran ini mengklaim seluruh makanannya bebas dari bahan kimia. "Saya sengaja siapkan banyak, supaya semua bisa menikmati setelah selesai. Di sini juga ada empat truk personel yang siaga," katanya. Jika menengok dari laman http://www.bumilangit.org, lokasi seluas 3 hektar ini tak hanya menyediakan restoran, tetapi juga mengelola institut dan berbagai kegiatan lainnya yang berhubungan dengan alam. Bagaimana membangun alam secara positif. Di sini dapat melihat langsung bagaimana sistem dari bahan, dimasak dan dinikmati. Mereka juga memiliki sistem pengolahan limbah air, sistem pembuatan kompos, peternakan sapi hingga perkebunan tanaman organik. Hal yang menjadikan restoran ini patut dikunjungi adalah bahan-bahan organik yang digunakan. Warung Bumi Langit di Yogyakarta ini merupakan bagian dari Bumi Langit Institute, sebuah komunitas berbasis lokal yang memproduksi aneka panganan dan kerajinan lokal.(KOMPAS.COM/ARI PRASETYO) "Kami punya konsep makanan yang punya pertimbangan etika bagaimana menyiapkan makanan dengan benar dan masak sendiri tidak menggunakan bahan kimia. Konsep kami dihargai terutama oleh istrinya Obama dan adik Obama, Maya. Kami sudah dikenal saat mereka di Amerika. Jadi saat berkunjung ke Jogja mereka memutuskan berkunjung ke tempat kami. Niatnya edukasi daripada berjualan makanan," kata Iskandar. Saat berada di restoran, Obama tak canggung untuk berfoto dengan pelayan restoran dan pemilik restoran. Sebelum ke restoran Bumi Langit, rombongan Obama berkunjung ke Candi Prambanan dan Puncak Becici. PenulisKontributor Yogyakarta, Markus Yuwono EditorI Made Asdhiana sumber: http://travel.kompas.com/read/2017/06/30/094100627/ini.yang.membuat.obama.memilih.makan.di.bumi.langit
2 Comments
by Eddy Dwinanto Iskandar - June 24, 2017
Sebagai negara tropis, Indonesia kaya tanaman buah eksotis. Salah satunya, carica Dieng (carica candamarcensis). Tanaman yang kerap disebut pepaya Dieng itu hanya ditemukan tumbuh dan berbuah dengan baik di dataran tinggi Dieng, pada ketinggian 1.750-2.200 meter di atas permukaan laut (dpl). Di negara lain, buah carica (baca: karika) yang berasal dari dataran tinggi Andes, Amerika Selatan, itu diketahui hanya tumbuh di Cile dan Peru. Keunggulan itu dimanfaatkan oleh Trisila Juwantara, pria kelahiran Magelang, Jawa Tengah, 1969. Dengan bendera CV Yuasafood Berkah Makmur, dia merintis bisnis olahan buah carica, 16 tahun silam. Nama merek produknya, Buavica. Kini, dari kantor merangkap pusat produksinya di Jl. Dieng KM 3,5, Desa Krasak, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Trisila sukses melambungkan berbagai hasil olahan carica Dieng ke berbagai supermarket di kota-kota besar Indonesia dengan produksi mencapai puluhan ton per bulan. Lulusan STM Pembangunan (Jurusan Teknologi Hasil Pertanian) itu ingat betul, kondisi saat awal memulai bisnis berbanding terbalik 180 derajat dibanding saat ini. Dulu, Trisila mengenang, tanaman carica dipandang sebelah mata. Bahkan, dianggap layaknya “hama” karena menutupi sinar matahari yang dibutuhkan tanaman kentang, salah satu tanaman primadona petani Dieng kala itu. Karena itu, harga carica sangat rendah. Padahal, carica mengandung vitamin A dan C yang tinggi serta kaya serat dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Trisila tergerak memberikan nilai tambah pada buah yang lebih enak dikonsumsi setelah diolah itu. Apalagi, penanaman carica bisa mengurangi potensi tanah longsor. Selain itu, carica juga mengurangi pencemaran sungai sebagai dampak penggunaan pestisida pada tanaman kentang. “Tes market kami juga menyatakan bahwa semua orang dari segala usia, semua gender, dengan berbagai latar belakang sosial budaya dan kultur masyarakat, menyukai hasil olahan buah carica, yakni cocktail carica,” papar mantan karyawan PT Dieng Jaya Wonosobo, pabrik pengalengan buah dan jamur merang yang merupakan anak usaha Grup Mantrust yang kini telah tutup itu. Trisila juga melihat, pasar internasional terbuka lebar karena tidak ada pesaing buah sejenis. Dari beberapa uji pasar yang dia lakukan, calon pembeli sangat menyukai rasa dan manfaat buah tropis dalam bentuk koktil carica. Setelah melalui uji coba produksi di SMKN 1 Temanggung, dia berhasil menemukan formula produksi carica yang tepat. Trisila kemudian memproduksi carica in syrup (koktil carica) dengan standar kualitas dan sertifikasi keamanan pangan berdasarkan risiko skala internasional, yakni HACCP. Belakangan produknya berkembang, antara lain koktil carica kemasan kaleng, botol kaca, plastik, tub, cup kemasan air mineral, serta sirup, selai, jus, keripik, hingga dodol carica. “Kami juga melakukan inovasi packagingdengan karton flut, duplek, plastik, isi 24, 12, 6, dan 8 per dus,” ujarnya. Buavica menyasar segmen menengah-atas, dari anak-anak sampai dewasa. Jalur distribusinya tentu saja disesuaikan, yakni melalui supermarket, pusat oleh-oleh, restoran, pengusaha katering, dan hotel. Berbagai kegiatan promosi pun digelar, di dalam dan luar negeri. Dari pameran dan ekshibisi hingga aneka forum business matching. Demi meraih segmen wisatawan, Yuasafood mendirikan pusat oleh-oleh di Dieng. Tak lupa, Trisila mendaftarkan carica Dieng sebagai produk unggulan daerah, one village one product (OVOP), yang diakui pemerintah tingkat kabupaten, provinsi, dan pusat sebagai produk yang bagus dan berkualitas. Ia mendaftarkan produk carica sebagai produk spesifik (local wisdom) di Kementerian Hukum dan HAM RI bidang Indikasi Geografis sejak 2012. Berkat kegigihannya, produksi Yuasafood kini mampu tumbuh dari hanya 100 kg menjadi 45 ton buah segar per bulan, dengan 55 tenaga kerja. Namun, yang lebih menggembirakan, semangat kewirausahaan dan pertanian masyarakat dalam pengembangan carica tumbuh pesat. Jumlah UKM yang bergerak di bidang pertanian, produksi, dan penjualan carica melesat dari 13 menjadi lebih dari 150 yang tersebar di Kabupaten Wonosobo, Banjarnegara, Temanggung, Kendal, Pekalongan, dan sekitarnya. Pemasaran Buavica pun sudah menembus Jawa Timur, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Jakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat (Mataram), Lampung, Pekanbaru, dan saat ini mulai merambah Batam dan Kalimantan. “Kini kami juga sedang penjajakan untuk masuk pasar Timur Tengah, Asia, dan Eropa melalui kegiatan pameran tahunan pasar malam di Amsterdam; pameran terbesar di Eropa, SIAL Paris; dan Thaifex di Thailand,” ungkap Trisila. Dia bertekad terus berinovasi mengembangkan olahan carica, dari minuman pulpy sampai produk baru berbahan baku lokal lainnya dengan teknologi freeze dried. “Selain itu, kami juga menyiapkansecond layer bisnis selain bisnis utama dengan memproduksi keripik jamur, keripik buah, manisan cabe, manisan salak, dan lain-lain dari bahan lokal yang tersedia,” paparnya. Menurut Sumardy, konsultan pemasaran sekaligus CEO The Buzz n Co, kunci sukses bisnis manisan terletak pada diferensiasi produk. “Dia harus menemukan buah yang unik karena pasar telah dibanjiri berbagai manisan buah komoditas yang di mana pun sama saja,” tuturnya. Sumardy berharap Trisila terus berkembang. Caranya, dengan menjaga standar kualitas, meningkatkan skala produksi, serta terus berinovasi karena produknya mudah ditiru pesaing.(*) Reportase: Jeihan Kahfi Barlian/Riset: Armiadi Murdiansyah Sumber: https://swa.co.id/swa/profile/profile-entrepreneur/trisila-juwantara-mengubah-hama-menjadi-primadona SINGAPURA, KOMPAS.com - Raksasa e-commerce China, AlibabaGroup Holdings, menginvestasikan dana tambahan sebesar 1 miliar dollar AS untuk riteler online yang beroperasi di Asia Tenggara, LazadaGroup. Dengan suntikan dana segar ini, saham Lazada terkerek naik 83 persen serta memperkuat pasarnya di wilayah Asia Tenggara.
Pengumuman Alibaba ini menyusul laporan rivalnya, JD.com yang memperluas pasarnya di Asia Tenggara, serta Amazon, raksasa e-commerce AS, yang juga dikabarkan masuk ke Asia Tenggara. Wilayah ini memiliki 600 juta penduduk di mana perdagangan online masih belum banyak dilakukan. Dengan demikian, Asia Tenggara akan jadi pasar di mana Alibaba dan Amazon akan bertarung secara "head to head". "Ini merupakan sinyal yang jelas (dari Alibaba) bahwa saat ini mereka melihat pangsa pasar lebih baik, dan mereka percaya pada peluang e-commerce di Asia Tenggara," ujar Chief Executive Lazada Maximilian Bittner dalam sebuah sesi wawancara dengan Reuters. Langkah untuk menambah investasi Alibaba di Lazada dilakukan raksasa e-commerce China ini setelah pada tahun lalu membeli sebagian besar saham Lazada. Alibaba memiliki opsi membeli saham sisa dari investor Lazada lainnya, 12 bulan-18 bulan setelah kesepakatan selesai. Selain menambah dana investasi, Alibaba juga memberikan sejumlah manfaat tambahan seperti akses ke lebih banyak merchant dan meningkatkan kapabilitas logistiknya. Penulis: Aprillia Ika Editor: Aprillia Ika Sumber: Reuters,http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/06/29/110000626/perkuat.pasar.asia.tenggara.alibaba.suntik.lazada.1.miliar.dollar. JAKARTA, KOMPAS.com - Daerah Khusus Ibukota Jakarta siap menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuaan tingkat menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ( UMKM) se-Asia.
Presiden International Council for Small Business (ICSB) Indonesia Hermawan Kartajaya mengatakan, melalui penyelenggaraan pertemuan tingkat menteri UMKM se-Asia di Jakarta diharapkan mampu menjadikan Jakarta sebagai pusat penyusunan kebijakanUMKM di Asia. "Ini adalah inisiatif Indonesia yang disetujui anggota ICSB dari Asia untuk menyelenggarakan suatu ajang tingkat menteri UMKM se-Asia. Diharapkan ini akan menjadikan Jakarta sebagai think-tank hub of MSMEs Policy Making," ujar Hermawan Kartajaya melalui keterangan resmi, Kamis (29/6/2017). Ia menjelaskan, berdasarkan inisiatif yang telah dicanangkan, penyelenggaraan The First Miniserial Open Forum (MOF) perdana akan digelar di Jakarta pada 7 hingga 8 Mei 2018 di mal Kota Kasablanka. Menurutnya, konferensi yang akan dipimpin Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga merupakan agenda yang sangat penting. Pasalnya, para pembuat kebijakan akan dapat saling bertukar pikiran dan pengalaman terkait UMKM di Asia. "Menteri Koperasi dan UKM RI akan menjadi host sekaligus Chair dari lertemuan antar-Menteri se-Asia ini," kata pria yang juga Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM itu. Ia menambahkan, rencananya program baru itu akan dibuat tiap tahun dengan tempat permanen atau menetap di Jakarta. "Dengan demikian Jakarta akan menjadi semacam pusat penyusunan kebijakan terkait UMKM di Asia," katanya. Hermawan sekaligus meminta dukungan seluruh pemangku kepentingan terkait UMKM di Indonesia untuk mendukung Jakarta sebagai pusat penyusunan kebijakan UMKM yang paling diperhitungkan baik di Asia maupun dunia. Penulis: Pramdia Arhando Julianto Editor: Aprillia Ika Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/06/29/180000126/jakarta.bersiap.menjadi.pusat.penyusunan.kebijakan.umkm.asia Bisnis.com, BALI - Turis asing yang berlibur ke Bali umumnya menyukai menetap di penginapan berkonsep rumah atau homestay selama beberapa hari.
Gusti Ngurah Agus Adi Putra, pemilik dari Yuliati House, mengatakan homestay merupakan rumah masyarakat di Bali yang bisa disewa oleh wisatawan asing dengan tujuan bisa mengenal adat istiadat setempat. Biasanya, menurutnya, wisatawan yang ramai berkunjung ke Bali saat peak season yakni bulan Juli hingga Agustus. "Karena summer bulan Juli-Agustus, Amerika dan Eropa kan mereka liburan panjang. Kebanyakan Eropa, Jepang, sekarang mulai China," ujarnya kepada Tim Liputan Lebaran Jawa Bali, Senin (26/6/2017) malam. Rerata para wisatawan asing yang menginap di homestay ini selama 3 hari hingga 4 hari dan bahkan ada yang mencapai 10-15 hari. Untuk wisatawan domestik sendiri datang berkunjung ke Bali pada liburan akhir tahun yakni dari pertengahan Desember hingga Januari. "Kalau turis asing kebanyakan mereka long stay dibandingkan turis domestik," kata Ngurah. Yuliati House bisa menjadi lokasi menginap yang menyenangkan baik bagi turis asing maupun domestik. Homestay Yuliati House terletak di Jalan sukma nomer 10 Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Tim peliput: Agne Yasa, David Eka Issetiabudi, Feri kristianto, Yanita Petriella. Tag : homestay Sumber: http://industri.bisnis.com/read/20170627/12/666407/turis-asing-lebih-suka-menginap-di-homestay TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite Tetap Makanan Tradisional Kadin Indonesia Chris Hardijaya menilai fenomena kue oleh-oleh yang dijual sejumlah selebritas Tanah Air dianggap sebagai pemanis bisnis tersebut.
"Tidak apa, ibaratnya itu mereka (selebritas) sebagai cheerleader (pemandu sorak) saja di bisnis ini, ramai tapi kan sepanjang pertandingan tidak akan terus ramai, jadi sebagai pemanis dan bagus," ucap Chris seperti dikutip Antara, Rabu, 14 Juni 2017. Belakangan, marak selebritas membuka bisnis kue oleh-oleh kekinian seperti Bandung Makuta oleh Laudya Cynthia Bella, Jogja Scrummy oleh Dude Herlino, Medan Napoleon milik Irwansyah, Bosang Makassar milik Ricky Harun, Surabaya Snowcake milik Zaskia Sungkar dan banyak lainnya. Kendati menggunakan nama daerah, karakteristik kue yang dijual memiliki kemiripan dari bahan baku, tekstur hingga varian rasa. Chris menilai fenomena selebritas berjualan kue oleh-oleh sebagai tren sesaat untuk guna mendukung citra para artis di dunia hiburan. Namun, diakuinya tren tersebut sebagai inovasi baru, bukan persaingan terhadap bisnis kue tradisional. Pasalnya, kue tradisional biasanya berbahan baku gula, santan, tepung beras dan kelapa, bukan tepung seperti yang kebanyakan dijual selebritas. "Itu bukan persaingan, tapi inovasi yang bersifat baru. Produknya memang nomor dua, karena nama merekalah yang dijual," ujarnya. Chris menuturkan, karena sifatnya yang sesaat, ia ragu bisnis kue oleh-oleh selebritas akan bertahan lama. Hal itu merujuk pada bisnis serupa di masa lalu. "Artis itu dasarnya bukan di bisnis kue, bentar-bentar juga hilang. Kalau artisnya meredup, brand kuenya juga hilang, biasanya begitu," tuturnya. Sumber: https://bisnis.tempo.co/read/news/2017/06/14/089884540/kue-oleh-oleh-selebritas-dianggap-tren-sesaat JAKARTA, KOMPAS.com - Para pengemudi GrabCar mengakui adanya kecurangan yang mereka lakukan. Kecurangan dilakukan dengan mengabaikan order dari penumpang.
Seorang pengemudi GrabCar, Setyo, mengatakan, sistem yang diterapkan manajemen Grab mewajibkan pengemudi mengambil semua order yang masuk. Order tersebut kadang-kadang merugikan pengemudi sehingga mereka mengabaikannya. Namun Setyo mengatakan, dia tetap berusaha untuk tidak menurunkan performa demi mendapat bonus. "Setiap order yang masuk harus kami ambil, padahal order itu merugikan kami karena kondisinya macet, harganya terlalu murah sehingga kami itu kadang diajak akal-akalan. Akal-akalan itu mendiamkan order tapi tidak menurunkan performanya," ujar Setyo saat dihubungi, Rabu (28/6/2017). Mereka tidak menolak tetapi mengabaikan orderan yang dianggap akan merugikan karena di satu sisi mereka tidak mau terlihatnya performanya menurun. Jika performa menurun, mereka tidak berhak dapat bonus. "Kalau kami tidak terima (order), itu menurunkan performa sehingga kami tidak mendapatkan bonus," kata Setyo. Menurut Setyo, kebanyakan pengemudi melakukan hal yang sama agar mereka tidak rugi. Pengemudi GrabCar lain, berinisial A, juga menyatakan hal serupa. "Ada order masuk, misalnya jemputnya jauh, kami pikir daerah sana macet, kami enggak ambil. Jadi kami abaikan pekerjaan itu tapi performa kami enggak turun," kata A secara terpisah. Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, membenarkan adanya sistem tersebut. Performa pengemudi GrabCar akan menurun apabila tidak mengambil order dari penumpang. "Kalau untuk orderan kan mereka (pengemudi) otomatis dapat dari sistem pada saat mereka mengambil. Jadi misalnya mereka menolak atau di-reject sama pihak customer-nya, itu berpengaruh terhadap performa mereka," kata Ridzki saat dihubungi. Sejumlah pengemudi GrabCar berunjuk rasa di depan kantor Grab Indonesia yang berlokasi di Maspion Plaza, Pademangan, Jakarta Utara, Selasa kemarin pagi hingga siang. Mereka memprotes akunnya sebagai mitra pengemudi GrabCar yang tiba-tiba di-suspend atau diputus kemitraannya oleh pihak Grab sejak Senin siang. Ridzki menyebutkan langkah memutus hubungan kemitraan dengan sejumlah pengemudi GrabCar sudah sesuai dengan prosedur. Ridzki menjelaskan, sebelum memutus hubungan kemitraan dengan ratusan pengemudi, tim khusus manajemen telah terlebih dahulu menyelidiki dugaan kecurangan tersebut. "Kami sampaikan bahwa mitra pengemudi GrabCar yang diberhentikan sementara telah terbukti bersalah melakukan perbuatan curang yang melanggar kode etik mitra pengemudi Grab," kata Ridzki melalui keterangan tertulis pada Selasa sore. Penulis: Nursita Sari Editor: Egidius Patnistik Sumber: http://megapolitan.kompas.com/read/2017/06/28/11425531/pengemudi.grabcar.akui.curang.dengan.abaikan.order.penumpang Kabar24.com, JAKARTA-Uni Eropa telah mengenakan denda 2,42 miliar euro atau US$ 2,72 miliar untuk raksasa teknologi Google, karena dianggap menyalahgunakan dominasinya sebagai mesin pencari dengan memberikan keuntungan ilegal pada layanan belanja sendiri.
"Apa yang Google lakukan adalah ilegal berdasarkan peraturan antimonopoli UE. Perusahaan tersebut menolak kesempatan perusahaan lain untuk bersaing dalam hal berinovasi," kata Margrethe Vestager, komisaris Persaingan Usaha Eropa, dalam sebuah pernyataan. "Dan yang terpenting, ini membatasi konsumen Eropa dalam menentukan pilihan layanan dan inovasi, " tambahnya. Brussels telah memberikan waktu kepada raksasa teknologi AS itu selama 90 hari untuk mengubah model bisnisnya untuk Google Shopping, atau menghadapi denda ebih lanjut. Vestager menduga Google menaikkan layanan belanjanya ketika ada opsi lain yang mungkin memiliki kesepakatan lebih baik. Menanggapi hal tersebut, Google mengatakan "dengan hormat" tidak setuju dengan keputusan tersebut. "Kami akan meninjau kembali keputusan Komisi Eropa secara rinci," kata Kent Walker, wakil presiden dan penasihat umum perusahaan tersebut, dalam sebuah pernyataan. Google berkeras bahwa itu "iklan belanja, menghubungkan pengguna dengan ribuan pengiklan, besar dan kecil, dengan cara yang berguna untuk keduanya." Denda tersebut memecahkan rekor Uni Eropa sebelumnya untuk kasus monopoli terhadap produsen chip AS Intel sebesar 1,06 miliar euro. Kasus ini, yang diluncurkan pada tahun 2010, merupakan satu dari tiga hal yang melawan Google dan beberapa diantaranya terhadap perusahaan-perusahaan AS Dalam kasus Google lainnya, UE sedang memeriksa layanan iklan AdSense Google dan perangkat lunak ponsel Android-nya. Sumber: http://kabar24.bisnis.com/read/20170628/19/666523/ue-denda-google-senilai-us272-miliar?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter Tag : google Pada tanggal 16 Juni 2017, startup penyedia layanan peer-to-peer (P2P) lending Crowdo telah resmi terdaftar sebagai salah satu dari sekian perusahaan keuangan swasta yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tindak lanjut ini terkait aturan POJK Nomor 77/POJK.01/2016 mengenai pelaporan layanan pinjam-meminjam uang berbasis teknologi informasi di Indonesia.
General Manager Crowdo Cally Alexandra mengungkapkan bahwa pencapaian ini mendorong perusahaannya agar berupaya lebih baik lagi dalam memberikan layanan finansial kepada para konsumen Indonesia. “Terdaftarnya Crowdo di OJK memperkuat legitimasi perusahaan dan menunjukkan bahwa kita benar-benar menjaga dan melindungi kepercayaan konsumen, dengan cara mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh OJK,” ungkap Cally. Ia berharap hal ini dapat membantu Crowdo dalam memperluas layanannya ke jaringan komunitas Usaha Kecil dan Menengah (UKM), sekaligus berpartisipasi menciptakan ekosistem fintech yang sehat di Indonesia. Startup fintech lainnya bakal menyusul CrowdoDengan terdaftarnya Crowdo di OJK, perusahaan tersebut mengikuti jejak sejumlah startup fintech lain yang sudah resmi terdaftar di OJK seperti Koinworks, Modalku, Amartha, dan Investree. Jumlah startup fintech yang terdaftar di OJK bakal makin bertambah, mengingat masih ada beberapa startup lain yang juga mendaftar kepada OJK. Dikutip dari Republika, Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Nonbank OJK Edy Setiadi menyebutkan terdapat 25 startup fintech yang berkonsultasi untuk proses pendaftaran. Namun, di antara sekian banyak perusahaan tersebut, hanya lima belas perusahaan yang sudah resmi mengajukan. “Dari yang mengajukan pendaftaran 15, terdapat 3 yang sudah keluar tanda terdaftarnya (di awal Juni 2017). Sisanya belum mengajukan lagi pendaftaran meskipun sudah kita imbau dan pandu tata cara pendaftarannya,” ujar Edy. Sumber: https://id.techinasia.com/crowdo-resmi-terdaftar-di-ojk JAKARTA, KOMPAS.com - Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menyebutkan langkah memutus hubungan kemitraan dengan sejumlah pengemudi GrabCar sudah sesuai dengan prosedur.
Hal ini disampaikan Ridzki untuk menanggapi aduan ratusan pengemudi GrabCar yang mengaku diputus hubungan kemitraan secara sepihak lalu dan berunjuk rasa di depan kantor Grab Indonesia, Gedung Maspion Plaza, Pademangan, Jakarta Utara, Selasa (27/6/2017) siang. "Kami sampaikan bahwa mitra pengemudi GrabCar yang diberhentikan sementara telah terbukti bersalah melakukan perbuatan curang yang melanggar kode etik mitra pengemudi Grab," kata Ridzki melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Selasa sore. Ridzki menjelaskan, sebelum memutus hubungan kemitraan dengan ratusan pengemudi, tim khusus manajemen telah terlebih dahulu menyelidiki dugaan kecurangan tersebut. Ridzki menyayangkan unjuk rasa para mantan mitra pengemudi di kantor Grab karena sebelumnya sudah dibuka jalur komunikasi jika ingin penjelasan dari pihak manajemen. "Tetapi, sebagian dari mitra pengemudi memilih untuk berkumpul secara tidak sah dan hampir melakukan tindakan anarkis di Maspion Plaza yang membuat kami harus segera membubarkan, yang mana diminta juga oleh pihak gedung," tutur Ridzki. Penulis: Andri Donnal Putera Editor: Ervan Hardoko Sumber: http://megapolitan.kompas.com/read/2017/06/27/16314711/grab.sebut.ratusan.pengemudi.yang.kena.suspend.terbukti.curang. |
News Archives
August 2021
News CategoriesAll Ekonomi Entrepreneur Finance Hukum/Peraturan Human Resources Profile Inspirasi Technology Umkm Umum |