Business and Management
Helping professionals and entrepreneurs develop their skills and businesses
17/8/2016 "Renungan Kemerdekaan"71 tahun sudah kita merdeka dan para pendiri republik ini sudah dengan tepat memberikan rumusan dasar kita berbangsa dan bernegara. Kita di berikan UUD 45 yang sekarang sudah di revisi, konon untuk menyesuaikan dengan kondisi zaman yang sudah berubah.
Kita di berikan Pancasila dan konsep Bhineka Tunggal Ika sebagai pedoman semua anak bangsa untuk berjalan menuju Bangsa yang Adil dan Makmur. Namun, semua pilar-pilar tersebut sudah mulai goyah satu persatu. Pendidikan sebagai dasar dari kemajuan sebuah bangsa masih jauh dari harapan kita. Baik dari sisi kwantitas maupun kwalitas. Tidak ada satupun negara yang maju yang tidak tergantung kepada kwalitas sumber daya manusianya. Jangan bandingkan dengan negara maju Eropa maupun Amerika dan Jepang, Kita Lihat Singapore, Taiwan, Korea, yang boleh dikatakan minim dengan kekayaan alamnya bisa menjadi negara maju dalam waktu yang jauh lebih cepat dari pada Indonesia. System ekonomi yang konon katanya Pancasila, namun pada kenyataan nya hanyalah hybrida dari Capitalist dan Socialist, seolah-olah tanpa arah yang jelas. Negara yang katanya memberikan hak kepada rakyatnya untuk memeluk dan menjalankan ibadah sesuai dengan Agama mereka masing-masing malah semakin lama tidak lagi menghargai konsep bertolerasi. Perubahan konsep dari negara yang di atur secara sentral menjadi regional bukannya mempercepat pembangunan daerah, namun membangun raja-raja kecil dan perasaan kedaerahan yang berlebihan. Kalau calon Gubernur, Walikota atau Bupati yang bukan dari daerahnya maka akan sulit untuk bisa menang. Walaupun mungkin saja kemampuan orang di daerah tersebut belum memadai. Reformasi tahun 1998 yang di harapkan bisa memperbaiki nasib bangsa kita ternyata tidak mampu memberikan dampak terhadap pemberantasan nilai-nilai negatif seperti Korupsi, Kolusi maupun Nepotisme yang sudah mengakar dan menjadi budaya kita. Korupsi sudah bukan lagi monopoli di pemeritahan pusat, namun sudah merata di daerah-daerah dengan adanya pemindahan sebagian besar kekuasaan kepada Bupati dan Walikota. Wirausaha dan pengusaha adalah salah satu pilar kemajuan sebuah bangsa. Namun tetap saja pengusaha besar dan yang mempunyai jaringan terhadap kekuasaan yang lebih banyak mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan ekonomi. Gini rasio Indonesia yang makin besar menandakan pertumbuhan ekonomi selama ini bukanlah pertumbuhan yang berkwalitas karena hanya di nikmati sebagian kecil masyarakat Indonesia. UMKM yang konon katanya, berdasarkan statistik dari Kementrian Koperasi dan UMKM berjumlah 57 juta, 98.4% nya lebih banyak usaha Mikro infromal. Walaupun begitu semua UMKM masih bisa menyumbangkan sekitar 57% dari GDP/PDB Indonesia dan hampir 98% pekerjaan yang ada di negara ini. Walaupun pemerintah sudah lebih banyak memberikan perhatian kepada UMKM namun dalam eksekusinya masih jauh dari harapan. AKANKAH KITA TERJEBAK DENGAN SITUASI INI DAN MENJADI APATIS? "Right or wrong is my country"...begitu kata orang. Sebagai anak bangsa kita wajib untuk tidak menyerah dengan kondisi ini. Masih banyak sebenarnya yang positif dari perkembangan bangsa kita. Kita hanya "gregetan" karena kita "seharusnya" mampu bergerak lebih cepat untuk menuju negara yang adil dan makmur dan berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa maju lainnya. Kondisi ini memang memerlukan perubahan yang siginifikan, terutama dalam pengembangan Sumber daya Manusianya, Budaya yang akan membawa maju dan semangat kebersamaan untuk meninggalkan perbedaan yang negatif dan bersatu membangun negara. Apapun system yang akan kita gunakan dalam bernegara, se hebat apapun peraturan dan hukum yang kita buat, sebanyak apapun kekayaan alam yang kita punya, tidak akan ada artinya kalau manusia yang akan menjalankannya tidak mempunyai kemampuan dan di balut dengan budaya yang akan membawa kemajuan. Mari kita fokuskan untuk memperbaiki diri dimulai dari diri sendiri, keluarga dan orang terdekat kita. Mari kita sumbangkan pemikiran, tenaga, waktu dan harta kita, walaupun kecil namun tetap bermakna. Mari kita berikan kritik, saran dan solusi kepada pemerintah kita baik di Pusat maupun daerah untuk menjadikan Indonesia lebih baik. "BETINDAK LEBIH BAIK DARI PADA HANYA BICARA" Salam Hari Kemerdekaan ke 71 Indonesia. Jakarta, 17 Agustus 2016 Budi Isman Comments are closed.
|
AuthorPengalaman sebagai profesional dan CEO beberapa perusahaan dan passionate mengembangkan wirausaha Indonesia CategoriesAll Business Entrepreneurship General Leadership Profile Inspirasi Technology UMKM Archives
August 2021
|