Budi Satria Isman
  • About
  • Tanya Bisnis
  • Blog
  • Training & Workshop
  • News
  • Contact
  • Member Only

Business and Management

Helping professionals and entrepreneurs develop their skills and businesses

Visit our Store

Indonesia Butuh Lebih Banyak Pengusaha Tangguh

20/7/2015

 
Picture
Repost Tulisan:

Dari umur 17 tahun saya sudah jatuh cinta pada profesi pengusaha, atau istilah yang banyak di pakai orang sekarang adalah “Entrepreneur”. Pada saat baru masuk kuliah saya sudah mendirikan perusahaan berbentuk PT bersama beberapa rekan lain, termasuk seorang dosen saya sendiri.

Dari tahun 1979 sampai tahun 1985 usaha yang di jalankan masih belum bisa di bilang berhasil karena hidupnya masih di topang oleh dana para pendiri. Begitu juga dengan CV dan PT lainnya yang saya dirikan bersama teman-teman mahasiwa waktu itu.

Begitu pindah ke Amerika Serikat dan menyelesaikan sekolah di sana, keinginan untuk berusaha itu selalu ada, namun keputusan pada waktu itu adalah bekerja sebagai seorang karyawan professional di Mobil Oil USA, tepatnya di kota Dallas, Texas.

Perjalanan karir yang cukup panjang bekerja di beberapa perusahaan Internasional dan nasional membawa saya kepada puncak karir sebagai CEO/President Director PT. Sari Husada tbk, perusahaan produsen susu bayi SGM. pada tahun 2005. Pengalaman yang luar biasa yang akan selalu membentuk pola pikir dan karakter saya dalam bekerja.

Setelah PT Sari Husada dan induk perusahaannya, Royal Numico, di akuisisi oleh Danone dari Perancis, niat saya untuk pensiun muda akhirnya bisa di capai. Tahun 2009 adalah waktu terakhir saya bekerja sebagai karyawan professional dan melanjutkan perjalanan hidup ini dalam bentuk yang berbeda.

Tidak sedikit dari orang dekat saya dan teman teman professional lainnya yang heran dengan keputusan yang saya buat. Pada saat umur yang masih sangat produktif berhenti bekerja dan pindah kwadrant (meminjam istilah Robert Kiyosaki) ke profesi Pengusaha dan Investor. Keputusan yang luar biasa sulit tentunya bagi saya pribadi, namun kalau kita sudah punya “Dream” dan “Purpose of Life”, maka keputusan yang sulit itu pasti bisa kita buat.

Jadi apa yang membuat saya tertarik sekali dengan profesi pengusaha sehingga selalu menjadi promotor agar lebih banyak lagi masyarakat kita yang mau jadi pengusaha? Dalam banyak kesempatan saya di seminar, business talk maupun diundang sebagai pembicara dan motivator, saya selalu mengemukakan beberapa alasan kenapa semua kita perlu pikirkan untuk jadi Pengusaha:

1.       Indonesia Butuh Banyak Pengusaha Tangguh. Kalau dilhat dari data Departemen Koperasi & UMKM maka jumlah wirausaha kita luar biasa banyaknya, hampir 57 juta orang. Artinya hampir 24% dari penduduk kita sudah melakukan wirausaha. Namun kenapa kita masih belum bisa sejajar dengan negara-negara yang lebih maju? Karena mayoritas wirausaha kita ini masih dalam kategori mikro ataupun informal. Padahal, data dari sumber yang sama mengatakan bahwa hanya sekitar 0.3% dari penduduk kita yang jadi pengusaha Kecil, Menengah, dan Besar. Inilah tantangan bangsa kita, meningkatkan kapasitas usaha mikro untuk naik kasta jadi usaha kecil, yang kecil menjadi usaha menengah, dan yang menengah kelak bisa menjadi usaha yang besar.

2.       Salah satu pilihan profesi yang layak. Pada saat saya masih remaja, profesi yang paling di lirik oleh masyarakat adalah PNS, Dokter, Insinyur dan Tentara. Jarang sekali yang mengatakan kepada saya bahwa setelah selesai sekolah (kuliah) mereka dianjurkan untuk jadi pengusaha. Miris memang, sampai sekarang kalau saya pulang ke kampung saya di kota Sungai Penuh, Kerinci, Jambi saya selalu mendapatkan cerita tentang orang tua yang memaksa anaknya pulang kampung untuk menjadi PNS. Hebatnya, banyak sekali yang mau memberikan “dana haram” untuk bisa masuk menjadi PNS yang bisa bernilai puluhan sampai ratusan juta Rupiah.

3.       Menciptakan lapangan pekerjaan. Jadi pengusaha bagi saya adalah sesuatu yang sangat mulia. Salah satunya karena para pengusaha menciptakan lapangan pekerjaan yang sangat dibutuhkan oleh Negara kita. Dengan tingkat pengangguran yang masih sekitar 5.9% maka masih jutaan angkatan kerja kita yang butuh pekerjaan.

4.       Kebebasan berkreasi. Bagi anda yang bekerja dengan orang lain, apakah sebagai PNS atapun sebagai karyawan professional, maka saya begitu yakin anda akan sering menemui kebuntuan pada saat anda ingin berbuat dan berkreasi sesuai dengan keinginan anda. Bagi saya secara pribadi, ini akan membuat kita frustrasi dan kalau sudah parah bisa menjadi apatis. Jadi Pengusaha adalah kebalikannya. Anda harus kreatif dan selalu berinovasi agar usaha anda bisa jalan berkesinabungan.

5.       Tidak bisa dipecat. Banyak orang yang mengatakan kepada saya bahwa jadi pengusaha itu resikonya tinggi. Wow…naïf sekali pemikiran yang mengatakan bahwa jadi PNS, karyawan proefisonal ataupun profesi lain tidak punya resiko? Yang sudah pasti saya tahu, kalau anda jadi pengusaha, anda tidak bisa dipecat, kecuali oleh diri anda sendiri. Think about that!

6.       Bisa langsung jadi pimpinan/CEO. Berapa banyak kita yang punya cita-cita jadi pimpinan perusahaan? Berapa lama dibutuhkan, kalau lancar, untuk bisa ke puncak karir tersebut? Pengalaman saya pribadi membutuhkan 18 tahun untuk bisa menjadi seorang CEO atau pimpinan tertinggi sebuah perusahaan. Itupun, menurut saya, termasuk cepat. Jadi pengusaha tidak perlu waktu selama itu. Begitu anda buka usaha, kalau anda mau, anda sudah langsung bisa jadi CEO nya.

7.       Memberdayakan ekonomi di sekitar. Pahala lain yang anda dapatkan dalam membangun usaha adalah pemberdayaan ekonomi di sekitar tempat usaha anda. Fakta sudah membuktikan, dimana ada usaha, maka ekonomi di sekitar tempat usaha tersebut akan ikut di berdayakan, seberapapun kecilnya, dampak positif tersebut selalu ada.

8.       Kita yang menentukan nasib kita, bukan orang lain. Yang paling menarik bagi saya untuk terjun ke dunia usaha adalah kesempatan kita untuk menetukan nasib kita sendiri. Kita yang menentukan arah usaha, kecepatan kita untuk berkembang dan tentunya hasil yang ingin kita dapatkan.

Sudah sepantasnya, profesi pengusaha, naik kelas dan bisa di pertimbangkan untuk menjadi pilihan hidup profesi anda di kemudian hari. Baik bagi yang sudah bekerja maupun yang baru mencari jati dirinya. Indonesia membutuhkan anda, dan mari kita sebarkan virus-virus wirausaha.

Jakarta 1 Agustus, 2013

Budi Satria Isman


BI
21/7/2015 01:17:22 pm

Great

ALFAN
27/7/2015 05:21:16 am

Waahh.....
Memang nampaknya dalam "Berhijrah" dari Orang Gajian (Tenaga Profesional) menjadi Pengusaha (Enterpreneur) itu tidak lah mudah dan gampang........
Namun saya percaya.... Sebagai seorang Pengusaha harus lah di tuntut Kesabaran, Ketekunan dan Bekerja dengan Hati......... Dan itu nampaknya juga sdh di siapkan oleh Uda BIS.........

Satu hal tentang saya bahwa......... Saya menjadi Pengusaha karena "Faktor Kecelakaan"............. Kenapa...... It's a Unique tragedy for me......

Awalnya di tahun 1997 - Dimana terjadinya Krisis Moneter di Indonesia...... Dimana pada saat itu, saya masih bekerja di Perusahaan Developer Property - PT. Kalianda Tourism Development Corporation (PT. KLTDC - salah satu anak perusahaan dari Bakrie Land Development Tbk. (BLD)). Akhirnya perusahaan KLTDC hanya bisa bertahan s/d Agustus 1998.... (1 tahun stlah krisis) dan Gelombang PHK pun datang.......

Jujur pada saat itu saya tidak siap sebagai seorang 'JobLess'..... Padahal waktu sebagai Profesional, dapet posisi lumayan - sbg Senior Treasury Mgr dgn fasilitas oke.....
Mana istri baru melahirkan anak-1..... (April 1998)
Mana masih tinggal bersama Mertua......
Pppuussiingg.......
Walhasil..... akhirnya setiap pagi saya "tetap berlagak pergi ke kantor" dari pada tetap stay di rumah Mertua...... Makin pusing kelless.....

Di tahun 1998 tsb....... saya merintis sbg konsultan pribadi (non badan usaha)......
Dengan berbekal keahlian di bagian Credit & Risk Management di Bank Niaga (sekarang CIMB Niaga) dan sebagai Corporate Financial Engineering di KLTDC , maka saya menghubungi mantan2 Nasabah dan Debitur saya......

Satu demi satu.... saya akhirnya kembali mempunyai kepercayaan diri yang cukup..... Bahkan dari Client saya..... menawarkan mengajar di Sekolah yang mereka punya...... Sebagai Dosen Tetap u/ mengajar Akuntansi dan Keuangan..... Dan saya jalani masa ini selama 6-8 bulan dengan berbagai aktivitas lainnya..... Sebagai konsultan pribadi masih........ Serta saya juga mulai beternak Benur (bibit Udang Galah) di pusat pengembangan Udang di BBUG-Balai Benih Udang Galah di Pangandaran..........

Selanjutnya di pertengahan tahun 1999, syukur Alhamdulillah..... Saya bertemu dengan 'mantan' BoSs saya di Bank Niaga, dimana beliau baru menjadi Pimpinan BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional), yaitu Bang Glen Yusuf.....
Langsung Saat itu Bang Glen mendisposisikan saya u/ bergabung dengan BPPN....... Dan Agustus 1999 saya resmi bergabung dengan BPPN di bagian AMI-Aset Management Investment.
Namun ada 1 hal yang cukup mengkhawatirkan......... Pada saat saya mau menandatangani SPK (Surat Penawaran Kerja) dari BPPN, terjadi penggantian Kepala BPPN dari Bang Glen kepada (Alm) Pak Tjajuk Sudaryanto....... Dan yang surprise nya adalah bahwa saya menjadi Karyawan Kontrak selama 1 tahun - sesuai Policy baru dari Ka BPPN dibawah kepemimpinan Pak Tjajuk (alm)

Saya.... Galau..... Karena blom pernah menjadi karyawan kontrakan (Biasanya KKWT di kenal di pabrik..... Ini koq Officer pake kontrak sgala.....)
Sebetulnya tidak ada perbedaan renumerasi dan fasilitas dengan Officer berstatus Permanen Employee..... Namun hanya masalah secure saja yang saat itu sering terusik...........

April 2000 - saya ikut proses recruitment via Head Hunter untuk PT. Sari Husada.... Untuk posisi Junior Admin and Control Manager... Dan Alhamdulillah.... di bulan Sept 2000, saya bergabung dengan PT. Sari Husada untuk posisi di maksud di atas.....

Namun.... Suhu "politik" sebagai Profesional di lingkungan pekerjaan semakin tinggi....
Awal 2004 saya di PHK sepihak oleh perusahaan dan saya mengadakan perlawanan kepada management perusahaan karena tidak terima di-kriminalisasi oleh perusahaan....

Mulai dari P4D dan P4P, saya memenangkan perkaranya di lembaga tsb.... Namun kalah di PTUN...... Dan saya banding ke tingkat MA (Mahkamah Agung).........

Blom sempat perkaranya di sidangkan di MA... Ternyata PT. Sari Husada telah berganti pimpinan management di tahun 2007... Dengan di pimpin oleh Pak Budi Satria Isman-sebagai Dirut nya...
Maka akhirnya di bawah kepemimpinan beliau dan pak Agus....... Kasus saya di selesaikan dengan cara "Golden Shake Hand"

Mulai 2005 tersebut itulah........ Saya akhirnya memutuskan untuk menjadi Pengusaha (enterpreneur) di bidang Jasa Konsultan Keuangan, Tax, Managemenet dan membuka kantor sendiri...... Dari awalnya berkantor di rumah - daerah Karawaci......

Dan saat ini sudah berjalan +/- 10 tahun berjalan dengan berbendera "Artha Satu Consulting" dan saat ini berkantor di Jl. Tendean raya.... dengan staff 2 orang permanen ; sisanya 4 orang by project base......

Mangkanyanya...... terbentuknya saya menjadi Pengusaha (Entrepreneur) karena faktor Kecelakaan............. Hahahahahaaaa.....

Semoga teman2 semua akan mendapatkan inspirasi dan positif point dari terbentuknya saya menjadi seorang pengusaha........


Tx n
BRgds

ALS

Budi Isman
27/7/2015 07:00:41 am

Dear Alfan,

Luar biasa sejarah panjang dan penuh dengan perjuangan. Saya percaya apapun yang kita lakukan akan selalu baik kalau kita iklas dan berusaha menjadi yang terbaik. Jalan panjang yang kita sendiri kadang tidak tahu.

Mudah-mudahan selalu sukses dan terus networking

Budi Isman


Comments are closed.

    Author

    Pengalaman sebagai profesional dan CEO beberapa perusahaan dan passionate mengembangkan wirausaha Indonesia

    Categories

    All
    Business
    Entrepreneurship
    General
    Leadership
    Profile Inspirasi
    Technology
    UMKM

    Archives

    October 2017
    September 2017
    July 2017
    June 2017
    April 2017
    October 2016
    September 2016
    August 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015

    RSS Feed

    Tweets by @BudiIsman
    Picture