Budi Satria Isman
  • About
  • Tanya Bisnis
  • Blog
  • Training & Workshop
  • News
  • Contact
  • Member Only

Business and Management

Helping professionals and entrepreneurs develop their skills and businesses

Visit our Store

How much time have we wasted in our life time?

28/9/2015

 
Picture
Banyak dari kita yang tidak sadar sebetulnya waktu yang kita punya dan habiskan dalam hidup kita ternyata sia-sia. Oleh karena itu ada pepatah yang paling sering kita dengar adalah "time is money". Bukannya kita ingin menghargai segala sesuatu itu dalam bentuk materi atau uang, namun waktu itu sangat berharga karena dia adalah sumber daya yang tidak bisa tergantikan ataupun di simpan untuk pemakaian nantinya. Setiap detik, menit, jam, hari, bulan dan tahun yang kita lewati dan pakai untuk apapun, tidak bisa tergantikan.

​Manfaatkanlah waktu anda dengan bijak dan rencankan agar bisa mencapai apa yang anda inginkan dalam hidup ini.

Setiap manusia di dunia ini, tanpa kecuali, mempunyai harta yang sama. Yaitu harta "waktu" yang di berikan 24 jam setiap hari. Namun setiap manusia akan menggunakan waktunya dengan cara yang berbeda. Pengalaman menemukan fakta bahwa orang yang sukses sudah pasti bisa memakai waktnya dengan lebih baik untuk mencapai target hidup mereka.

Mari kita coba lihat cara pemakaian waktu orang normal. Pemakaian waktu kita bagi dua kategori:
1. waktu produktif (bekerja, belajar, latihan, ataupun aktifitas yang meningkatkan kemampuan seorang)
2. waktu tidak produktif (tidur, makan, mandi, Shalat/spritual, Main, nonton TV, internetan, dsb)

Waktu yang tidak produktif ada yang harus kita gunakan karena kebutuhan wajib tubuh manusia maupun kebutuhan yang memang haru kita luangkan untuk kegiatan spritiual dsb. Kalau setiap kita punya waktu 24 jam lalu kita kurangi dulu dengan waktu tidak produktif yang "wajib" kita luangkan maka akan ada sisa untuk kegiatan produktif dan lainnya. Dengan asumsi normal waktu tidak produktif wajib kita:

1. Tidur 8 jam
2. Makan dan minum 45 menit (3 kali 1 hari)
3. Mandi 30 menit (2 kali 1hari)
4. Shalat/spritual 50 menit (5 kali 1 hari)

Maka total waktu yang harus kita pakai untuk kegiatan wajib (tidak produktif) sekitar 10 jam dan 5 menit. Berarti kita masih ada sisa waktu 13 jam dan 55 menit untuk kegiatan produktif. Kalau kita asumsikan bekerja minimum 8 jam 1 hari dan untuk waktu di jalan sekitar 3 jam, maka masih ada sisa waktu 2 jam dan 55 menit untuk kegiatan lainnya yang bisa dipakai untuk tambahan kegiatan produktif, atau menggunakan waktu untuk yang tidak kegiatan produktif. Asumsi ini hanya untuk hari kerja biasa dan tidak menggunakan waktu Sabtu dan Minggu.

BERAPA BANYAK WAKTU YANG SUDAH KITA BUANG SIA-SIA

Memakai asumsi umur orang mulai bekerja setelah tamat perguruan tinggi adalah 24 tahun, maka asumsi normal pada umur 25 kita sudah bekerja ataupun melakukan usaha sendiri. Mari kita hitung berapa nilai waktu kita kalau pada saat umur 30 tahun kita masih belum juga bekerja maupun punya usaha produktif yang menghasilkan.

Asumsi:

1. Nilai waktu seorang sarjana adalah Rp. 20,000 per jam, Rp. 800,000 per minggu atau Rp. 2.4 juta per bulan
2. Waktu kerja 40 jam per minggu dan sabtu minggu libur
3. Tidak ada keanikan gaji selama 5 tahun (asumsi yg sangat konservatif)

Maka nilai waktu yang terbuang yang bisa di ukur adalah sekitar Rp. 144 juta. Nilai waktu yang tidak bisa di ukur adalah nila tambah pada saat kita bekerja atau berusaha, pangalaman yang di dapatkan yang akan membuat kita menjadi lebih baik ataupun jaringan kenalan yang kita bangun selama 5 tahun. Berdasarkan pengalaman saya, nilai waktu yang tidak bisa di ukur ini jau lebih berharga nantinya untuk masa depan kita semua.

Dis sisi lain, banyak yang tidak mengitung bahwa kalau kita tidak bekerja atau berusaha (alias pengangguran) maka pengeluaran untuk biaya hidup kita masih tetap harus ada, walaupun minimum. Kalau kita asumsikan biaya minimum yang harus kita keluarkan untuk hidup (pengangguran) adalah Rp. 1.5 juta setiap bulan, maka dalam tempo 5 tahun kita sudah minus (negatif) Rp. 90 juta. Keblaikan dari orang yang bekerja dan berusaha, maka dalam kondisi kita tidak melakukan apa-apa, maka dampak negatifnya sangat luar biasa dan juga tidak ternilai. Semakin lama menjadi pengangguran maka kita akan semakin karatan, mental semakin turun dan kepercayaan diri semakin rendah.

KESIMPULAN

Akhir kata, yang ingin  saya sampaikan disini adalah jangan sia-siakan waktu anda yang sangat berharga. Jangan punya alasan lagi untuk tidak melakukan pekerjaan yang produktif. Saya lebih menghargai "pemulung", tukang sayur, satpam, office boy, pedagang kaki lima dsb. yang memilih untuk tidak membuang waktunya dengan percuma dibandingkan seorang sarjana yang terus menunggu mendapatkan pekerjaan yang di inginkannya.

​Jakarta 26 September 2015

Comments are closed.

    Author

    Pengalaman sebagai profesional dan CEO beberapa perusahaan dan passionate mengembangkan wirausaha Indonesia

    Categories

    All
    Business
    Entrepreneurship
    General
    Leadership
    Profile Inspirasi
    Technology
    UMKM

    Archives

    October 2017
    September 2017
    July 2017
    June 2017
    April 2017
    October 2016
    September 2016
    August 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015

    RSS Feed

    Tweets by @BudiIsman
    Picture