JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menganggap Indonesia sudah saatnya melaksanakan kebijajan redenominasi atau penyederhanaan mata uang rupiah.
Terlebih, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I tahun 2017 mencapai 5,01 persen. "Justru pada saat kondisi inflasi yang rendah dan kondisi ekonomi yang terjaga, karena ekonomi kita kan tumbuh 5,01 persen. Kita lihat bahwa ekonomi kuartal pertama 2017 dibanding kuartal pertama 2016 atau kuartal keempat 2016, sudah lebih baik," kata Agus, di kantornya di kawasan Jakarta Pusat, Senin (29/5/2017) malam. Dia menjelaskan, sudah ada rancangan undang-undang redenominasi mata uang ke dalam Prolegnas 2017. Hanya saja, pihak legislatif memandang hal itu belum merupakan prioritas. Sejauh ini rancangan undang-undang (RUU) yang diterima untuk dibahas pada Prolegnas 2017 adalah yang terkait penerimaan negara. "Kalau dari sekarang sampai akhir tahun ada kemungkinan untuk kami memasukkan RUU redenominasi mata uang, kami pasti ingin masukan. Tapi sekarang tahapannya ada di Menkumham dan Menkeu," kata Agus. Di sisi lain, dia menegaskan kebijakan redenominasi mata uang bukanlah pemotongan nilai mata uang. Dia menjelaskan, redenominasi mata uang merupakan langkah untuk menentukan ulang jumlah angka mata uang dan secara bersamaan harga barang dan jasa juga harus disebutkan ulang. Agus juga menjelaskan, sedianya ada 18 pasal di dalam RUU redenominasi mata uang. "Kami merekomendasikan, karena redenominasi ini baik untuk reputasi ekonomi Indonesia dan juga efisiensi dan akuntabilitas. Jadi ini bisa jadi suatu yang bisa dipertimbangkan untuk dibahas, saya ingatkan lagi, redenominasi butuh transisi 7-8 tahun," kata Agus. Penulis:Kurnia Sari Aziza Editor:Bambang Priyo Jatmiko Sumber:http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/05/30/113016926/bi.ekonomi.membaik.sudah.waktunya.redenominasi.rupiah
0 Comments
NEW YORK, KOMPAS.com - Bill Gates, mendiang Steve Jobs, Richard Branson, dan Mark Zuckerberg memiliki beberapa kesamaan. Selain mereka adalah miliarder, mereka membangun kekayaannya dari nol.
Oleh karena itu, perjalanan hidup mereka hingga mencapai kesuksesan seperti saat ini banyak dijadikan inspirasi oleh banyak orang. Mereka pun tidak pernah sungkan untuk berbagi pengalaman dan tips sukses kepada khalayak. Mengutip CNBC, Minggu (28/5/2017), ada beberapa rahasia sukses Gates, Jobs, Branson, dan Zuckerberg yang patut Anda contoh. Meski beberapa di antaranya sangat sederhana, namun kebiasaan dan sikap itu terbukti menjadi kunci kesuksesan mereka. 1. Richard Branson: Jangan takut bermimpi Menurut Branson, bermimpi adalah berkah terbesar bagi manusia. Pasalnya, berawal dari mimpi, muncullah aspirasi, inovasi, perubahan, dan dunia semakin maju dan berkembang. "Manfaat bermimpi jauh melampaui risiko yang ditakuti, karena nilai dari bermimpi tidak hanya diukur dari hasil, namun inspirasi yang datang dari perjalanan untuk mencapai mimpi itu," ujar Branson. 2. Steve Jobs: Perhatikan detail Jobs memiliki reputasi sebagai sosok yang keras pada bawahan, namun reputasi ini sebenarnya merupakan hasil dari obsesi Jobs akan kesempurnaan. Jobs pun kabarnya sangat memperhatikan hal-hal secara mendetil. "Orang-orang menyebut dia (Jobs) tak punya hati, menurut saya malah ia memiliki hati yang sangat besar. Ia sangat peduli dan hatinya sangat besar hingga tidak tahan ketika ada sesuatu yang tak benar," kata Kara Swisher, penulis buku "Tools of Titans." 3. Mark Zuckerberg: Cepat minta maaf ketika ada kesalahan Setelah konten yang sensitif secara emosional dihapus oleh algoritma regulasi konten Facebook pada awal tahun ini, Zuckerberg buru-buru minta maaf. Menurut pakar kepemimpinan, permintaan maaf dari seoramg CEO akan menambah kredibilitasnya. "Kami melihat adanya konten kebencian dalam debat politik dari dua sisi, kami menghapus akun dan konten yang seharusnya tak dihapus dan membiarkan konten yang sepatutnya dihapus. Ini sangat berat bagi saya, karena saya sering setuju dengan kritik yang menyatakan bahwa kita melakukan kesalahan," tutur Zuckerberg. 4. Bill Gates: Beramal Gates dalam pidatonya di Harvard University beberapa tahun lalu menyatakan, sang ibu sangat bangga ketika ia diterima di universitas bergengsi itu. Ibu Gates pun tak pernah berhenti mendorong sang putra untuk melakukan banyak hal bagi sesama. "Beberapa hari sebelum pernikahan saya, Ibu mengadakan acara pranikah di mana ia membacakan sebuah surat tentang pernikahan yang ditulisnya untuk Melinda (istri Gates). Ibu saya sudah sangat sakit karena kanker saat itu, tapi ia melihat kesempatan untuk memberikan pesan, bahwa apa yang diberikan kepada orang lain sangatlah berharga," ungkap Gates. Orang terkaya di dunia itu pun mendengarkan sang ibu. Ia mendirikan The Guving Pledge, gerakan para miliarder untuk mendonasikan lebih dari separuh kekayaan mereka. Gates juga mendirikan yayasan Bill and Melinda Gates Foundation yang bekerja untuk mengentaskan anak-anak dari kemiskinan ekstrim. Penulis:Sakina Rakhma Diah Setiawan Editor:M Fajar Marta SumberCNBC, Sumber:http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/05/29/173530126/rahasia.sukses.bill.gates.steve.jobs.richard.branson.dan.mark.zuckerberg JAKARTA. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menjalin kerjasama dengan sejumlah bank pelat merah / BUMN untuk memfasilitasi pembiayaan kepada industri kreatif.
Deputi Akses Permodalan Bekraf, Fadjar Hutomo mengatakan saat ini bank yang telah diajak kerja sama antara lain PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank BNI Syariah, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT Bank BRI Syariah dan PT Mandiri Tbk. Fadjar mengatakan, kerjasama yang dilakukan adalah sebatas mempertemukan para pelaku industri kreatif dengan industri perbankan. "Untuk kerjasama ini masih sebatas pengelolaan keuangan bagi syariah maupun konvensional. Karena penyaluran itu lebih dilakukan oleh bank itu sendiri," kata Fadjar kepada KONTAN, Rabu (8/3). Sebagai contoh saja, Bekraf mencatat hingga akhir tahun 2016 sejumlah bank yang aktif menyalurkan kredit ke industri kreatif antara lain BNI sekitar Rp 500 miliar Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke sektor ekonomi kreatif. "Kalau BRI itu malah sudah Rp 3 triliun - Rp 4 triliun (KUR) yang sudah disalurkan ke ekonomi kreatif," ujarnya. Wakil Kepala Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI, Bambang Setyatmojo mengatakan pihaknya pun sudah menyalurkan pembiayaan ke sektor kreatif di luar KUR. "Untuk segmen UMKM ke sektor ekonomi kreatif per Februari 2017 BNI sudah salurkan Rp 2,5 triliun," ujar Bambang. Selain itu, BRI Syariah juga mengamini bahwa pihaknya dalam waktu dekat akan mulai menyalurkan pembiayaan kepada usaha kreatif binaan BEKRAF, khususnya yang berbasis syariah. "Kita sudah ada rencana pembiayaan ke usaha kreatif binaan BEKRAF, nantinya pembiayaan tersebut masuk ke segmen mikro BRI Syariah," ujar Sekretaris Perusahaan BRI Syariah, Indri Tri Handayani. Secara terpisah, Wakil Kepala Bekraf Ricky Joseph Pesik menyebut bank plat merah yang tercatat melaporkan penyaluran kredit ke sektor ekonomi kreatif cukup besar adalah Bank Mandiri. "Bank Mandiri sudah Rp 4 triliun ke 16 subsektor ekonomi kreatif. Mungkin BRI sebentar lagi (di luar KUR)," katanya. Ke-16 subsektor ekonomi kreatif itu adalah aplikasi dan pengembangan game, arsitektur dan desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fesyen, film, animasi video, fotografi, kriya (kerajinan tangan), kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, televisi dan radio. "Tapi mayoritas masih di fesyen, kriya dan kuliner," katanya. Sebagai informasi saja, sebelumnya pada akhir Februari 2017 lalu Bekraf telah menggelar program Bekraf Financial Club yang bertujuan untuk meningkatkan permodalan bagi pelaku ekonomi kreatif. Fadjar menyebut, diharapkan lewat program tersebut perbankan dapat memahami karakteristik bisnis serta potensi ekonomi di setiap sub sektor. Selain itu, pada November 2016 Bekraf juga telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 500 miliar yang disebut Dana Ekonomi Kreatif (DEKRAF) sebagai akses permodalan industri kreatif. Diharapkan dana tersebut dapat tuntas terserap pada tahun ini. "Skemanya melalui pembiayaan perbankan konvensional maupun syariah," ujarnya. Reporter Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang Editor Adi WikantoINDUSTRI KREATIF Sumber:http://peluangusaha.kontan.co.id/news/umkm-kreatif-semakin-mudah-dapat-kredit-modal-bank JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor's (S&P) telah memberikan predikat investment grade. S&P juga menaikkan peringkat Indonesia pada level BBB-/stable outlook per 19 Mei 2017.
Lalu, apa sebenarnya manfaat predikat investment grade alias layak investasi tersebut bagi Indonesia? Sesuai namanya, predikat itu akan mempermudah Indonesia dalam menjaring investasi, khususnya investasi asing. "Dalam hal dampak, yang paling signifikan adalah arus investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) dalam tahun-tahun ke depan," ujar Gundy Cahyadi, ekonom DBS untuk Indonesia, Thailand, dan Filipina dalam laporannya tertulisnya, Jumat (19/5/2017). Gundy menjelaskan, derasnya arus investasi asing ke Indonesia pasca disematkannya predikat investment grade dapat terus terjadi asalkan stabilitas tetap terjaga. Selain itu, fundamental pertumbuhan ekonomi juga membaik dan komitmen pemerintah untuk melakukan reformasi tidak kendur. Sementara itu, ekonom Taye Shim dan Giovanni Dustin dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyatakan, penyematan predikat layak investasi terhadap Indonesia diekspektasikan bakal memberi dampak positif berupa aliran investasi masuk ke Indonesia. Menurut Shim dan Dustin, mengantongi predikat investment grade memungkinkan Indonesia mengakses basis investor yang lebih luas. "Peningkatan rating ini seharusnya mendorong valuasi lebih tinggi. Kami ekspektasikan konsumen dan perbankan menjadi sektor yang diuntungkan paling kuat, sejalan penguatan rupiah dan lingkungan bunga rendah dapat memperbaiki daya beli masyarakat, serta biaya dana yang lebih murah," jelas Shim dan Dustin. Kepala ekonom PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Winang Budoyo menyebut, salah satu dasar pertimbangan S&P menaikkan predikat Indonesia menjadi investment grade adalah terkait upaya pemerintah untuk menyehatkan APBN. Menurut Winang, predikat investment grade akan berpengaruh positif bagi investor. Ia memberi contoh adalah investor di pasar surat berharga alias obligasi. "Kita lihat kalau roadshow, banyak yang minat terutama ke dana pensiun. Sering terganjal aturan untuk masuk ke dana pensiun. Sebelumnya ada yang terganjal, sekarang membuka pasar yang lebih besar," tutur Winang. Lembaga Rating Moody's Investors Service memperbaiki outlook rating kredit Indonesia dari stabil menjadi positif. Perbaikan rating ini dipicu menurunnya dampak kerentanan ekonomi dunia pada perekonomian Indonesia. Moody's menilai kebijakan yang diambil berbagai otoritas di Indonesia cukup efektif dalam meredam dampak gejolak ekonomi dunia. Moodys menambahkan, reformasi kebijakan subsidi BBM dan penguatan manufaktur pengganti impor juga turut memperkuat posisi ekonomi domestik Indonesia. Bila hal ini berlanjut, Moody’s membuka kemungkinan perbaikan rating lebih lanjut.(Kompas TV)Penulis: Sakina Rakhma Diah Setiawan Editor: Aprillia Ika Sumber:http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/05/20/093000426/apa.sebenarnya.manfaat.investment.grade.bagi.indonesia. JAKARTA, KOMPAS.com - Para pemilik dana di Indonesia harus rela isi rekeningnya diketahui oleh aparat pajak. Lembaga keuangan bahkan harus memberikan laporan secara berkala kepada aparat pajak, dan harus siap memberikan informasi jika sewaktu-waktu aparat pajak meminta informasi tentang seorang nasabah.
Peraturan sebelumnya, informasi tentang dana nasabah hanya bisa diketahui oleh aparat pajak setelah mendapatkan izin dari Menteri Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan. Dalam aturan terbaru, informasi dana nasabah dapat diketahui langsung oleh aparat pajak ke lembaga keuangan. Ketentuan ini tertuang dalam Peraturan Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2017 tentang Akses Informasi Keuangan untuk Kepentingan Perpajakan. Peraturan yang diteken oleh Presiden Joko Widodo pada 8 Mei 2017 ini perlu diketahui oleh semua para pemilik dana. Berikut ini rangkuman aturan Akses Informasi Keuangan yang perlu diketahui, mengutip keterangan kantor presiden. 1. Akses Informasi Keuangan ini berlaku terhadap semua entitas lembaga keuangan keuangan dan non lembaga keuangan. Di jajaran lembaga keuangan ialah perbankan, pasar modal, dan asuransi. Lembaga keuangan non keuangan atau entitas lainnya ialah pengelola akun keuangan seperti perseroan terbatas dan yayasan, persekutuan atau trust, lembaga simpanan, kustodian, dan entitas investasi. 2. Nasabah yang dapat dilaporkan profil keuangannya ialah warga negara Indonesia maupun warga negara asing yang bekerja atau berbisnis di Indonesia. 3. Informasi yang wajib dilaporkan oleh LK secara otomatis dan periodik, tanpa didahului permintaan ialah: a. Identitas pemegang rekening keuangan; b. Nomor rekening keuangan; c. Identitas lembaga jasa keuangan; d. Saldo atau nilai rekening keuangan; dan e. Penghasilan yang terkait dengan rekening keuangan Baca juga: Empat Tipe Wisatawan Indonesia Dilihat dari Sisi Kantongnya 4. Mekanisme pelaporan informasi keuangan secara otomatis kepada DJP dilakukan dengan cara: a. secara elektronik melalui Otoritas Jasa Keuangan, untuk LJK; dan b. non-elektronik (langsung kepada DJP sepanjang mekanisme elektronik belum tersedia), untuk LJK Lainnya dan Entitas Lain. 5. Batasan saldo atau nilai rekening keuangan yang wajib dilaporkan secara otomatis untuk kepentingan internasional mulai dari 250.000 dollar AS atau Rp 3,25 miliar. Sedangkan untuk kepentingan perpajakan domestik mulai dari Rp 500 juta. Anda yang memiliki dana di bawah batasan ini, tidak perlu takut karena Anda tidak akan dilaporkan ke direktorat jenderal pajak. 6. Akses informasi keuangan yag diberikan kepada aparat pajak ini bertujuan untuk menggali sumber pajak dalam negeri dan untuk kerjasama informasi keuangan antar negara anggota G-20. Jika presiden tidak mengeluarkan peraturan ini, Indonesia akan terkucil dari negara G-20 karena menjadi tempat penyimpanan dana-dana illegal di dunia. Jadi jangan takut dengan ketentuan akses informasi keuangan ini. Sebab di berbagai belahan dunia manapun dana Anda bisa diintip oleh aparat pajak, sejalan dengan berlakunya pertukaran informasi data keuangan Automatic Exchange of Information (AEoI). EditorAprillia Ika SumberHaloMoney.co.id, Sumber:http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/05/20/090000326/takut.rekening.diintip.aparat.pajak.ketahui.dulu.6.fakta.penting.ini Saya agak terkekeh-kekeh mendengar cara seorang-- maaf, kebetulan sudah agak tua -- dalam memahami slide yang tercecer dari materi pelatihan yang saya berikan. Slide itu berisi dua gambar. Satu adalah gambar pedangdut legendaris Rhoma Irama dan di sebelahnya ada Ratu ngebor yang pernah top pada awal tahun 2000. Keduanya pernah heboh bertengkar membuat ramai pemberitaan.
Membaca slide itu, kebetulan ia datang sehari setelah saya bicara, ia pun mulai melantur: “Bisnis kita tidak ada hubungannya dengan dangdut!” Ia tentu benar. Siapa yang bilang bisnisnya terkait dengan dangdut? Namun belakangan saya agak paham, maaf, sudah terlalu banyak orang yang seperti ini. Sensitif, dan ujug-ujug. Akibatnya: Mereka kesulitan membaca fenomena-fenomena baru. Semua hal baru ditafsirkan “as it is,” dengan kacamata lama. Faktanya, kedua gambar itu hanyalah sebuah ilustrasi yang menggambarkan tentang pertarungan business model. Bahkan menurut saya, Indonesia beruntung, pernah diberi contoh yang begitu gamblang untuk memahami perubahan yang kini kita sebut sebagai disruption. Apakah itu model pertarungan dalam industri entertain (royalti vs hiburan), pelayanan kesehatan, transportasi, pendidikan, retail, teknologi ruang angkasa, otomotif maupun energi. Ya, kita sudah dibukakan mata untuk belajar jauh sebelum digital disruption menjadi fenomena besar yang mampu menggulung perusahaan-perusahaan besar, bahkan bangsa-bangsa besar. Untuk mudahnya saya ajak anda menyimak disruption dalan sektor energy melalui business model yang mengakibatkan harga migas dunia jungkir balik. Bukan Sekadar Shale Oil Belakangan ini kita dikejutkan oleh kedatangan Raja Salman dari Saudi ke negri ini. Bagi saya, kunjungan itu sebenarnya juga merupakan simbol dari pertempuran business model. Anda tahu bukan, bahwa bersama 12 negara anggota OPEC lainnya di masa lalu, Saudi telah menjadi penentu harga minyak dunia. Dengan membatasi produksi dan kesempatan menetapkan harga, sejak awal abad 20 Saudi dan negara-negara OPEC menikmati harga minyak yang aduhai. Di awal abad 21 saat populasi meledak bertambah satu miliar jiwa untuk setiap 10-12 tahun, harga Minyak mentah pun bergerak naik dari sekitar USD 50 (2004) menjadi USD 120. Ini benar-benar amat memusingkan presiden SBY yang pro subsidi karena subsidi telah menggerus segala kemampuan pemerintah untuk mengembangkan sektor-sektor lainnya. Tetapi syukurlah keperkasaan negara-negara anggota OPEC itu hanya bisa bertahan hingga tahun 2013-2014. Kekuatan membentuk harga itu tiba-tiba rontok, dengan hadirnya tiga kekuatan baru: Rusia, Amerika Serikat dan China. Rusia menjadi pemasok migas yang sama besarnya dengan negara-negara OPEC dan terus meningkatkan produksinya membanjiri pasar migas dunia. Rusia menjadi pengacau bagi OPEC dan Saudi. Amerika sendiri memilih untuk membuka keran produksi dari teknologi fracking yang selama ini dilarang karena menimbulkan dampak kerusakan lingkungan. Teknologi fracking inilah yang menghasilkan shale gas dan shale oil. Pasokan berlebih dari dua negara raksasa itu saja sudah cukup mengguncang dunia, sehingga perlahan-lahan harga minyak dunia turun kembali ke bawah USD 100, bahkan hingga menyentuh USD 50 saat ini. Tetapi yang membuat harga minyak mentah itu turun bukan hanya itu. Ada Negara lain yang bertarung dengan business model lain. Dan Negara itu bukanlah negri produsen, melainkan konsumen terbesar: Tiongkok. Apa yang dilakukan Tiongkok benar-benar membuat dunia energy disrupted. Tiongkok dengan caranya sendiri, sejak sepuluh tahun yang silam diam-diam sudah membangun kerjasama dengan Negara-negara miskin pemilik tambang di manca Negara, khususnya di Benua Afrika. Tiongkok membangun infrastruktur besar-besaran: Pelabuhan, Jalan, Penerangan dan sebagainya. Setelah itu Tiongkok berhasil menguasai konsesi-konsesi tambang migas di hampir semua negara Afrika dan membawanya pulang. Akibatnya pasokan migas dunia semakin berlimpah dewasa ini, meski Saudi Arabia masih menjadi produsen yang besar (9 juta barel/tahun), iq bukan lagi yang terbesar. Amerika Serikat (11 juta barel) dan Rusia (10 juta barel). Demikianlah, dengan business model yang berbeda. Tiongkok tengah membangun pabrik semen, baja, otomotif, kereta api, permesinan, pupuk dan sebagainya dengan standar kelas dunia yang membuat industri-industri itu terdisrupsi di sini. Pelabuhan-pelabuhan besar tengah dibangun Tiongkok di manca negara, dari Srilanka, Indonesia, Vietnam sampai ke Negara-negara eks Uni Soviet. Selain itu, karena pupuk berhubungan dengan gas, maka kini industri pupuk kita pun tengah memasuki gejala disruption. Apa akibatnya? Ya, kemampuan branding atau mengkomando harga premium hilang sudah, incumbents pun jungkir balik dan dituntut melakukan self disruption, atau ia akan punah sekalian dan berteriak-teriak di depan istana meminta perlindungan atas jumlah tenaga kerja yang akan kehilangan job dalam waktu dekat. Jadi Bagaimana Si Ratu Ngebor? Kembali pada orangtua yang mempersoalkan slide saya tadi, sebenarnya sederhana sekali baginya kalau ia mau memahami business model. Cukup terbuka, mau belajar. Business model adalah cara manusia, perusahaan, daerah atau negara dalam mencari uang, dalam melakukan pengembangan usaha. Itu saja. Rhoma Irama, sang legendaris, popular karena lagu-lagu ciptaannya, lirik dan musiknya, serta kualitas suara. Pada masanya, begitulah model bisnis dalam industri musik. Kalau tak bisa mencipta lagu sendiri, seorang artis harus punya hubungan yang dekat dengan pencipta lagu untuk masuk ke dapur rekaman, lalu meraih Golden Record, dan mendapatkan royalty. Muncul di televisi, saat itu, bukanlah penghasilan yang penting bagi para musisi. Televisi di mana-mana lalu membayar artis seadanya, karena bagi artis, pemunculan di televisi adalah promosi. Keadaan itu berbeda benar dengan sekarang. Dan bagi saya, pertempuran antara keduanya (Rhoma vs Inul) yang heboh antara tahun 2003-2004 mengawali pertempuran antarbisnis model dalam industri ini. Saat itu, dunia tengah bergeser menuju digital disruption yang mengakibatkan toko-toko kaset (CD) terpaksa ditutup dan para musisi bolak-balik ke gedung DPR meminta perlindungan dari pembajakan. Inul di sisi lain tak mempunyai akar dalam menciptakan lagu. Ia hanya bisa menari eksotis. Alih-alih bertarung dalam Golden Record, Inul memfokuskan dirinya dalam panggung hiburan dan membiarkan rekamannya diperjualbelikan secara bebas tanpa royalty. Business Model Inul Daratista adalah panggung hiburan, persis seperti apa yang dilakukan artis-artis tenar dunia hari ini melalui panggung Youtube. Jadi, dengan segala hormat, mari kita buka mata bahwa hari ini negara-negara sekalipun tengah bertarung melalui business model. Bukan soal mengajarkan Anda bahwa perusahaan berhubungan dengan dangdut atau goyang ngebor. Hari Selasa kemarin dalam Rakornas Pariwisata, Saya pun menyatakan hal serupa bagi industri ini di era disruption. Dalam industri pariwisata pertarungan antarbangsa ini akan sarat dengan business model. Saya senang karena Indonesia diberi menteri Pariwisata yang paham betul makna digital disruption. Maka itu lah Menteri Arif Yahya mempunyai program 100.000 homestay sebagai wujud pelaksanaan sharing economy. Jadi sekali lagi, harap maklum, persaingan abad ini sudah bukan lagi antar-merek seperti yang santer kita saksikan di abad lalu antara Coke vs Pepsi, atau antara Kacang Garuda vs Dua Kelinci. Melainkan pertarungan antara Business Model itu. Silahkan direnungkan untuk menghadapi masa-masa sulit di era disruption ini. Saya tentu dengan senang hati menerima Anda untuk berdiskusi di Rumah Perubahan. Selamat bertarung. Oleh: Rhenald kasali (@rhenald_kasali) Sumber:http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/05/20/072249126/pertarungan.business.model.bukan.antarmerk.atau.antarbangsa Sebagai bidan yang pernah ditugaskan untuk memberikan jasa kesehatan di wilayah pelosok di Indonesia, perjalanan Ati Pujiastuti sering kali sangat menyiksa, terutama saat musim hujan. Pernah dia tergelincir di jalan berlumpur yang tak jauh dari tepi tebing. Pernah juga dia kehilangan pijakannya saat menyeberangi sungai yang deras dan harus berpegangan pada sebuah batu besar sampai bantuan datang.
Ati juga beberapa kali dia terjatuh dari sepeda motor di jalan beraspal. Semua itu dia sampaikan kepada Melinda Gates sebagai co-chair The Bill & Melinda Gates Foundation dengan wajah yang tetap berseri, saat dia melanjutkan cerita bahwa tidak ada bidan lain yang berhasil bertahan ditugaskan di wilayah ini selama kurun waktu yang dirinya jalani. Melinda sempat menyambangi Indonesia pada 21-24 Maret 2017 silam. Salah satu alasan kunjungannya adalah karena tertarik mempelajari keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia. Salah satu agendanya adalah bertemu dengan Ati di Yogyakarta. Ati melanjutkan ceritanya kepada Melinda yang diterbitkan di blog medium.com. Pertama kali tiba di desa terpencil tersebut, malaria sedang merajalela. Namun tidak ada fasilitas kesehatan di sana. Warga di daerah tersebut masih sulit menerima orang asing yang bukan berasal dari daerah mereka. Tapi hanya butuh beberapa tahun, Ati berhasil mendapatkan kepercayaan masyarakat dan menjadi bagian penting dalam kehidupan warga di desa tersebut. Ati tak mampu membendung air mata yang membasahi matanya saat dia harus mengucapkan selamat tinggal kepada warga desa untuk pindah tugas ke daerah lain. Bagian yang paling luar biasa dari cerita Ati yang disampaikan adalah, semua pengalaman tersebut seperti biasa saja. Kondisi masyarakat dunia tampak jauh lebih sehat daripada sebelumnya. Sebagian besar disebabkan oleh ratusan ribu pekerja kesehatan di garis depan yang begitu bersikeras berpikir bahwa tidak ada tempat di bumi ini yang terlalu miskin, terlalu jauh, atau terlalu berbahaya untuk dijangkau untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Di Indonesia dan di seluruh bagian dunia lain, petugas kesehatan seperti Ati telah membantu mengurangi tingkat kematian ibu melahirkan dan secara dramatis mengurangi jumlah anak yang meninggal sebelum ulang tahun kelima mereka. Menurut perkiraan terbaru, sekitar 81% anak-anak Indonesia sudah sekarang di vaksinasi terhadap sejumlah penyakit paling mematikan di masa anak-anak. Tapi di Indonesia, seperti di banyak negara berkembang, kemajuannya tidak merata. Dan sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kemajuan tersebut, petugas kesehatan sekarang berfokus pada salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan fasilitas kesehatan bagi perempuan dan anak-anak: memperluas akses terhadap alat kontrasepsi. Meskipun jumlah wanita Indonesia yang menggunakan alat keluarga berencana telah meroket dari 1 dari 10 pada tahun 1950 menjadi saat ini sekitar 1 dari 2, namun masih ada jutaan perempuan di Indonesia yang tidak memiliki akses, informasi, atau pilihan yang sesuai dengan kebutuhan kontrasepsi mereka. Di akhir perjalanan Nyonya Gates di Indonesia, dia bertutur dalam tulisannya bahwa dirinya bertemu dengan tiga wanita hamil yang mengakui bahwa sebenarnya tidak menginginkan kehamilan tersebut. Ati, bertekad menjadi bagian dari solusi tersebut. Saat ini, dia mengelola sebuah klinik kecil di dekat Yogyakarta. Ati memberikan perawatan pra melahirkan, persalinan, memberi vaksin kepada bayi, dan konseling perempuan tentang kontrasepsi. Ketika Gates mengunjunginya di klinik, Ati mengatakan baru saja menerima sertifikasi khusus yang memungkinkannya untuk memasukkan dua bentuk alat kontrasepsi tahan lama: IUD dan implan. Banyak wanita di Indonesia - dan di seluruh dunia - lebih memilih metode kerja lama ini karena ini adalah cara murah dan efisien untuk mencegah kehamilan tanpa bergantung pada klinik atau apotek untuk suntikan atau pil setiap hari. Ati memperkenalkan alat kontrasepsi dengan memberikan secara cuma-cuma untuk penggunaan pertama pada pasiennya. Hanya saja, dia meminta si pasien untuk memberi tahu teman-temannya. Di balik insting kewirausahaannya, Ati tetap membuka tangannya lebar-lebar bagi setiap perempuan yang tidak sanggup membayar jasanya. Bagi Ati, menjadi bidan lebih dari sekadar karier. Ini adalah panggilan. Reporter Rizki Caturini Editor Rizki Caturini NEW YORK, KOMPAS.com - Hanya satu orang wanita asal Asia Tenggara yang masuk daftar orang terkaya di dunia versi majalah Forbes yang dirilis baru-baru ini.
Wanita itu adalah Nguyen Thi Phuong Tao, 46 tahun, CEO dan pendiri maskapai penerbangan murah Vietnam VietJet. Mengutip Forbes, Selasa (21/3/2017), kekayaan Nguyen diestimasikan mencapai 1,8 miliar dollar AS. Lalu, bagaimana jatuh bangun Nguyen merintis VietJet dari nol hingga kini meraup kesuksesan dan kekayaan? Nguyen meluncurkan VietJet, maskapai penerbangan murah pertama di Vietnam pada Desember 2011. Saat itu, ia bersumpah bahwa ia akan mendisrupsi industri penerbangan Vietnam yang kala itu didominasi maskapai penerbangan nasional milik negara. Namun, siapa sangka lima tahun kemudian, VietJet mengoperasikan lebih dari 40 persen penerbangan di Vietnam dan memperoleh pendapatan mencapai 1,2 miliar dollar AS. Pada Februari 2017 lalu, VietJet juga melantai di bursa saham Vietnam. Kesuksesan VietJet membawa Nguyen menjadi satu-satunya miliarder wanita di Asia Tenggara. Tak hanya itu, Nguyen juga merupakan satu dari dua orang terkaya di Vietnam. Nguyen pun merupakan satu dari 56 orang wanita yang masuk dalam daftar 2017 Forbes World's Billionaires yang merintis kekayaannya hingga menjadi miliarder. Separuh dari 56 orang itu berasal dari Asia. Setelah belajar ekonomi dan keuangan di Uni Soviet (kini Rusia) pada era 1980-an, Nguyen memulai bisnis perdagangan komoditas di Eropa Timur dan Asia. 10 tahun lalu, Nguyen kembali ke Vietnam dan mulai berinvestasi di perbankan sebelum berpindah ke sektor properti berupa real estate di Ho Chi Minh City dan resor di Vietnam tengah. Nguyen memperoleh ide untuk mendirikan maskapai berbiaya rendah di Vietnam ketika dirinya masih menjadi trader. Ia memprediksi, permintaan perjalanan udara di tanah kelahirannya akan meningkat. "Saya selalu memiliki tujuan besar dan menciptakan kerja sama besar. Saya tidak pernah melakukan sesuatu dalam skala kecil. Ketika orang-orang berdagang satu kontainer barang, saya sudah ratusan kontainer," ujar Nguyen. Nguyen kemudian mempelajari model bisnis yang dilakukan maskapai berbiaya rendah lainnya, seperti Southwest, Ryan Air, dan AirAsia. Ia memperoleh lisensi untuk memulai VietJet pada tahun 2007, namun tingginya harga minyak membuat peluncuran maskapai itu harus ditunda. Tahun 2010, ia sempat meneken kerja sama patungan dengan AirAsia, namun gagal. Akhirnya, setahun kemudian Nguyen memutuskan untuk mendirikan maskapai penerbangannya sendiri. Nguyen dan sang suami, pengusaha Nguyen Thanh Hung, memiliki saham mayoritas VietJet melalui perusahaan mereka, Sovico Holdings. Awalnya, VietJet menarik perhatian publik lantaran para pramugarinya mengenakan bikini sebagai ajang promosi. Namun, maskapai itu kini berkembang pesat. Dalam dua tahun, VietJet sudah meraup laba dan kini melayani 300 penerbangan per hari, termasuk di dalamnya adalah 63 rute domestik dan beberapa rute internasional. VietJet mengoperasikan 45 unit armada pesawat dan telah menerbangkan lebih dari 35 juta penumpang. Baru-baru ini, VietJet memesan lebih dari 200 unit pesawat kepada Airbus dan Boeing dengan nilai transaksi hampir 23 miliar dollar AS. Meski sudah mencapai kesuksesan, Nguyen tidak berhenti bermimpi dan berambisi. Di tengah persaingan yang ketat, Nguyen tak gentar mengembangkan maskapai penerbangan yang didirikannya itu. "VietJet menargetkan untuk menjadi maskapai penerbangan internasional, tidak hanya lokal," ujar Nguyen. Penulis: Sakina Rakhma Diah Setiawan Editor: M Fajar Marta Sumberwww.forbes.com, Sumber:http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/03/21/185626226/ini.satu-satunya.miliarder.wanita.dari.asia.tenggara R Ratna Purnama
Rabu, 6 Juli 2016 - 01:10 WIB DEPOK - Semua orang di Indonesia sudah tidak asing dengan makanan khas Sumatera Barat bernama rendang. Makanan olahan berbahan dasar daging itu tidak hanya menjadi makanan favorit sebagian besar orang Indonesia, juga pernah dinobatkan sebagai salah satu makanan favorit di dunia. Besarnya pangsa pasar penikmat rendang dilirik oleh Margaretha Sari, 29 tahun. Wanita berjilbab ini mengolah rendan siap saji yang bisa dibawa kemana-mana. Produk olahannya sudah dimakan hingga di puncak Gunung Mount Everest, Himalaya, Nepal. "Jadi ada customer yang beli rendang saya ini untuk travelling. Ternyata dia mau mendaki gunung Everest. Rendang buatan ini kan saya kemas sedemikian rupa sehingga bisa tahan selama sebulan," katanya kepada Sindonews, beberapa waktu lalu. Usaha rendangnya tersebut sudah dirintis sejak dua tahun lalu. Berawal dari hobi berjualan, Etha meyakini jika resep turun temurun rendang keluarganya dapat mengambil hati masyarakat. "Saya pasarkan melalui online shop saja. Meski pengerjaannya masih manual, namun Alhamdulillah permintaan terus meningkat. Apalagi bulan puasa seperti sekarang. Peningkatan permintaannya hingga tiga kali lipat," ungkapnya. Rendang yang dijualnya tak hanya olahan daging sapi melainkan terdapat pula jengkol. Etha pun berkreasi dengan mengolah paru, daging ayam dan jengkol menjadi rendang. "Umumnya yang paling disuka rendang daging sapi disusul rendang paru, kemudian rendang jengkol dan yang terakhir rendang ayam," ucapnya. Pada bulan Ramadhan, dirinya dengan dibantu tiga orang karyawan mampu produksi hingga 500 pak. Dia menyediakan rendang siap saji dalam ukuran 175 gram dan 350 gram. "Untuk harga yang 175 gram dijual Rp45 ribu sedangkan yang besar Rp89 ribu," tutur warga Cilodong itu. Ia mengaku orderan paling banyak datang dari Papua. Bahkan dia pernah mengirim ke Inggris, Korea Selatan dan Belanda. "Orang asing biasanya suka rendang daging, ada juga orang Belanda yang suka jengkol," akunya. Untuk mendapatkan rasa rendang yang nikmat dibutuhkan proses yang tidak sebentar. Proses awalnya dimulai dengan menggiling bumbu rendang kemudian daging dimasak dengan bumbu dan santan hingga total menghabiskan waktu sembilan jam. "Kemudian setelah itu dikeringkan dan dikemas serta divakum agar bisa tahan lama," katanya. Selama Ramadhan hingga menjelang Idul Fitri, dia pun kebanjiran pesanan. Bahkan omzetnya sekarang mencapai Rp100 juta per bulan. "Yang pernah mencoba Pak Idris (Idris Abdul Shomad) yang saat ini menjabat Walikota Depok. Ke depan saya mau buat rendang level pedas," pungkasnya. Sumber:https://ekbis.sindonews.com/read/1122089/36/pengusaha-rendang-di-depok-capai-omzet-rp100-jutabulan-1467717332 Eko Susanto
Sabtu, 18 Februari 2017 - 21:23 WIB SURATINAH, 44, tampak sibuk menjawab pertanyaan dari pengantar maupun orang tua siswa TK Pertiwi Girirejo I Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang yang menanyakan harga boneka khasil karyanya. "Semua boneka ini, saya hafal harganya," kata Suratinah, mengawali pembicaraan dengan Koran SINDO, Yogyakarta, Sabtu (18/2/2017). Satu bangunan rumah tersebut dijadikan showroom berbagai model dan macam boneka dengan berbagai ukuran. Showroom yang diberi nama Tia Panda Collection, Perajin Boneka Tin di Dusun Candi, Desa Sidomulyo, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang. Pada hari libur akhir pekan maupun libur nasional, lokasi itu ramai dikunjungi. Bahkan kini, terkadang ada sejumlah siswa PAUD maupun TK yang datang untuk belajar membuat boneka di rumahnya. Suratinah dan suaminya, Sukaryo, sebelumnya sama-sama bekerja di pabrik pembuatan boneka di Bandung. Namun, seiring terjadinya krisis moneter berdampak pada sejumlah perusahaan melakukan pengurangan karyawan. "Sekitar 1997, kami bersama suami pulang ke sini. Dengan modal Rp5 juta, kami belanjakan bahan membuat boneka," katanya yang akrab dipanggil Mbak Tin ini. Ketika itu, pembuatan boneka dilakukan bersama suaminya. Kemudian usaha yang dirintisnya tersebut lambat laut berkembang. Mereka, kemudian mengajari tetangganya untuk belajar bersama membuat boneka. "Sekarang ini tetangga tetap membuat boneka ada 8 orang yang rata-rata ibu-ibu. Saya mengajari ibu-ibu untuk membuat boneka termasuk siswa maupun mahasiswa yang datang ke sini dengan lkhlas," tuturnya. Dengan seiringnya waktu usaha yang dirintisnya semakin maju, kemudian pernah mengikuti lomba UMKM pada 2007 dan mendapatkan juara pertama. Semenjak itu, tawaran untuk menjadi pembicara berdatangan baik di kampus negeri maupun swasta, baik di Yogya maupun Jakarta. Dalam forum-forum tersebut dia tak pernah malu menyampaikan jika hanya lulusan SD. "Sekarang ini untuk kulakan bahan satu truk dari Bandung. Kemudian untuk model boneka saya kadang-kadang harus nonton film kartun. Mana saja yang lagi ngetren saya harus diikuti membuat pola," kata ibu dua putri, Kustyanti dan A’yun Puspitasari, itu. Untuk menunggu showroom boneka tersebut, Mbak Tin bersama suaminya. Namun demikian, jika soal harga jual boneka suaminya juga belum hafal semuanya. Adapun berbagai macam boneka yang dijual baik meliputi orang-orangan, boneka hewan peliharaan seperti anjing, singa, macan maupun lainnya termasuk bola-bolaan hingga boneka bentuk mobil-mobilan. Untuk harga jualnya mulai dari Rp1.500 hingga Rp1,2 juta. "Kami tidak membuka cabang. Untuk pembeli kebanyakan langsung datang ke sini," kata Sukaryo. Sementara itu, Sunariyah, Guru TK Pertiwi Girirejo I Kecamatan Ngablak mengaku sengaja mengajak para siswanya untuk belajar membuat boneka. Sebelumnya, telah memperoleh informasi dari temannya tentang keberadaan kampung boneka di Candi, Sindomulyo, Secang, tersebut. "Kegiatan ini merupakan kunjungan profesi temanya pekerjaan. Untuk itu, kami mengajak para siswa ke sini belajar membuat boneka," katanya. Sumber: https://ekbis.sindonews.com/read/1181191/36/sukses-bisnis-boneka-meski-hanya-lulusan-sd-1487417397 |
News Archives
August 2021
News CategoriesAll Ekonomi Entrepreneur Finance Hukum/Peraturan Human Resources Profile Inspirasi Technology Umkm Umum |