![]() KOMPAS.com - Tahun 2009 lalu Muhammad Kusrin (41) masih bekerja sebagai tukang bangunan. Hingga ketika dia bekerja di Jakarta, dia iseng untuk membeli radio rusak seharga Rp 80.000 di pasar Jatinegara yang berhasil dia perbaiki dan dia jual kembali dengan harga Rp 200.000. "Uang itu, saya beliin pesawat FM jarak jauh untuk komunikasi dengan temen tukang servis. Lalu saya belajar sama mereka," ujar Kusrin saat menerima sertifikat SNI produk televisi rakitannya di Kementerian Perindustrian, Selasa (16/1/2016).
0 Comments
![]() AKARTA, KOMPAS.com - Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate dari 7,5 persen menjadi 7,25 persen. Pertanyaannya, apakah penurunan suku bunga acuan ini akan segera diikuti oleh penurunan suku bunga kredit perbankan? Gubernur BI Agus DW Martowardojo menjelaskan, perbankan memiliki beberapa pendekatan dalam menyikapi penyesuaian suku bunga oleh bank sentral. ![]() JAKARTA, KOMPAS.com – PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) yang berniat membeli divestasi PT Freeport Indonesia menyatakan tetap berminat untuk mengambil 10,64 persen saham anak usaha Freeport McMoRan itu bersama BUMN pertambangan lainnya, meskipun penawaran yang diberikan mencapai 1,7 miliardollar AS atau sekitar Rp 23,63 triliun (kurs 13.900). “Lho iya (tetap semangat). Ini kita kan dalam rangka ‘Indonesianisasi’,” kata Direktur Utama Inalum Winardi kepada kompas.com, Jakarta, Kamis (14/1/2016). ![]() KOMPAS.com - Mendiang penyanyi legendaris David Bowie tutup usia akibat penyakit kanker yang dideritanya. Akan tetapi, siapa sangka Bowie adalah pioner yang membawa industri musik masuk ke pasar finansial dengan melakukan sekuritisasi royalti atas karya-karya yang diciptakannya. Dalam hal ini, sekuritisasi adalah proses penjualan piutang royalti kepada pihak lain (dalam hal ini investor). Sehingga, Bowie menerima dana segar dari penjualan piutang tersebut. Sementara, investor mendapatkan dana dari pihak-pihak yang membayar royalti atas karya Bowie yang dipakai. ![]() JAKARTA, KOMPAS.com - Seusai menggandeng jaringan media CNN, kini PT Trans Media Corpora milik konglomerat Chairul Tanjung mengumumkan kerja sama dengan jaringan media CNBC. Kerja sama ini bertujuan untuk memanfaatkan perkembangan komunitas bisnis yang berkembang di Indonesia. Kerja sama ini diteken oleh Mark Hoffman, selaku Chief CNBC, dengan Chairul Tanjung, selaku Pendiri & Chief PT Trans Media Corpora. "Kolaborasi dengan Trans Media untuk membangun kemitraan strategis, yang mengacu strategi pasar CNBC,” kata Hoffman dalam pernyataan tertulisnya, Senin (11/1/2016). Hofman menyebutkan, kerja sama dengan Trans Media akan melahirkan CNBC Indonesia, yang akan menyediakan tayangan bermutu untuk jutaan rakyat Indonesia. CNBC Indonesia nantinya akan fokus pada pemberitaan ekonomi dan bisnis di Indonesia. "Tujuan utama CNBC Indonesia adalah untuk memfasilitasi dialog bisnis global dalam bahasa Indonesia. Ini untuk mendidik kelas menengah kita tumbuh, dan untuk memfasilitasi aliran informasi yang lebih baik untuk membuat keputusan. Ini akan membantu mewujudkan potensi penuh dari pasar modal dan bisnis, mempercepat pembangunan ekonomi Indonesia," kata Chairul Tanjung. Jika tak ada ganjalan, CNBC Indonesia ini akan diluncurkan akhir tahun ini. Sebelum menggandeng CNBC ini, Trans Media telah menggandeng CNN untuk mendirikan CNN Indonesia mulai tahun 2014 silam. (Asnil Bambani Amri) Editor: Bambang Priyo Jatmiko Sumber: KONTAN http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/01/11/153100726/Usai.Gandeng.CNN.Chairul.Tanjung.Rangkul.CNBC ![]() WASHINGTON, KOMPAS.com - Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS), Apple Inc merilis nilai gaji para eksekutif perusahaan. Di antara sederet petinggi Apple, Tim Cook, Chief Executive menerima bayaran paling rendah. Dilansir dari Reuters, Tim Cook menerima kenaikan gaji sebesar 11,5 persen menjadi 10,3 juta dollar AS atau sekitar Rp 143,17 miliar pada sepanjang tahun 2015. Sementara, koleganya, Chief Financial Officer Luca Maestri mengantongi bayaran hingga 25,3 juta dollar AS. Dibandingkan dengan tahun lalu, ada kenaikan sebesar 81 persen. Lalu, Angle Ahrendts yang menjabat sebagai The Senior Vice President memperoleh kompensasi sebesar 25,8 juta dollar AS. ![]() JAKARTA, KOMPAS.com - Grup Sinarmas tak akan menambah panjang deret lini bisnis atau anak perusahaan anyar pada tahun ini. Grup perusahaan yang didirikan oleh taipan Eka Tjipta Widjaja itu memilih membesarkan bisnis yang saat ini sudah berjalan. Salah satu bisnis yang akan Grup Sinarmas kembangkan yakni bisnis e-commerce melalui Sinarmas Digital Nusantara. Perusahaan itu mengoperasikan Sinarmas Digital sejak tahun 2015. "Bisnis e-commerce akan mulai digenjot tahun 2016 ini," kata Managing Director Sinarmas Gandhi Sulistiyanto kepada Kontan, Selasa (12/1/2016). ![]() JAKARTA, KOMPAS.com - Industri digital diproyeksikan akan semakin berkembang beberapa tahun ke depan. Perkembangan industri ini dinilai akan membawa dampak besar pada kegiatan ekonomi baik nasional atau internasional. "Perkembangan industri digital di dunia saat ini sangat pesat. Ini akan membentuk ekonomi baru," ujar CEO Bukalapak.com Achmad Zaky di Jakarta Selasa (12/1/2016). ![]() Tren busana muslim kian meluas sejak dua tahun terakhir. Banyak desainer yang berlomba-lomba menciptakan baju muslim sesuai syariah, tetapi juga tetap fashionable untuk digunakan sehari-hari maupun untuk acara formal. Begitupun dengan bisnis yang dimiliki Zaskia Adya Mecca. Setelah sukses dengan brand Meccanism, ia kembali membuka bisnis fashion muslim bernama BIA. Tapi kali ini ada yang berbeda, ia menggandeng ibu dan kedua adiknya yaitu Haykal Kamil dan Tania. ![]() JAKARTA, KOMPAS - Toko musik Disc Tarra yang berada di salah satu mal terkenal di Jakarta Selatan melakukan "cuci gudang" dengan diskon hingga 70 persen untuk produk kaset, CD, dan DVD. Beberapa pengunjung pada Kamis (24/12/2015) tampak melihat-lihat cakram musik di jajaran rak yang isinya mulai kosong di toko tersebut. Toko musik yang pernah berjaya pada era 1990-an itu dikabarkan akan menutup sebagian besar gerainya. Kondisi toko musik Disc Tarra seolah menjadi penanda jejak industri musik konvensional yang pernah mengalami masa kejayaan. Sebelum Disc Tarra, salah satu pengecer musik legendaris, Aquarius Mahakam, sudah terlebih dahulu gulung tikar pada akhir 2013. Situasi ini mengilustrasikan redupnya industri musik yang dulu mengandalkan penjualan kepingan kaset atau CD. |
News Archives
August 2021
News CategoriesAll Ekonomi Entrepreneur Finance Hukum/Peraturan Human Resources Profile Inspirasi Technology Umkm Umum |